Archive for BBM

Kemasan Tabung Fleksibel 3kg di Rumah Tangga

 

Woooow!!!!……sudah ada ya kemasan pelindung tabung LPG fleksibel 3kg yang katanya suka meledak….
Ini Infonya…..dan masih banyak lagi jika telusuri di Internet……

Ngeri ya lihat informasi gambar diatas….
Apa yang sebenarnya terjadi dengan ledakan tabung LPG 3kg yang sering disebut dengan tabung melon????
Ledakan terjadi akibat penggunaan tabung gas LPG 3kg karena adanya kebocoran gas yang diakibatkan oleh :
1. tabung yang rusak
2. valve atau katup tabung yang rusak
3. pipa atau selang yang bocor
4. kompor gas yang rusak
5. Regulator yang rusak
Menurut data dari BSN yang menjaga SNI dari sertifikasinya terhadap ledakan ternyata yang paling besar ledakan terjadi sesuai urutannya diakibatkan selang, katup, regulator dan terakhir tabung (lihat tabel dibawah).
 
Dapat dilihat diatas bahwa akibat bocornya gas dari komponen penggunaan bahan bakar gas LPG dirumah tangga atau apatement akan mengakibatkan ledakan yang dapat merugikan keluarga dan harta benda.
Bocornya gas LPG dari tabung LPG 3kg akan mengakibatkan gas keluar dan tersebar dalam ruangan. Jika tidak ada ventilasi ruangan yang membuat gas dapat keluar ruangan maka akan terjadi pencampuran gas dan udara. Jika konsentrasi dan jumlah gas dan udara dalam ruangan menjadi sama maka dengan adanya percikan api akan menyebabkan ledakan yang sangat dashyat. Hal ini akan membahayakan nyawa, harta benda dan lingkungan sekitarnya.
Pertanyaan berikutnya adalah apakah tabung dapat meledak jika diberikan percikan api didalam tabung???
Pertanyaan ini akan dijawab dengan jawaban tidak akan terjadi ledakan. Mengapa ledakan tidak terjadi dalam kasus ini??? Hal ini disebabkan oleh tidak adanya udara atau oksigen dalam tabung 3kg. Contoh sederhana sekali adalah ledakan sempurna dalam mesin kendaraan bermotor akan terjadi jika campuran bahan bakar dan udara sama besarnya. Pelaku otomotif menamakan hal pencampuran  ini dengan istilah Lambda = 1 atau AFR = 14,7. Contoh lainnya adalah space shuttle yang mengorbit ke ruang angkasa membawa tabung oksigen sebelah kiri dan gas hidrogen sebelah kanan agar terjadi ledakan sempurna untuk mendorong space shuttle ke ruang angkasa yang hampa udara. Contoh lainnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini, bahwa setiap kejadian ledakan dirumah tangga, tabung 3kg tetap utuh dengan warna yang berubah menjadi hitam karena api disekitarnya dan tabung bukan pecah berkeping-keping.
 
Kesimpulan dari uraian diatas adalah ledakan akibat penggunaan tabung 3kg akan terjadi jika ada pencampuran gas LPG dan udara (oksigen) dalam ruangan bukan si tabung LPG 3kg meledak dengan sendirinya jika ada percikan api. Kesimpulan berikutnya adalah hindari gas LPG keluar atau bocor sehingga gas LPG tersebut pekat dan jenuh dalam ruangan serta bercampur dengan udara atau oksigen.
Bagaimana caranya mengindari bocornya gas LPG keluar tabung dan berkumpul didalam ruangan???
Caranya adalah dengan menggunakan kemasan yang melindungi tabung LPG 3kg, katup tabung dan regulator yang menjadi sistem satu kesatuan dalam penggunaan gas LPG menggunakan tabung LPG 3kg. Kemasan akan menjadi tabung kedua setelah tabung gas LPG itu sendiri. Kemasan harus kedap sehingga gas LPG yang bocor dari sistem tabung LPG 3kg dapat dihindari.
Dengan adanya kemasan tabung 3kg yang kedap maka kebocoran gas LPG dari tabung LPG 3kg yang mengakibatkan ledakan dapat dihindari. Selain itu kemasan harus dilengkapi dengan sensor elektronik sehingga jika dalam kemasan terdapat kebocoran gas LPG akan dapat dideteksi dini dengan membunyikan alarm dan melakukan aksi membuang gas LPG keluar ruangan (udara bebas) melalui outlet buang gas LPG.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini features dari kemasan yang kami namakan GASKIT (Hasil Inkubasi Inovasi Teknologi – Inkubator Bisnis & Teknologi LIPI).
Dengan tahapan yang mudah dalam pemasangan (lihat gambar dibawah ini).
 Diharapkan dengan adanya kemasan tabung LPG 3kg tidak akan terjadi ledakan lagi dimasa yang akan datang. Tabung 3kg akan menjadi aman dipergunakan.
Dipl. – Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Konverter Kit EFI versus Klasik dimotor

Konverter Kit generasi baru (EFI) versus Klasik (mekanik) dimotor diawali dengan adanya sistem kemasan yang dipasang untuk melindungi tabung. Selain itu sistem konverter kit generasi baru ini juga menggunakan sistem semi EFI yang akan menghasilkan efisiensi, performa dan emisi gas buang yang baik dibandingkan dengan sistem klasik menggunakan pressure regulator bensin yang dimodifikasi.

