Archive for Agustus, 2014

ULASAN & PEMBAHASAN PAMERAN SERTA ROAD SHOW PAMERAN BERIKUTNYA

Ulasan dan pembahasan pameran RITECH “Hari Kebangkitan Teknologi Nasional” di BPPT Sudirman tanggal 9-12 Agustus 2014 dan pameran “Indonesia Steel and Metal Expo” di JIEXPO Kemayoran tanggal 14-16 Agustus 2014.

Wah banyak juga pemirsanya yang datang pada acara pameran di gedung BPPT Sudirman dalam rangka “Hari Kebangkitan Teknologi Nasional” dan Pameran “Steel dan Metal Indonesia” di JIEXPO Kemayoran. Praktis kami melakukan pameran selama satu minggu yang dimulai dari tanggal 9 hingga 12 Agustus dan 14 hingga 16 Agustus 2014. Capek juga sih selama seminggu pameran, tapi menyenangkan karena banyak menjalin pertemanan dan mitra dalam pengembangan produk hasil inovatif dalam negeri.
Gambar : Pameran “Hari Kebangkitan Teknologi Nasional” di Gedung BPPT
 Gambar : Pameran “Steel and Metal Indonesia” di JIEXPO Kemayoran
Tanggapan dari pemirsa pameran Hakteknas :
1. Menristek : Semua mobil LIPI harus pakai konverter kit ini ya..
2. Teman-teman dari Siswa : Wah begini saja ya rangkaiannya dan simple…
3. Pemirsa dari Satuan : Masukin dong proposal ke Polda untuk dipasang dikendaraan kami…
4. Pemirsa dari kaum Wanita : Mau ahhh belajar tentang mobil untuk dapat berbisnis di produk ini
5. Para Pengusaha : Udah deh…pasangkan saja pada kendaraan kami agar kami tidak lagi susah cari bahan bakar didaerah…
6. Teman-teman dari media : Oh ternyata berbeda ya konverter kit ini dibandingkan yang impor…
7. Teman-teman dari mobnas : Boss…pasangkan dong di Mobnas biar mobil kami pakai BBG…
8. Pemirsa Ristek : Masa sih jarak tempuhnya bisa sejauh itu???
9. Pejabat Ristek : Hayo kembangkan lagi ke mesin diesel…kami akan bantu…
10. Petinggi Ristek : Hayo kita bersinergi agar teknologi lebih nyata lagi untuk kemakmuran rakyat…
Tanggapan dari pemirsa pameran di JIEXPO :
1. Teman-teman dari Club Carnival: Wah enak juga ya pakai gas, tarikannya enak, mau pasang ahh…
2. Teman-teman dari Web : Ane daftar dua kendaraan ya…
3. Para petinggi LIPI : Mulai pasang dan selesaikan unit yang sudah tersedia…
4. Saat Test Drive : Banyak berpendapat bahwa suara mesin halus dan tidak panas…
5. Bincang-bincang di Outdoor : Wah produk ini solusi BBM subsidi ya…
6. Test Drive : Kepala Pusat Inovasi LIPI…Enak juga ya pakai BBG dan irit…
Tanggapan dari para pemirsa mulai dari Menteri hingga para siswa sangat antusias sekali dengan produk ini hanya saja masih saja banyak yang belum mengerti dengan bahan bakar gas (BBG) yang dipergunakan pada kendaraan.
Ulasan dan Pembahasan :
1. Masih banyak pemirsa yang lain belum tahu dengan bahan bakar gas (BBG) yang dipergunakan pada kendaraan. Mari kita bahas….
Didunia dikenal dua bahan bakar gas (BBG) yaitu jenis LGV (Liquid Gas Vehicle) dan NGV (Natural Gas Vehicle). Bahan bakar LGV adalah LPG dan pada SPBU Pertamina sering ditemui dengan nama Vigas, sedangkan bahan bakar NGV adalah CNG (Compressed Natural Gas) atau sering disebut BBG. Bahan bakar NGV juga dapat ditemuai dalam keadaan cair pada suhu -160 derajat dan dinamakan LNG (Liquid Natural Gas). Pada kendaraan besar (seperti pada truck) ditemukan alat pendingin agar gas alam (natural gas) dapat cair dan mudah dipergunakan dengan kapasitas tinggi seperti halnya LPG. CNG dipergunakan pada kendaraan besar seperti pada Busway. Pada bagian bawah Bus terdapat paling sedikit 7 tabung tempat penyimpanan bahan bakar gas yang dimampatkan hingga 2800psi (200bar) karena bahan bakar gas tersebut tetap berwujud gas dan tidak cair. Sementara tabung LPG sangat kecil dengan wujud cair didalamnya pada suhu kamar sehingga tekanannya rendah dan kapasitasnya besar.
Di negara Australia sepenuhnya menggunakan bahan bakar LPG sebagai bahan bakar alternatif kendaraan.
Sementara negara Eropa menggunakan dua bahan bakar yaitu bahan bakar LPG dan CNG. Bahan bakar CNG untuk kendaraan berbadan besar (bus dan Truck) dan LPG untuk kendaraan sedan atau berbadan kecil.
2. Masih banyak pemirsa yang lain tidak tahu jika konverter kit harus dipergunakan pada setiap bahan bakar alternatif yang berbeda dengan spesifikasi bahan bakar bensin. Mari kita bahas….
3. Masih banyak pemirsa yang lain tidak tahu dengan teknologi konverter kit sebagai peralatan konversi BBM ke BBG (merubah sistem suplai bahan bakar kendaraan hingga BBG dapat dipergunakan pada mesin bahan bakar bensin). Mari kita bahas…
Konverter kit ternyata memiliki generasi sesuai dengan perkembangan kendaraan. Konverter kit generasi pertama hanya mengandalkan kinerja mekanik yang terdiri dari Gas Reducer atau Vaporized atau Gas Regulator pada sistem konversinya. Sementara konverter kit generasi kedua mengandalkan sistem sekuensial menggunakan selenoid elektrik untuk men-suplai bahan bakar gas (BBG). Konverter kit sequensial generasi kedua juga masih memiliki Gas Reducer untuk mengatur tekanan saat suplai bahan bakar gas kedalam ruang bakar mesin. Konverter kit generasi ketiga juga masih menggunakan Gas Reducer tetapi tuning dan setting bahan bakar dapat dilakukan sendiri oleh peralatan tersebut (self learning besaran bahan bakar).

