Archive for BBM

ULASAN & PEMBAHASAN PAMERAN SERTA ROAD SHOW PAMERAN BERIKUTNYA

Ulasan dan pembahasan pameran RITECH “Hari Kebangkitan Teknologi Nasional” di BPPT Sudirman tanggal 9-12 Agustus 2014 dan pameran “Indonesia Steel and Metal Expo” di JIEXPO Kemayoran tanggal 14-16 Agustus 2014.

Wah banyak juga pemirsanya yang datang pada acara pameran di gedung BPPT Sudirman dalam rangka “Hari Kebangkitan Teknologi Nasional” dan Pameran “Steel dan Metal Indonesia” di JIEXPO Kemayoran. Praktis kami melakukan pameran selama satu minggu yang dimulai dari tanggal 9 hingga 12 Agustus dan 14 hingga 16 Agustus 2014. Capek juga sih selama seminggu pameran, tapi menyenangkan karena banyak menjalin pertemanan dan mitra dalam pengembangan produk hasil inovatif dalam negeri.
Gambar : Pameran “Hari Kebangkitan Teknologi Nasional” di Gedung BPPT
 Gambar : Pameran “Steel and Metal Indonesia” di JIEXPO Kemayoran
Tanggapan dari pemirsa pameran Hakteknas :
1. Menristek : Semua mobil LIPI harus pakai konverter kit ini ya..
2. Teman-teman dari Siswa : Wah begini saja ya rangkaiannya dan simple…
3. Pemirsa dari Satuan : Masukin dong proposal ke Polda untuk dipasang dikendaraan kami…
4. Pemirsa dari kaum Wanita : Mau ahhh belajar tentang mobil untuk dapat berbisnis di produk ini
5. Para Pengusaha : Udah deh…pasangkan saja pada kendaraan kami agar kami tidak lagi susah cari bahan bakar didaerah…
6. Teman-teman dari media : Oh ternyata berbeda ya konverter kit ini dibandingkan yang impor…
7. Teman-teman dari mobnas : Boss…pasangkan dong di Mobnas biar mobil kami pakai BBG…
8. Pemirsa Ristek : Masa sih jarak tempuhnya bisa sejauh itu???
9. Pejabat Ristek : Hayo kembangkan lagi ke mesin diesel…kami akan bantu…
10. Petinggi Ristek : Hayo kita bersinergi agar teknologi lebih nyata lagi untuk kemakmuran rakyat…
Tanggapan dari pemirsa pameran di JIEXPO :
1. Teman-teman dari Club Carnival: Wah enak juga ya pakai gas, tarikannya enak, mau pasang ahh…
2. Teman-teman dari Web : Ane daftar dua kendaraan ya…
3. Para petinggi LIPI : Mulai pasang dan selesaikan unit yang sudah tersedia…
4. Saat Test Drive : Banyak berpendapat bahwa suara mesin halus dan tidak panas…
5. Bincang-bincang di Outdoor : Wah produk ini solusi BBM subsidi ya…
6. Test Drive : Kepala Pusat Inovasi LIPI…Enak juga ya pakai BBG dan irit…
Tanggapan dari para pemirsa mulai dari Menteri hingga para siswa sangat antusias sekali dengan produk ini hanya saja masih saja banyak yang belum mengerti dengan bahan bakar gas (BBG) yang dipergunakan pada kendaraan.
Ulasan dan Pembahasan :
1. Masih banyak pemirsa yang lain belum tahu dengan bahan bakar gas (BBG) yang dipergunakan pada kendaraan. Mari kita bahas….
Didunia dikenal dua bahan bakar gas (BBG) yaitu jenis LGV (Liquid Gas Vehicle) dan NGV (Natural Gas Vehicle). Bahan bakar LGV adalah LPG dan pada SPBU Pertamina sering ditemui dengan nama Vigas, sedangkan bahan bakar NGV adalah CNG (Compressed Natural Gas) atau sering disebut BBG. Bahan bakar NGV juga dapat ditemuai dalam keadaan cair pada suhu -160 derajat dan dinamakan LNG (Liquid Natural Gas). Pada kendaraan besar (seperti pada truck) ditemukan alat pendingin agar gas alam (natural gas) dapat cair dan mudah dipergunakan dengan kapasitas tinggi seperti halnya LPG. CNG dipergunakan pada kendaraan besar seperti pada Busway. Pada bagian bawah Bus terdapat paling sedikit 7 tabung tempat penyimpanan bahan bakar gas yang dimampatkan hingga 2800psi (200bar) karena bahan bakar gas tersebut tetap berwujud gas dan tidak cair. Sementara tabung LPG sangat kecil dengan wujud cair didalamnya pada suhu kamar sehingga tekanannya rendah dan kapasitasnya besar.
Di negara Australia sepenuhnya menggunakan bahan bakar LPG sebagai bahan bakar alternatif kendaraan.
Sementara negara Eropa menggunakan dua bahan bakar yaitu bahan bakar LPG dan CNG. Bahan bakar CNG untuk kendaraan berbadan besar (bus dan Truck) dan LPG untuk kendaraan sedan atau berbadan kecil.
2. Masih banyak pemirsa yang lain tidak tahu jika konverter kit harus dipergunakan pada setiap bahan bakar alternatif yang berbeda dengan spesifikasi bahan bakar bensin. Mari kita bahas….
3. Masih banyak pemirsa yang lain tidak tahu dengan teknologi konverter kit sebagai peralatan konversi BBM ke BBG (merubah sistem suplai bahan bakar kendaraan hingga BBG dapat dipergunakan pada mesin bahan bakar bensin). Mari kita bahas…
Konverter kit ternyata memiliki generasi sesuai dengan perkembangan kendaraan. Konverter kit generasi pertama hanya mengandalkan kinerja mekanik yang terdiri dari Gas Reducer atau Vaporized atau Gas Regulator pada sistem konversinya. Sementara konverter kit generasi kedua mengandalkan sistem sekuensial menggunakan selenoid elektrik untuk men-suplai bahan bakar gas (BBG). Konverter kit sequensial generasi kedua juga masih memiliki Gas Reducer untuk mengatur tekanan saat suplai bahan bakar gas kedalam ruang bakar mesin. Konverter kit generasi ketiga juga masih menggunakan Gas Reducer tetapi tuning dan setting bahan bakar dapat dilakukan sendiri oleh peralatan tersebut (self learning besaran bahan bakar).