Bagaimana sistem konverter kit generasi baru ini bekerja???
Cara kerjanya mudah yaitu engine atau mesin motor menggunakan sistem karburator dirubah menjadi sistem EFI tanpa harus menghilangkan sistem karburator itu sendiri pada mesin motor. Hal ini diperlukan agar sistem throttle motor tetap ada sehingga besaran udara yang diperlukan oleh engine atau mesin untuk pencampuran dengan bahan bakar bensin atau gas tetap terjaga.
Kemudian dipasangkan sistem EFI motor yang diwakili oleh ECU (Electronic Control Unit) sehingga besaran bahan bakar bensin atau gas dapat dijaga sesuai dengan besaran udara yang masuk kedalam engine atau mesin. Dengan adanya sistem ECU inilah maka besaran bahan bakar yang diperlukan oleh engine atau mesin akan dikontrol dengan baik, apakah itu bensin atau gas.
Agar bahan bakar dapat masuk kedalam engine atau mesin maka gas selenoid valve (untuk gas) atau injector (untuk bensin) sangat diperlukan pada sistem semi EFI ini. Intake sistem mesin motor dilubangi yang kemudian dipasangkan nipel pada lubang di intake sistem motor tadi dan dengan menggunakan pipa fleksibel untuk penyambungan dengan nipel yang terdapat di selenoid valve atau injector maka bahan bakar akan masuk kedalam mesin motor.
Dengan adanya sistem semi EFI ini diharapkan besaran bahan bakar pada putaran atas dan bawah mesin dapat disuplai dengan baik. Caranya adalah dengan mengecilkan bahan bakar pada putaran atas dan membesarkan bahan bakar pada saat terjadi akselarasi.
Efisiensi, performa dan emisi gas buang akan menjadi baik dan dapat dipastikan nantinya pada penggunaan bahan bakar gas terutama gas LPG dalam tabung fleksibel 3kg akan tidak cepat menjadi dingin. Pemborosan bahan bakar gas yang terjadi akibat penggunaan pressure regulator yang dipergunakan saat ini pada sistem klasik dapat menjadi solusi yang tepat.
Bukan hanya itu saja…keamanan dan keselamatan penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan motor harus juga menjadi perhatian penting sekali selain optimalisasi engine atau mesin dalam tuningnya. Keamanan dan keselamatan yang selama ini tidak diperhatikan dalam penanganan tabung gas fleksibel 3kg dimotor menjadi penting. Hal ini dapat dilihat pada gambar diatas dengan melindungi tabung gas 3kg dalam kemasan yang dilengkapi juga oleh fungsi uji keamanan dan keselamatan yang terdiri dari :
1. Uji kebocoran
2. Uji ledak karena kemasan kedap
3. Uji impact (tabrakan, tubrukan, hantaman dan lain-lain)
4. Uji vibrasi (getar, guncangan, getaran dan lain-lain)
Selain itu kemasan dilengkapi dengan dua buah outlet. Outlet yang satu berfungsi untuk mengeluarkan gas masuk kedalam mesin dan yang satunya lagi berfungsi untuk membuang gas keluar kemasan ke udara bebas. Kemasan juga dilengkapi dengan suatu alat elektronik sehingga jika ada kebocaran gas dalam kemasan yang diakibatkan oleh tabung gas yang rusak akan dimonitor oleh suatu alarm berupa buzzer dan aksi membuang gas dalam kemasan menggunakan pompa yang dipasangkan pada outlet kemasan keudara bebas.

Dengan adanya sistem keamanan dan keselamatan serta optimalisasi mesin menggunakan sistem semi EFI ini maka motor menggunakan gas dalam tabung fleksibel 3kg akan lebih baik dan aman.
Semoga ulasan ini berguna bagi pengguna bahan bakar gas LPG dimotor dengan moto : LPG : Lebih Pake Gas…..Lebih aman…lebih hemat….lebih…bersih…lebih kencang…lebih dan lebih…..
Dipl.-Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Konverter kit produk dalam negeri di pameran Indo Automotive

Datang Dan Hadiri Pameran Indo Automotive Dengan moto “Dukung Produk Dalam Negeri dan Kreasi Anak Negeri”.

Silahkan registrasi dengan cara pendaftaran secara Online maupun Fax di:

Telepon : 62 21 53660804
Fax : 62 21 5325890 – 5325887
Email : visiting @ wakeni.com
website : http://www.indoautomotive.com

Konverter kit LPG sistem sekuensial menggunakan tabung fleksibel yang didukukung oleh LIPI Inovasi.

Konverter kit yang dipasang pada kendaraan roda dua dan empat……

Gunakanlah gas LPG : Lebih Pake Gas…..lebih aman, lebih hemat, lebih bersih, lebih optimal, lebih kencang…..lebih dan lebih…..

Buktikan dengan mencoba sendiri (test drive) di pameran Indo Automotive……..

Dipl.-Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Produk Konverter Kit Indonesia, Kreasi Anak Negeri Di Media

 
1. lpg 3kg atau 12kg dimobil 
1. Awal prototype (penelitian) produk konverter kit kreasi anak negeri :
Video nomor 1 (satu) adalah video yang pertama kali di shooting dan di upload di Youtube pada tanggal 24 Februari tahun 2011 (Uploaded on Feb 24, 2011). Hal ini menandakan bahwa konverter kit sudah dimulai pada tahun 2011 setahun sebelum permasalahan konverter kit pada tahun 2012 diributkan akibat subsidi BBM yang menjadi perbincangan dimedia masa hingga berakhir pada keputusan paripurna DPR dengan kebijakan tidak naiknya harga BBM pada akhir bulan Maret 2012. Jadi konverter kit  kreasi anak negeri ini bukan ujuk-ujuk karena ada program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
 

 
2. lpg 3kg atau 12kg kebandung a
2. Test jalan konverter kit kreasi anak negeri :
Pada video kedua ini konverter kit dikembangkan lagi dan dicoba ke Bandung pulang-pergi dengan menggunakan bahan bakar gas (BBG) tabung 12kg. Jarak tempuh yang berhasil diperoleh adalah 240 km. Tidak ada masalah dengan kecepatan (performance dan effisiensi) penggunaan BBG.


3. lpg 3kg atau 12kg Jalan Tor Jor

3. Pengembangan modul Ignition konverter kit kreasi anak negeri :
Pada video ketiga ini konverter kit dikembangkan lagi dengan menambahkan modul ignition pada sistem konverter kit. Performance dan effisiensi lebih baik lagi dan didapatkan perbandingan bahan bakar gas (BBG) terhadap jarak : 1 : 12.