Sementara konverter kit produk inovatif berbeda dengan konverter kit yang beredar selama ini yang merupakan produk impor. Konverter kit ini dibangun sesuai dengan kondisi dan situasi negara Indonesia menggunakan konsep re-placing (mengganti) dan bukan konsep re-filling (mengisi kembali). Semua komponen dan GCU (Gas Control Unit) harus mendukung konsep re-placing ini. Dimulai dari pengembangan komponen kemasan (Gas tube Cover) sebagai cover tabung gas yang kedap, Lock valve kit sebagai pengganti gas regulator untuk membuka aliran gas dalam tabung melalui ventilnya, dan komponen small tube sebagai buffering gas dengan pemanasannya serta pengaturan tekanan gas sebelum masuk kedalam ruang bakar. GCU dibangun untuk mendukung sepenuhnya konsep re-placing agar gas dalam tabung benar-benar habis dan kosong saat ditukar. Bahan bakar bensin akan mulai keluar dan bercampur dengan gas saat tekanan gas dalam tabung mulai berkurang. Bahan bakar bensin akan mengambil alih sepenuhnya bahan bakar kendaraan saat tekanan gas tidak ada sama sekali. Disinilah semua perbedaannya dengan produk impor untuk mendukung konsep re-placing dengan semua keamanan, keselamatannya serta menjaga performance dan efisiesi kendaraan yang nyata.