Sementara konverter kit produk inovatif berbeda dengan konverter kit yang beredar selama ini yang merupakan produk impor. Konverter kit ini dibangun sesuai dengan kondisi dan situasi negara Indonesia menggunakan konsep re-placing (mengganti) dan bukan konsep re-filling (mengisi kembali). Semua komponen dan GCU (Gas Control Unit) harus mendukung konsep re-placing ini. Dimulai dari pengembangan komponen kemasan (Gas tube Cover) sebagai cover tabung gas yang kedap, Lock valve kit sebagai pengganti gas regulator untuk membuka aliran gas dalam tabung melalui ventilnya, dan komponen small tube sebagai buffering gas dengan pemanasannya serta pengaturan tekanan gas sebelum masuk kedalam ruang bakar. GCU dibangun untuk mendukung sepenuhnya konsep re-placing agar gas dalam tabung benar-benar habis dan kosong saat ditukar. Bahan bakar bensin akan mulai keluar dan bercampur dengan gas saat tekanan gas dalam tabung mulai berkurang. Bahan bakar bensin akan mengambil alih sepenuhnya bahan bakar kendaraan saat tekanan gas tidak ada sama sekali. Disinilah semua perbedaannya dengan produk impor untuk mendukung konsep re-placing dengan semua keamanan, keselamatannya serta menjaga performance dan efisiesi kendaraan yang nyata.