4. lpg 3kg atau 12kg Dukungan Pemerintah (Kementerian Perindustrian)

4. Dukungan Pemerintah melalui Dirjen IKM Kementerian Perindustrian :
Sebagai puncak perkenalan konverter kit kreasi anak negeri ini, sebelum paripurna DPR mengenai kebijakan kenaikan harga BBM, produk ini didukung penuh oleh Dirjen IKM Kementerian Perindustrian (Industri Kecil Menengah), Ibu Dirjen Euis Saedah bersama pemangku kepentingan industri yang diwakili oleh salah satu Direktur Kadin, Bpk. Sutrisno.


5. lpg 3kg atau 12kg di Metro TV

5. Dukungan Media Elektronik Metro TV :
Sosialisasi terus dilakukan dengan bantuan dari media elektronik Metro TV untuk memperkenalkan konverter kit kreasi anak negeri ini. Partner yang ikut serta di tayangan di Metro TV adalah salah satu anggota KIKO – Indonesia (Koperasi Industri Komponen Otomotif) – Indonesia. Kami berdua awalnya saling mendukung keberadaan kami, KIKO – koperasi baru lahir dan konverter kit kreasi anak negeri juga perlu dukungan rakyat Indonesia. Sayangnya komitmen kami tidak sesuai dan tidak berlanjut kejenjang produksi dan komersialisasi produk ini. Yang jelas koperasi KIKO demikian juga konverter kit sempat dikenal oleh khalayak ramai.

6. lpg 3kg atau 12kg di Metro TV Kabar Hari Ini

6. Dukungan Media Elektronik Metro TV dalam Kabar hari ini :
Sosialisasi ini dilanjutkan pada saat shooting pada media diatas. Informasi detail disampaikan dan kami sangat berterima kasih dengan dukungan pihak Metro TV.

7. lpg 3kg atau 12kg di TV One


7. Dukungan Media Elektronik TV One :
Tidak ketinggalan pihak TV One juga mendukung produk kami, konverter kit kreasi anak negeri dan seperti yang sudah diulas diatas pihak dari koperasi KIKO yang diwakili oleh salah satu anggotanya ikut bersama-sama mensosialisasikan produk ini. Kami berterima kasih dengan adanya dukungan dari TV One.

8. lpg 3kg atau 12kg di UI (Universitas Indonesia) Depok terbaru

8. Dukungan Media Elektronik Metro TV, DPR dan Pengamat Kebijakan Publik:
Sosialisasi berlanjut dengan adanya tayangan di Metro TV yang dihadiri dengan salah satu anggota DPR, komisi VII (Energi) dari partai Golkar Bpk. Satya Yudha, dan pengamat kebijakan publik Bpk. Agus Pambagio. Sebenarnya acara ini sudah diprogramkan bersama dengan wamen ESDM, almarhum Bpk. Widjajono Partowidagdo untuk mendiskusikan program Indonesia bebas subsidi BBM pada tahun 2015 dengan menggunakan teknologi alternatif selain menggunakan BBM. 

Belum lagi dukungan dari media cetak dan media internet.
So…..

Dukungan dari :
1. Media Elektronik
2. Media Cetak
3. Media Internet
4. Pemerintah terutama Kementerian  Perindustrian
5. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia)
6. Pengamat Kebijakan Publik

Begitu banyak dukungan yang sudah anda lihat…..Apakah anda dan rakyat mendukung produk kreasi anak negeri ini??? Lahir dari rakyat Indonesia, dari negara Indonesia menggunakan hasil alam Indonesia. Apa lagi yang ditunggu dukung lah produk kreasi anak negeri ini dengan semangat perjuangan dan kebanggaan Indonesia.

Hayo dukung…Produk Kreasi Anak Negeri…!!!!!!!! 

Tinggalkan sebuah Komentar

Perubahan Ignition Motor Dibidang Mechatronik

Video Motor Spin yang dirubah timing dan besarnya pengapian

Putaran mesin pada posisi full throtlle, kemudian switch dirubah pada posisi off menjadi on.
  1. Cobalah dengar perubahan suara sebelum dan sesudah switch dirubah dari posisi off ke on.
  2. Cobalah lihat putaran ban sebelum dan sesudah switch dirubah dari posisi off ke on.

Dengan penambahan elektronik untuk perubahan timing dan besarnya pengapian maka begitu dashyat perubahan yang terjadi pada Torque dan HP motor.
Disiplin Mechatronik…perubahan elektronik dapat merubah power motor yang begitu dashyat….lucu ya….inikah yang membuat dunia otomotif berubah eranya dari mekanik ke elektronik?????
Bagaimana ya caranya…..akan ditemukan pada artikel berikutnya.

Terima Kasih
Dipl.-Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Jangankan batubara dirubah menjadi bahan bakar kendaraan – udarapun dapat dirubah menjadi BBM


Kita ketahui bahwa air (H2O) dapat dirubah menjadi bahan bakar kendaraan yang disebut dengan gas Hidrogen. Kemudian sudah banyak lembaga ilmiah di Indonesia seperti BPPT yang sudah mau meneliti dan merubah Batubara menjadi DME (Dimethyl ether) setara dengan gas LPG yang juga dipergunakan sebagai bahan bakar gas kendaraan di negara-negara maju. Sekarang sudah ada penelitian merubah udara menjadi BBM (Bahan Bakar Minyak) dalam skala yang kecil tetapi berhasil.


Mari kita bahas satu persatu bahan bakar sintesis yang dapat diperoleh dari suatu proses sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan bakar kendaraan.

Apa itu bahan bakar bensin atau petrol (biasa disebut gasoline) dengan beberapa jenisnya seperti premium dan pertamax??? 

Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut dan umumnya dinamakan hidrokarbon alifatik. Sebagian besar bensin tersusun dari hidrokarbon alifatik yang diperkaya atau dicampur dengan iso-oktana atau benzena untuk menaikkan nilai oktan.