4. Masih saja banyak pemirsa yang tidak tahu akan kapasitas bahan bakar LPG yang besar dengan jarak tempuh yang jauh dibandingkan dengan CNG karena bahan bakar LPG berwujud cair. Seperti kita ketahui dalam ilmu fisika bahwa zat menempati ruang akan mempunyai kapasitas atau jumlah besar dimulai dari wujud padat, cair dan terakhir dalam wujud gas. Tabung CNG yang besar dan kokoh hanya dapat menempuh jarak tempuh sejauh 60 hingga 100km karena gas ditekan (compress) kedalam tabung yang kokoh. Sementara tabung LPG yang kecil seperti tabung 12kg warna biru di rumah tangga dapat menempuh jarak tempuh sejauh 350km. Sangat luar biasa kan????
Lah kenapa negara Pakistan mau beralih dari CNG ke LPG??? Karena itu masalahnya, yang pertama jarak tempuh sangat kecil dengan tabung yang besar, investasi SPBGnya sangat besar yaitu minimal 50 miliar dengan harga komponen terbesar pada alat kompresi seharga 25 miliar, tekanan dari source atau sumur sering menjadi kecil sehingga bukan dikatakan gasnya habis melainkan tekanannya kecil dan akan merusak kompressor, oleh karena itu pegawai SPBG menyatakan gas habis agar tidak banyak pertanyaan teknis yang dapat menggunggu. Dengan kapasitas yang kecil maka diperlukan SPBG yang sangat banyak sebagai infrastruktur, tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat dan masif.
5. Masih banyak pemirsa yang tidak tahu akan keberadaan cadangan minyak bumi yang semakin menipis dan semua negara di Eropa dan negara maju lainnya sudah beralih ke BBG sebagai generasi kedua bahan bakar kendaraan, selain bahan bakar gas (BBG) tersebut ramah lingkungan, baik polusi maupun pemanasan global. Bahan bakar gas masih mempunyai cadangan 50-80 tahun kedepan sedangkan cadangan bahan bakar minyak dengan nilai tawarnya semakin sulit posisinya. Minyak dunia sangat rentan dengan situasi negara penghasil minyak seperti negara-negara di tanah Arab (Asia Timur Jauh), bencana alam dan lain-lain. Oleh karena itu silahkan saja lihat di Internet berapa SPBG di Jerman (Eropa)??? Sebanyak 2.000 SPBG, Pakistan : 3.000 SPBG, India : 2.000 SPBG…Indonesia hanya memiliki 30 SPBG atau lebih dan yang berfungsi baik dengan tekanan baik hanya 4 atau 5 SPBG…sungguh sangat disayangkan…Bahan bakar gas harus digalakkan, apapun jenisnya jika kita tidak ingin terjerat oleh krisis energi…
6. Masih banyak pemirsa yang tidak tahu jika negara kita yang kaya dengan sumber daya alamnya ternyata sudah impor gas LPG dan dibiarkan perlakuan impor dibiarkan saja tanpa pengembangan inovasi untuk menghindari perlakuan impor. Katanya negara kita kaya dengan gasnya…koq impor ya??? Apakah perlakuan impor BBM dengan kebijakannya akan terulang kembali pada perlakuan impor BBG. Pembiaran perlakuan impor energi dalam bentuk bahan bakar akan menyusahkan kita nantinya seperti kebijakan BBM 25-50 tahun yang lalu yang mana dampaknya kita rasakan sekarang. Jangan sampai hal ini terjadi lagi dan lakukan inovasi pada proses produksi LPG di negara ini dari sekarang tanpa diskusi dan jangan ditunda-tunda. Katanya negara kita impor LPG dari negara Jepang, sementara Jepang sendiri tidak mempunyai minyak dan gas alam dari perut buminya. Koq bisa ya negara Jepang ekspor LPG ke negara Indonesia??? Karena teknologi yang dimilikinya (itu kuncinya) yaitu merubah gas alam menjadi LPG. Miliki teknologi tersebut kemudian reverse engineering jika kita menginginkan percepatan produksi energi. Percepatan proses unit diperlukan sebagai ketahanan energi negara kita agar anak cucu kita tidak terlibat krisis energi dimasa yang akan datang.