4. Masih saja banyak pemirsa yang tidak tahu akan kapasitas bahan bakar LPG yang besar dengan jarak tempuh yang jauh dibandingkan dengan CNG karena bahan bakar LPG berwujud cair. Seperti kita ketahui dalam ilmu fisika bahwa zat menempati ruang akan mempunyai kapasitas atau jumlah besar dimulai dari wujud padat, cair dan terakhir dalam wujud gas. Tabung CNG yang besar dan kokoh hanya dapat menempuh jarak tempuh sejauh 60 hingga 100km karena gas ditekan (compress) kedalam tabung yang kokoh. Sementara tabung LPG yang kecil seperti tabung 12kg warna biru di rumah tangga dapat menempuh jarak tempuh sejauh 350km. Sangat luar biasa kan????
Lah kenapa negara Pakistan mau beralih dari CNG ke LPG??? Karena itu masalahnya, yang pertama jarak tempuh sangat kecil dengan tabung yang besar, investasi SPBGnya sangat besar yaitu minimal 50 miliar dengan harga komponen terbesar pada alat kompresi seharga 25 miliar, tekanan dari source atau sumur sering menjadi kecil sehingga bukan dikatakan gasnya habis melainkan tekanannya kecil dan akan merusak kompressor, oleh karena itu pegawai SPBG menyatakan gas habis agar tidak banyak pertanyaan teknis yang dapat menggunggu. Dengan kapasitas yang kecil maka diperlukan SPBG yang sangat banyak sebagai infrastruktur, tidak mungkin dilakukan dalam waktu dekat dan masif.
5. Masih banyak pemirsa yang tidak tahu akan keberadaan cadangan minyak bumi yang semakin menipis dan semua negara di Eropa dan negara maju lainnya sudah beralih ke BBG sebagai generasi kedua bahan bakar kendaraan, selain bahan bakar gas (BBG) tersebut ramah lingkungan, baik polusi maupun pemanasan global. Bahan bakar gas masih mempunyai cadangan 50-80 tahun kedepan sedangkan cadangan bahan bakar minyak dengan nilai tawarnya semakin sulit posisinya. Minyak dunia sangat rentan dengan situasi negara penghasil minyak seperti negara-negara di tanah Arab (Asia Timur Jauh), bencana alam dan lain-lain. Oleh karena itu silahkan saja lihat di Internet berapa SPBG di Jerman (Eropa)??? Sebanyak 2.000 SPBG, Pakistan : 3.000 SPBG, India : 2.000 SPBG…Indonesia hanya memiliki 30 SPBG atau lebih dan yang berfungsi baik dengan tekanan baik hanya 4 atau 5 SPBG…sungguh sangat disayangkan…Bahan bakar gas harus digalakkan, apapun jenisnya jika kita tidak ingin terjerat oleh krisis energi…
6. Masih banyak pemirsa yang tidak tahu jika negara kita yang kaya dengan sumber daya alamnya ternyata sudah impor gas LPG dan dibiarkan perlakuan impor dibiarkan saja tanpa pengembangan inovasi untuk menghindari perlakuan impor. Katanya negara kita kaya dengan gasnya…koq impor ya??? Apakah perlakuan impor BBM dengan kebijakannya akan terulang kembali pada perlakuan impor BBG. Pembiaran perlakuan impor energi dalam bentuk bahan bakar akan menyusahkan kita nantinya seperti kebijakan BBM 25-50 tahun yang lalu yang mana dampaknya kita rasakan sekarang. Jangan sampai hal ini terjadi lagi dan lakukan inovasi pada proses produksi LPG di negara ini dari sekarang tanpa diskusi dan jangan ditunda-tunda. Katanya negara kita impor LPG dari negara Jepang, sementara Jepang sendiri tidak mempunyai minyak dan gas alam dari perut buminya. Koq bisa ya negara Jepang ekspor LPG ke negara Indonesia??? Karena teknologi yang dimilikinya (itu kuncinya) yaitu merubah gas alam menjadi LPG. Miliki teknologi tersebut kemudian reverse engineering jika kita menginginkan percepatan produksi energi. Percepatan proses unit diperlukan sebagai ketahanan energi negara kita agar anak cucu kita tidak terlibat krisis energi dimasa yang akan datang.

Benar adanya jika LPG diperoleh dari kilang minyak sesuai singkatannya LPG (Liquid Petroleum Gas), berupa bahan bakar gas yang didapat dari kilang minyak. Terus…benar dong jika gas LPG akan habis jika minyak juga menipis??? Pertanyaan inilah yang membuat perlakuan impor terus dilakukan tanpa menelaah lebih lanjut bahwa LPG juga dapat diproses secara kimiawi. Lihat link artikel di web ini, jangankan batubara, udarapun dapat dirubah jadi bensin, http://www.konverterkit-indonesia.com/2012/12/jangankan-batubara-dirubah-jadi-bahan.html. Jadi mulailah untuk membuat program “proses unit” menggunakan kelapa sebagai karbon aktif (kelapa atau kelapa sawit) untuk merubah bahan bakar CNG menjadi LPG atau merubah batubara dengan cara mengurangi karbonnya menjadi LPG sehingga bahan bakar LPG tidak lagi tersandera oleh harga gas dunia. LPG sebagai bahan bakar kendaraan dan memasak dirumah tangga tidak lagi menjadi isu nasional yang selalu diributkan. Indonesia akan kuat dengan ketahanan energinya.