Molekul hidrokarbon dengan panjang yang berbeda memiliki sifat dan kelakuan berbeda pula. CH4 (metana) merupakan molekul paling “ringan”, bertambahnya atom C dalam rantai tersebut membuatnya semakin berat”. Empat molekul pertama hidrokarbon adalah metana, etana, propane dan butana,  pada temperature dan tekanan kamar, keempatnya berwujud gas. Berikutnya dari C5 sampai C18 berwujud cair dan mulai dari C19 keatas berwujud padat.

Sebagai contoh :
  1. Metana adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4
  2. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6
  3. Propana memiliki tiga atom C : (C3H8) dan seterusnya (CnH2·n+2)
 Metana – CH4
(Ikatan hidrokarbon yang paling sederhana)

Sementara itu untuk campuran didalam bensin dapat dipergunakan isooktana atau benzena.
 
Trimetilpentana, juga dikenal sebagai isooktana, adalah senyawa organik dengan rumus kimia (CH3)3CCH2CH(CH3)2. Senyawa ini merupakan salah satu isomer dari oktana (C8H18). Senyawa ini digunakan sebagai standar untuk 100 poin pada penghitungan bilangan oktan dan merupakan senyawa utama pada bensin. Proporsinya yang semakin besar akan meningkatkan kualitas bensin dan menghindari masalah ketukan mesin atau sering disebut knocking.

Benzena, juga dikenal dengan rumus kimia C6H6, PhH, dan benzol, adalah senyawa kimia organik yang merupakan cairan tak berwarna dan mudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena terdiri dari 6 atom karbon yang membentuk cincin, dengan 1 atom hidrogen berikatan pada setiap 1 atom karbon. Benzena adalah salah satu komponen dalam minyak bumi dan memiliki bilangan oktan yang tinggi maka benzena juga merupakan salah satu campuran penting pada bensin.


Jadi secara sederhana, bensin tersusun dari hidrokarbon rantai lurus dengan rumus kimia CnH2·n+2. Dengan kata lain, bensin terbuat dari molekul yang hanya terdiri dari hydrogen dan karbon saling terikat satu dengan lainya sehingga membentuk rantai. Sementara campuran menggunakan isookatana atau benzena adalah senyawa yang dipergunakan untuk meningkatan nilai oktan yang berguna pada pembakaran bahan bakar diruang bakar. Dibawah ini terdapat beberapa rumus kimia yang berhubungan dengan ikatan hidrokarbon.

  1. Bensin (gasoline) = C5 s/d C12, Jadi, rumus bensin = C5 H12, C6 H14, C7 H16, dst…..(ingat rumus alkana => Cn H2n+2). Semua senyawa di atas adalah rumus kimia bensin dengan campuran nilai oktannnya.
  2. Minyak tanah (kerosin) = C9 s/d C14
  3. Avtur = C4 s/d C6
  4. Solar = C14 s/d C18
  5. Oli = C18 s/d C20
  6. Minyak rem = C16 ke atas

Sedangkan batubara juga merupakan salah satu bahan bakar fosil berupa batuan sedimen yang dapat terbakar dan terbentuk dari endapan organik, utamanya berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen. Batubara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk. Analisis unsur memberikan rumus formula empiris seperti C137H97O9NS untuk bituminus dan C240H90O4NS untuk antrasit.

Dengan melihat jumlah sususan rantai unsur karbon dan hidrogen dari senyawa hidrokarbon maka sebenarnya suatu produk atau bahan dapat saja dirubah melalui suatu teknologi proses, apakah proses tersebut akan mengurangi atau menambah jumlah unsurnya sehingga menjadi produk atau bahan baru yang dapat dipergunakan sebagai bahan bakar kendaraan.

Dengan jumlah susunan rantai unsur karbon dan hidrogen yang banyak sebenarnya batubara dapat saja di jadikan DME atau bahan bakar gas setara LPG. BPPT dan lembaga ilmiah lainnya sekarang sudah mau meneliti hal itu dan akan menggalakkan proses perubahan dari batubara menjadi DME. Beberapa lembaga ada yang menawarkan DME didapat dari batubara dan ada juga didapat dari Biomassa. Apakah DME juga dapat diperoleh dari metana (CH4)???

Proses diatas dapat dikatakan memisahkan atau mengurangi jumlah unsur karbon dan hidrogen pada bahan seperti batubara. Apakah proses pengurangan unsur karbon dan hidrogen juga akan dapat menghasilkan bahan bakar minyak seperti bensin??? Pertanyaan ini dapat dijawab dengan mudah hanya saja teknologi dan biaya prosesnya yang harus dipertanyakan.

Pemisahan unsur karbon pada suatu bahan tertentu juga dapat kita lihat pada senyawa air (H2O) yang dilakukan melalui proses elektrolisa sehingga hanya didapatkan unsur gas hidrogen (H). Bahan bakar Hidrogen (H) ini juga sudah dipakai dinegara maju seperti Jerman 5-10 tahun yang lalu pada kendaraan bis dalam kota (BVG).

Ada lagi yang paling hebat dari sistem proses perubahan dari satu bahan atau senyawa menjadi bahan lain yaitu merubah udara menjadi bahan bakar minyak (BBM). Wah ini sungguh hebat sekali. Gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana proses perubahan udara menjadi bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan di negara Inggris.

Proses merubah udara menjadi bahan bakar minyak (BBM)

Perusahaan Air Fuel Synthesisyang terletak di Stockton-on-Tees, Teesside, mengklaim telah menghasilkan lima liter bensin sejak Agustus 2012, menggunakan kilang kecil yang menghasilkan bensin sintesis dari karbon dioksida (CO2) dan uap air.

Kilang kecil yang menghasilkan bensin sintesis


Teknologi yang dimiliki perusahaan Air Fuel Synthesis secara sederhana bisa dijelaskan seperti ini: mencampurkan udara yang mengandung banyak sekali unsur dan senyawa termasuk CO2 (karbon dioksida) dengan natrium hidroksida (NaOH), lalu mengelektrolisasi natrium karbonat (Na2CO3) yang dihasilkan untuk melepas atau mendapatkan karbon dioksida murni (CO2).