Benar adanya jika LPG diperoleh dari kilang minyak sesuai singkatannya LPG (Liquid Petroleum Gas), berupa bahan bakar gas yang didapat dari kilang minyak. Terus…benar dong jika gas LPG akan habis jika minyak juga menipis??? Pertanyaan inilah yang membuat perlakuan impor terus dilakukan tanpa menelaah lebih lanjut bahwa LPG juga dapat diproses secara kimiawi. Lihat link artikel di web ini, jangankan batubara, udarapun dapat dirubah jadi bensin, http://www.konverterkit-indonesia.com/2012/12/jangankan-batubara-dirubah-jadi-bahan.html. Jadi mulailah untuk membuat program “proses unit” menggunakan kelapa sebagai karbon aktif (kelapa atau kelapa sawit) untuk merubah bahan bakar CNG menjadi LPG atau merubah batubara dengan cara mengurangi karbonnya menjadi LPG sehingga bahan bakar LPG tidak lagi tersandera oleh harga gas dunia. LPG sebagai bahan bakar kendaraan dan memasak dirumah tangga tidak lagi menjadi isu nasional yang selalu diributkan. Indonesia akan kuat dengan ketahanan energinya.

Hasil dari kedua pameran :
1. Dari kedua pameran banyak sekali peminat peralatan konverter kit produk inovatif. Teman-teman web yang sudah lama menunggu akan produk ini datang di pameran untuk memesan. Mereka menulis dalam buku tamu untuk ikut dalam program pemasangan 100 unit pertama (Demonstrative Projects). Demikain juga dengan teman-teman yang tidak dapat datang di pameran, mereka memesan melalui SMS dan Email.

2. Tindak lanjut peminat secara langsung adalah kunjungan undangan Halal Bi Halal Club Carnival yang acaranya sudah dimulai dari siang hari jam 13.00 hingga malam hari tanggal 16 Agustus 2014. Setelah kami selesai membereskan barang-barang pemeran kami langsung menuju lokasi tempat acara Halal Bi Halal diselenggarakan. Kami sempat bertemu muka dengan beberapa pengurus Club. Sambutan hangat kami rasakan sehingga pertemanan semakin melebar dan nyata adanya untuk mendukung produk inovatif sebagai solusi energi konversi masa depan.

Selanjutnya kami utarakan juga kemudian kepada ketum Club Carnival mengenai Road Show Pameran yang akan kami galakan dalam waktu dekat ini, yaitu pameran di Bogor pada tanggal 22-25 Agustus 2014.
Setelah itu kami akan mengikuti pameran di Surabaya (belum pasti), pameran di LIPI Cibinong tanggal 3-5 September dan pameran di Surabaya acara AMTEQ tanggal 23-25 September sebagai kelanjutan dari program Ristek Hakteknas kemarin.
Kami akan terus memperkenalkan produk kami sebagai tanggungjawab dan pengabdian kami pada bangsa dan negara. Mudah-mudahan produk inovatif ini dapat membantu rakyat dalam kesulitan mencari BBM yang semakin langka dan mahal harganya….Mudah-mudahan konverter kit ini juga dapat dipergunakan pada energi alternatif lainnya  sehingga energi alternatif yang digalakan oleh pemerintah tidak mubajir begitu saja (dapat dipergunakan di kendaraan) dan juga akan menjadi solusi energi dihilir dimasa yang akan datang. Semoga dukungan masyarakat menjadi sarana untuk mengangkat produk inovatif ini tanpa halangan dari pihak-pihak terkait yang merasa dirugikan. Kami hanya memberikan solusi teknologi dan masyarakatlah yang menentukan dan mendukung setiap teknologi yang berguna bagi masyarakat. Semoga produk ini mendapat dukungan masyarakat luas….amin….