Lalu, hasilnya (CO2, karbon dioksida murni) direaksikan dengan hidrogen (H) yang dielektrolisis dari air (H2O), untuk membuat campuran hidrokarbon. Kondisi reaksi bervariasi dan akan disesuaikan dengan jenis bahan bakar yang diinginkan. 

Direktur eksekutif perusahaan Air Fuel Synthesis mengumumkan terobosan tersebut dalam sebuah konferensi di Institution of Mechanical Engineers di London. Perusahaan meyakini, pada akhir 2014, asalkan mendapat dana yang cukup, bisa memproduksi BBM alternatif itu dalam skala komersial. 

Masalah utamanya, hingga saat ini proses tersebut masih sangat mahal dan sangat baik jika energi sintesis ini bisa menggunakan sumber daya terbarukan, misalnya dari angin dan matahari.

Target ke depan, dalam dua tahun, perusahaan tersebut berharap bisa membangun pabrik skala komersial untuk membuat satu ton bensin setiap hari, lalu melakukan ekspansi dengan memproduksi bahan bakar pesawat, agar perjalanan udara lebih ramah lingkungan. 

Dengan mengekstrasi karbon dioksida (CO2) dari udara, itu berarti proses produksi BBM alternatif secara efektif bisa menghilangkan gas rumah kaca yang dihasilkan industri. Daur ulang karbon dioksida untuk digunakan dalam mesin juga berpotensi mengubah landscape lingkungan dan ekonomi dunia. “Ada potensi untuk mengubah ekonomi negara, jika bisa membuat bahan bakar sendiri.

Sementara dilain tempat, katanya, ada orang Indonesia yang dapat merubah daun menjadi uang. Penelitian ini terus dikembangkan dengan mantra-mantra gaibnya??? dan terus didukung oleh pemerintah. 

Waduh kapan ya…. Indonesia mempunyai sistem penelitian yang mandiri dan berusaha sebagai pioner penemuan dengan terobosan baru??? Penelitian harus didukung dengan baik untuk ketahanan nasionalnya.

Dipl.-Ing. A. Hakim Pane

Comments (2)

Analisa Berita Yang Mempengaruhi BBM

Persediaan minyak dunia
Produk yang berasal dari minyak mentah
Pemakaian minyak mentah

Dapat dilihat pada chart diatas bahwa persediaan minyak dunia yang terbesar dirubah menjadi Gasoline (bensin). Sementara pemakaian minyak mentah yang terbesar ditujukan untuk transportasi kemudian diikuti oleh industri, perumahan, listrik dan perdagangan lainnya.
Oleh karena itu keberadaan dan harga minyak mentah sangat menentukan sekali perekonomian dunia dan demikian juga sebaliknya. Dibawah ini terdapat beberapa tabel pergerakan harga minyak mentah dunia sesuai situasi, kondisi dan isu yang mempengaruhinya.
Berita yg mempengaruhi harga minyak mentah
Berita Timur Tengah
Berita Ekonomi
Berita Persediaan dan Produksi
Berita Badai AS
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa harga minyak mentah dipengaruhi oleh :
  1. Kondisi dan situasi produser minyak dunia di timur tengah
  2. Kebijakan ekonomi dunia
  3. Persediaan dan produksi minyak mentah dunia
  4. Bencana alam
Informasi diatas dapat menjadi acuan kehati-hatian Pemerintah dan DPR atas kebijakan energi dan untuk tetap waspada terhadap membengkaknya subsidi BBM.

Tinggalkan sebuah Komentar

Kenapa Pemerintah tidak segera mengkonversi BBM ke LPG

Konverter Kit LGP Karya Anak Bangsa
Pemerintah diminta untuk memanfaatkan momentum pelaksanaan konversi dari minyak tanah ke liquefied petroleum gas (LPG) untuk merealisasikan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG). Masyarakat telah menerima keberadaan LPG sebagai salah satu bahan bakar gas yang aman dibandingkan dengan compressed natural gas (CNG).

Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakaria, menjelaskan, LPG memiliki beberapa keuntungan dibandingkan CNG. Tabung LPG lebih ringan dibandingkan tabung CNG, karena LPG tidak perlu dipadatkan seperti CNG.

“Lapisan dalam tabung CNG harus tebal, karena didesain harus tahan tekanan tinggi,” ujar Sofyano kepada VIVAnews, akhir pekan lalu.

Selain itu, ia menjelaskan, biaya untuk membangun infrastruktur LPG lebih rendah dibandingkan CNG. CNG hanya bisa didistribusikan melalui pipa yang ditanam dalam tanah menuju stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Sedangkan LPG dapat didistribusikan melalui tabung ataupun mobil tangki layaknya BBM untuk dikirim ke SPBU.

Hal lain yang dapat menjadi pertimbangan pemerintah, menurut dia, adalah LPG telah dapat diterima masyarakat. Saat ini, seluruh pedagang kaki lima pun telah berani menggunakan LPG ukuran 3 kilogram dan tidak ada lagi terdengar berita tabung LPG meledak. Artinya, masyarakat telah
memahami sisi keamanan LPG.

“Sedangkan CNG ini kan barang baru, masyarakat biasanya takut seperti dulu saat pertama kali LPG diperkenalkan,” katanya. 

KBRN, Jakarta : Pemerintah diharapkan segera melakukan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke “liquified petroleum gas” (LPG) untuk kendaraan bermotor sebagai salah satu solusi penghematan subsidi BBM.
  
“Dari hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh lembaga independen penyedia jasa pengujian dan analisa PT Sucofindo (Persero), pemanfaatan LPG ternyata bisa diaplikasikan sebagai bahan bakar untuk segala jenis kendaraan bermotor,” kata Direktur Utama PT Sucofindo, Arief Safari, di Jakarta, Kamis (12/7).
  