Dipl.-Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Hayo Buktikan Sendiri Inovasi Teknologi Indonesia Di Pameran Hakteknas Dan Nano Summit

 
Pameran Hakteknas di Gedung BPPT, 9-12 Agustus 2014 &
Pameran dan NANO SUMMIT di JIEXPO Kemayoran, 14-16 Agustus 2014
Hayo lihat sendiri Konverter Kit dan Kemasan Pelindung Tabung Rumah Tangga,
produk dalam negeri hasil inovasi teknologi yang didukung oleh Kemenristek dan LIPI.

 Pusat Inovasi LIPI sebagai Inkubator dan PT TPG (PT Tritunggal Prakarsa Global) sebagai Tenant.
 Dukungan Kemenristek dalam program Inkubasi di Puspitek Serpong (Marketing dan Training)
Produk yang kami hasilkan adalah peralatan konversi BBM ke BBG sistem EFI konsep re-placing bukan re-filling. Konsep baru di Indonesia bahkan didunia dengan semua keamanan, keselamatan dan kenyamanannya.
Konsep dan sistem re-placing yang baru dan berlainan dengan konverter kit umumnya.
Komponen konverter kit produk dalam negeri.
Produk Unggulan Utama (Konverter Kit) dan Produk Unggulan Turunan
Produk Unggulan Utama (Konverter Kit) dan Produk Unggulan Turunan (“Gas Tube Cover” pelindung tabung dari kebocoran, “Lock valve Kit” pengganti regulator gas rumah tangga dan “Small Tube” pengganti gas Reducer yang biasa ditemukan di konverter kit impor sebagai pangatur tekanan dan pemanas gas).
Ditambah GCU (Gas Control Unit) yang sangat berbeda dari GCU yang dipergunakan selama ini (konverter kit impor).
GCU (Gas Control Unit) hasil inovasi teknologi

Petrol atau bensin, apakah itu Premium atau Pertamax dapat dikecilkan hingga kecil sekali bahkan tiada sama sekali demikian juga untuk bahan bakar gas (BBG) dapat dibesarkan dan dikecilkan.
Pencampuran kedua bahan bakar (bensin dan gas) pada saat tekanan gas berkurang dapat terjadi sehingga keamanan, keselamatan dan kenyamanan dalam berkendaran menggunakan tabung fleksibel dapat diwujudkan dengan baik. Jika tidak ada konsep pencampuran maka konsep re-placing tidak akan mungkin terjadi karena keamanan, keselamatan dan kenyamanannya terganggu. Percaya dan buktikan hal itu!!!

Hayo buktikan jika tidak percaya….
Coba saja sendiri dipameran Hakteknas dan Nano Summit!!!
* Konverter kit produk dalam negeri
* Lebih canggih dari pada konverter kit impor
* Lebih aman dan nyaman
* Lebih irit dengan performance yang super
* Mobil anda menjadi mobil LCGC (Low Cost Green Car)
* Jika tidak datang tidak dapat konverter kit murah
Rugi deh jika tidak datang pada pameran Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) dan pameran Nano Summit.
Kapan lagi jika ingin mencoba dan buktikan inovasi teknologi dalam negeri…kapan lagi dapat konverter kit murah pada program “Demonstrative Porjects”.
Konverter kit terbatas untuk 100 unit pada program “Demonstrative Projects”. 
Hayo buruan datang mencoba dan mendaftar…barang terbatas….

Kami hadir di stand LIPI sebagai Inkubator dan PT TPG sebagai tenan di kedua pameran. Pameran terbuka untuk umum.

Tinggalkan sebuah Komentar