Arief mengatakan Sucofindo telah berhasil mengaplikasikan program konversi BBM ke LPG pada dua unit kendaraan dinas mereka, yakni satu unit mobil jenis MPV dan satu unit motor jenis skuter otomatis yang telah dimodifikasi menggunakan alat konversi (converter kit).
  
“Program konversi BBM ke BBG dalam hal ini LPG bisa dilakukan tanpa harus menunggu kesiapan infrastruktur SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) yang membutuhkan investasi yang besar. Untuk mempercepat program konversi BBM ke LPG ini pemerintah cukup memanfaatkan jaringan SPBU yang telah ada sebagai agen penjualan LPG seperti yang dilakukan dalam program konversi minyak tanah ke LPG,” paparnya.
  
Untuk bisa mengaplikasikan teknologi konversi BBM ke LPG, konsumen tidak perlu mengeluarkan dana yang besar karena pemasangan satu unit alat konversi BBM ke LPG termasuk harga tabung LPG hanya berkisar Rp4 juta untuk sepeda motor dan Rp12 juta untuk mobil.
  
“Jika alat konversi dan tabungnya sudah diproduksi massal di dalam negeri, tentunya harganya bisa jauh lebih murah,” tuturnya.
  
Dari hasil pengujian awal yang dilakukan PT Sucofindo, pengaplikasian teknologi konversi BBM ke LPG untuk kendaraan bermotor bisa diterapkan dengan aman, asalkan seluruh pihak yang terkait bisa memastikan seluruh prosesnya.
  
“Untuk memastikan keamanan, maka mulai dari fabrikasi, instalasi, distribusi, ‘authorized station’ (SPBU), serta operasionalnya, dilakukan Sertifikasi QA/QC dan inspeksi sesuai standar ASME, SNI, dan ISO,” tandasnya. (WDA/ant)
Infrastruktur yang belum memadai dan penentuan harga yang tidak tepat menjadi kendala dalam mengembangkan penggunaan bahan bakar gas LPG di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Wakil Presiden Boediono pada pembukaan Forum ke-25 Liquiefied Petroleum Gas (LPG) Dunia di Nusa Dua, Bali, Rabu (12/9/12).

Menurut Boediono, dalam mengatasi keterbatasan infrastruktur, pemerintah sudah mempunyai rencana  jelas dan sistem pengoperasian yang baik untuk membangun pipa gas yang akan menghubungkan pulau Sumatera dan Jawa. Pembangunan saluran pipa gas tersebut telah dilakukan dan diharapkan selesai pada tahun 2014. Pemerintah juga sedang melakukan penyesuaian harga gas domestik agar masyarakat tidak keberatan menggunakan gas.Pembangunan terminal penerima gas di Jakarta terus ditingkatkan dan sudah beroperasi melayani kebutuhan masyarakat.

“Perbaikan infrastruktur dan harga LPG diharapkan akan mengoptimalkan program konversi BBM ke LPG,” kata Boediono.

Sementara itu, Pertamina mengklaim bahwa penggunaan LPG meningkat tajam dalam 4 tahun terakhir. Pada awal program konversi minyak tanah ke LPG, Pertamina hanya memiliki tangki LPG dengan kapasitas 136.000 metrik ton, namun kini kapasitas tangki LPG  Pertamina sudah 295.000 metrik ton.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan menyatakan, melalui program konversi minyak tanah ke LPG yang diterapkan mulai tahun 2007, Pertamina sudah mendistribusikan sekitar 57,9 juta paket LPG ukuran 3 Kg. 

Dengan program konversi tersebut tidak hanya mengurangi penggunaan minyak tanah, tetapi juga mengurangi emisi gas CO2.
Melihat peningkatan konsumsi LPG di tanah air, Pertamina akan lebih agresif dalam  membangun infrastruktur  penyedia LPG agar ketahanan energi nasional tetap terjaga.[Dearna/W1]

Tinggalkan sebuah Komentar

Perbedaan Konverter Kit Sistem Konvensional dan Sequential

Sekarang banyak orang tahu apakah itu konverter kit, setelah pada awal tahun 2012 pemerintah menggalakkan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) untuk mensukseskan “program pemerintah bebas subsidi pada tahun 2015“.


Selain itu memang konverter kit di Indonesia dari dulu sudah diterapkan pada tahun 1980 pada kendaraan era abad 19 menggunakan karburator dan pelaku penerapan konverter kit pada kendaraan tersebut dilakukan oleh Tjondro Srihutomo Kusumo, jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB), tahun 1980 telah mendapatkan penghargaan dari pemerintah atas karyanya untuk menggantikan BBM ke BBG untuk kendaraan roda empat (mobil). Harus diingat bahwa pemerintah juga telah melakukan penerapan konverter kit pada kendaraan umum khususnya pada kendaraan taxi 5 tahun yang lalu sebanyak 20% dari jumlah taxi yang ada.

Lucunya…..dengan bangga banyak juga orang yang menjawab pertanyaan seputar teknologi konverter kit dengan pengetahuan yang dari dulu mereka yakini. Setelah diperkenalkan konverter dengan generasinya dan adanya konverter kit dengan sistem sekuensial, dengan spontan mereka juga bertanya, apakah perbedaan antara konverter kit sistem konvensional dan sistem sekuensial???


Begitulah sifat manusia yang selalu menganggap dirinya hebat tanpa banyak membaca dan merendah diri serta selalu menganggap dirinya hebat walaupun tema yang dibicarakan sebenarnya bukan bidangnya. Yang lucunya lagi ada juga orang-orang yang selalu menganggap bahwa orang Indonesia itu bisanya ahli secara teoritis dan sebatas diktat saja serta tidak menganggap ada manusia Indonesia lain yang menguasai bidang tertentu secara keseluruhan dengan baik. Orang-orang tersebutlah yang mempunyai sifat picik dan tidak mendukung riset – teknologi di Indonesia dan tidak percaya akan produk dalam negeri serta mempunyai sifat konsumtif dan tidak produktif. Mereka-mereka itu adalah orang-orang yang berhasil dan sukses tetapi jika dilihat dari kacamata nasionalisme dan idealisme, mereka-mereka itu dikatakan berhasil dan sukses karena menjual sumber daya alam negeri Indonesia begitu saja dengan mudah tanpa ada pengembangan produk berasal dari bahan baku sumber daya alam yang bermanfaat dan bernilai tinggi untuk bangsanya sendiri terutama anak cucunya.

Sampai-sampai ada isu tehangat saat ini dengan berita “KUNKERKunjungan Kerja pihak DPR untuk menyusun dan membuat undang-undang ke Insinyuran. Ingat produk Riset – Teknologi lahir salah satunya dari laboratorium akademis seperti Sekolah Kejuruan, Universitas dan dunia pendidikan lainya. Lucu banget ya…Apa dong gunanya kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah dan DPR sehingga harus ada kunjungan kerja seperti itu. Insinyur itu lahir dari dunia akademis yang mempunyai kerangka kurikulum. Apakah Pemerintah dan DPR tidak meyakini para Insinyur di Indonesia??? Siapa yang bersalah selama ini sehingga harus membuat kunker untuk keperluan undang-undang ke-Insinyuran Indonesia??? Bukannya kurikulum??? Bukannya Pemerintah, DPR dan Para wakil pendidik yang telah membuat kurikulum??? Acuan dasar kurikulumlah yang mendasari undang-undang ke-Insinyuran Indonesia bukannya mempelajari undang-undang ke-Insinyuran negara lain sementara kurikulum dunia pendidikan Indonesia masih juga tidak dibenahi. Wah kacau deh negara ini dengan representatif Pemerintah dan DPR yang bobrok…..Pusiiiiing…….

Mari kita kembali ke tema kita yang netral yaitu pembahasan peralatan konverter kit untuk kendaraan dan kita membahas ini hanya sebatas pada peralatan konverter kitnya saja dan bukan pada bahan bakarnya karena sistem kerja konverter kit itu pada dasarnya sama saja dan hanya dibedakan pada tingkat bahaya dan tekanannya (pressure).

Masih ingatkah teknologi otomotif hingga pada tahun 1980 menggunakan sistem karburator??? Teknologi karburator tersebut menggunakan sistem mekanik murni dengan gerakan mekanikal membuka dan menutup aliran bahan bakar yang disesuaikan dengan besaran udara yang terukur didalam karburator dan akhirnya dikeluarkan melalui spuyer yang ukuran diameternya juga sudah ditentukan untuk mendapatkan efisiensi, performance dan emisi yang baik terhadap engine. Lihat gambar dibawah ini…..


Gambar : Intake sistem dan Karburator untuk suplai bahan bakar minyak dan udara kedalam ruang bakar

Teknologi Otomotif berkembang sangat pesat untuk memperbaiki sistem klasik mekanik menjadi sistem kontrol elektronik yang biasanya dinamakan dengan sistem EFI (Electronik Fuel Injection).  Perkembangan ini dilakukan agar tujuan utama dari penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dapat dicapai dengan baik, apakah itu berkaitan dengan efiesiensi, performance dan emisi gas buangnya. Apalagi perkembangan teknologi otomotif harus tetap mengacu pada ketentuan piagam kyoto untuk mendukung program pemanasan global.

Gambar : Intake sistem dan sistem EFI untuk suplai bahan bakar minyak dan udara kedalam ruang bakar


Dengan berkembangnya teknologi otomotif dari sistem klasik mekanik menjadi sistem kontrol elektronik maka penggunaan bahan bakar gas (BBG) dengan konverter kitnya pada kendaraan seharusnya :
  1. dilakukan sejalan dengan perkembangan teknologi otomotif atau  
  2. memanfaatkan perkembanganan teknologi otomotif tersebut untuk menghasilkan konverter kit yang lebih baik dari pada konverter kit konvensional generasi pertama yang mana sistem kerjanya sama seperti sistem karburator untuk suplai bahan bakar
Seperti kita ketahui bahwa program pemerintah dalam penggunaan bahan bakar gas (BBG) lima tahun lalu yang telah diterapkan pada kendaraan umum khususnya taxi sudah dapat dipastikan tidak berhasil karena sistem konverter kit yang dipergunakan adalah sistem konvensional dan bahan bakar gas yang dipergunakan adalah gas CNG bertekanan tinggi. Khusus pada peralatan konverter kit sistem konvensional terdapat beberapa kelemahan yang didapat dilapangan seperti :
  1. Pada saat cranking atau starting diperlukan sistem bahan bakar minyak (untuk memancing agar kendaraan dapat di starting) dan tidak dapat langsung menggunakan bahan bakar gas (BBG)
  2. Performance yang menurun pada putaran tinggi karena suplai bahan bakarnya tidak sesuai dengan kebutuhan pembakaran dalam ruang bakar mesin (sistem suplai bahan bakar yang sama seperti karburator)
  3. Efisiensi yang tidak sesuai bahkan dikatakan oleh mereka boros karena bahan bakar gas dalam tabung tidak dalam wujud cair (CNG) dan sistem suplai bahan bakar sama seperti sistem karburator menggunakan spuyer
  4. Merusak mesin (menurut pendapat pengguna konverter kit di Taxi) karena sistem ignitionnya tidak dirubah dan disesuaikan dengan bahan bakar gasnya (CNG dengan nilai oktan hampir 120) sehingga kendaraan berjalan seperti tertahan (bolot)
  5. Sama sekali tidak efektif karena teknologi konverter kit yang tidak disesuaikan dengan teknologi otomotif seperti kendaraan Toyota Soluna dan Vios yang sudah menggunakan sistem close loop sehingga tidak didapatkan optimalisasi penggunaan bahan bakar gas (BBG) yang sebenarnya baik terutama pada kontribusi pemanasan global.
 Gambar : Konverter kit sistem konvensional dan sekuensial

Dengan melihat dan menimbang kelemahan sistem konverter kit konvensional dan skema gambar diatas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan bakar gas (BBG) dengan konverter kitnya pada kendaraan akan menjadi optimal, baik itu mengenai efisiensi, performance dan emisi gas buangnya jika konverter kit konvensional diupgrade atau dirubah menjadi sistem sekuensial. Pada sistem konverter kit sekuensial terdapat beberapa keunggulan seperti :
  1. Kendaraan dapat dengan mudah dicranking dan starting menggunakan bahan bakar gas (BBG) tanpa harus dipancing menggunakan bahan bakar minyak (BBM)
  2. Performance dapat optimal disemua putaran mesin seperti pada penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dikendaraan karena suplai bahan bakar dapat membesar dan mengecil dengan baik
  3. Efisiensi yang maksimal karena suplai bahan bakarnya disesuaikan sesuai kebutuhan pada setiap percabangan intake secara sistem kontrol elektronik sehingga penggunaan bakarnya tidak mubazir
  4. Dapat ditambahkan sistem ignition agar pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar menjadi optimal pada nilai oktan tertentu
  5. Karena konverter kit sistem sekuensial menggunakan sistem kontrol elektronik maka semua teknologi otomotif yang dikembangkan secara elektronik pada kendaraan dapat disesuaikan dengan mudah dan benar seperti sistem kontrol close loop, VVTI, IDSI sehingga penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan akan menjadi efektif tanpa harus merubah konstruksi mesin besaran-besaran secara mekanik
Sistem konverter kit sekuensial juga dibedakan dari jenis dan generasinya yang terletak pada sistem kontrol elektronik menggunakan kontrol modul dengan programming logic device-nya yang sering disebut dengan konverter kit sekuensial generasi kedua dan kontrol modul dengan programming microprocessor-nya yang disebut dengan konverter kit sekuensial generasi ketiga (dapat dilihat di artikel sebelumnya pada blog ini).

Sementara konverter kit semi sekuensial adalah konverter kit yang dibangun pada kendaraan dengan sistem suplai bahan bakar menggunakan karburator tetapi sistem konverter kit konvensionalnya sudah diupgrade atau dikembangkan menggunakan sistem selenoid valve untuk menggantikan sistem konvensional menggunakan spuyer. Sehingga semua kelemahan konverter kit konvensional yang disebutkan diatas dapat diatasi dengan mudah dan benar (lihat gambar dibawah).

Gambar : Konverter kit sistem semi sequential menggunakan satu buah selenoid valve

Dari gambar diatas dapat disimpulkan perbedaan konverter kit sistem konvensional dan sistem semi sequential, dimana perbedaan tersebut terletak pada penggunaan selenoid valve menggantikan spuyer yang diatur oleh sistem kontrol elektronik yang lebih dikembangkan lagi untuk mengatur besaran bahan bakarnya. Selenoid valve dapat dipasangkan satu buah seperti gambar diatas dan dapat juga dipasangkan 4 (empat) buah seperti konverter kit sistem sequential murni. Satu buah selenoid valve dapat dipergunakan pada kendaraan roda empat atau mobil. Penggunaan satu buah selenoid valve juga sangat baik dipergunakan pada motor (kendaraan roda dua) atau genset sehingga kelemahan sistem konverter kit pada motor yang selama ini dialami dari konverter kit sistem konvensional menggunakan spuyer atau regulator yang dimodifikasi dapat diselesaikan dengan baik (efisiensi, performance dan emisi gas buang).

Dengan mengetahui jenis dan generasi konverter kit yang juga berkembang pesat sesuai perkembangan teknologi otomotifnya maka penggunaan bahan bakar gas (BBG) dengan konverter kitnya pada kendaraan akan dapat diperoleh hasil yang maksimal dan optimal dan bukan hanya sekedar bahan bakar gas (BBG) yang dapat dipergunakan di kendaraan. Manusia Indonesia sudah menjadi dewasa untuk dapat memilih produk yang baik dari yang terbaik untuk keperluan penghidupan dan kehidupannya. Pernyataan “asal bisa berfungsi” dan tidak mendapatkan keunggulan lebih lainnya akan mendapat tempat yang paling rendah di hati rakyat.

Terima kasih

Dipl. – Ing A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Tahun 2013 Ditargetkan Bangun SPBG 33 Unit, Hanya Sanggup 7 Unit

JAKARTA–Dengan anggaran sekitar Rp 447 miliar pada 2013, PT Pertamina (Persero) hanya bisa menjanjikan membangun tujuh unit  Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Padahal, pemerintah menargetkan akan ada sekitar 33 SPBG tahun depan.
 

Direktur Gas Pertamina Harry Karyuliarto mengatakan sudah mengusulkan anggaran SPBG kepada pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, jika anggaran untuk pembangunan SPBG hanya sekitar Rp 447 miliar, maka diperkirakan hanya bisa membangun sekitar tujuh SPBG.
 
“Kalau mau digunakan untuk SPBG, maka di dalam rencana kita itu, paling tidak hanya 3 SPBG mother station dan daughter station, 4 SPBG Online. Iya cuma bisa tujuh, soalnya Pertamina kan tahunya terbatas Rp 447 miliar itu,” ujarnya.  Jumat (16/11).
 
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tidak putus asa untuk terus menjalankan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Hanya saja, untuk merealisasikan seluruhnya diperlukan perubahan aturan.
 
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo mengatakan rencana pembangunan infrastruktur BBG berupa 33 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) masih dimungkinkan untuk dilaksanakan.
 
“Kalau SPBG masih dimungkinkan, yang saya khawatirkan konverter kit, karena tugasnya pindah ke Kementerian Perindustriaan, mudah-mudahan bisa meneruskan,” tuturnya.
 
Mengenai anggaran infrastruktur BBG dalam APBN 2013, Evita mengatakan hal tersebut masih bisa diubah dengan adanya APBN Perubahan 2013. Anggaran infrastruktur BBG pada 2013 hanya akan terkucur sekitar Rp 447 miliar untuk pembangunan SPBG.  Riendy Astria- Jum’at, 16 November 2012 | 15:12 WIB

Tinggalkan sebuah Komentar

« Newer Posts · Older Posts »