Hasil dari kedua pameran :
1. Dari kedua pameran banyak sekali peminat peralatan konverter kit produk inovatif. Teman-teman web yang sudah lama menunggu akan produk ini datang di pameran untuk memesan. Mereka menulis dalam buku tamu untuk ikut dalam program pemasangan 100 unit pertama (Demonstrative Projects). Demikain juga dengan teman-teman yang tidak dapat datang di pameran, mereka memesan melalui SMS dan Email.

2. Tindak lanjut peminat secara langsung adalah kunjungan undangan Halal Bi Halal Club Carnival yang acaranya sudah dimulai dari siang hari jam 13.00 hingga malam hari tanggal 16 Agustus 2014. Setelah kami selesai membereskan barang-barang pemeran kami langsung menuju lokasi tempat acara Halal Bi Halal diselenggarakan. Kami sempat bertemu muka dengan beberapa pengurus Club. Sambutan hangat kami rasakan sehingga pertemanan semakin melebar dan nyata adanya untuk mendukung produk inovatif sebagai solusi energi konversi masa depan.

Selanjutnya kami utarakan juga kemudian kepada ketum Club Carnival mengenai Road Show Pameran yang akan kami galakan dalam waktu dekat ini, yaitu pameran di Bogor pada tanggal 22-25 Agustus 2014.
Setelah itu kami akan mengikuti pameran di Surabaya (belum pasti), pameran di LIPI Cibinong tanggal 3-5 September dan pameran di Surabaya acara AMTEQ tanggal 23-25 September sebagai kelanjutan dari program Ristek Hakteknas kemarin.
Kami akan terus memperkenalkan produk kami sebagai tanggungjawab dan pengabdian kami pada bangsa dan negara. Mudah-mudahan produk inovatif ini dapat membantu rakyat dalam kesulitan mencari BBM yang semakin langka dan mahal harganya….Mudah-mudahan konverter kit ini juga dapat dipergunakan pada energi alternatif lainnya  sehingga energi alternatif yang digalakan oleh pemerintah tidak mubajir begitu saja (dapat dipergunakan di kendaraan) dan juga akan menjadi solusi energi dihilir dimasa yang akan datang. Semoga dukungan masyarakat menjadi sarana untuk mengangkat produk inovatif ini tanpa halangan dari pihak-pihak terkait yang merasa dirugikan. Kami hanya memberikan solusi teknologi dan masyarakatlah yang menentukan dan mendukung setiap teknologi yang berguna bagi masyarakat. Semoga produk ini mendapat dukungan masyarakat luas….amin….

Dipl.-Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

ALAT PENGIRITAN YANG JUGA MERUPAKAN PRODUK DALAM NEGERI

Sebelum kita masuk kembali pada tema konverter kit dan sebagai kelanjutan dari tema sebelumnya, mari kita lanjutkan pembahasan dan pengalaman kreasi inovasi teknologi hingga sampai pada produk “konverter kit LGV sistem sekuensial menggunakan tabung fleksibel (konsep replace)”.

Tema kali ini berkaitan dengan alat pengiritan bahan bakar minyak (BBM) yang dipasangkan pada kendaraan sehingga konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada kendaraan dapat lebih irit dan efisien.


Seperti kita ketahui banyak sekali jenis alat pengiritan konsumsi bahan bakar kendaraan yang dijual dipasaran yang berfungsi berdasarkan:
1. Proses dampak kimiawi
2. Proses dampak fisikalis
3. Proses langsung terhadap konsumsi bahan bakar.

Pertanyaannya adalah : apakah alat pengiritan yang beredar dipasaran sangat banyak membantu dalam mengurangi bahan bakar kendaraan terutama bahan bakar minyak (BBM) jenis premium?

Pertanyaan diatas sebenarnya sudah pernah dibahas pada tema “Alat Pengiritan Bahan Bakar Baru Berbasis Gas LPG Pada Kendaraan”, di http://www.konverterkit-indonesia.com/2012/09/alat-pengiritan-bahan-bakar-baru_21.html.

Kita ulas sedikit untuk mengingat kembali tema alat pengiritan diatas dengan memulai menjabarkan satu persatu alat pengiritan yang diawali dengan proses dampak kimiawi dan fisikalis. Alat pengiritan berbasis “additive”, sebenarnya merubah BBM secara kimiawi besar oktan bahan bakar BBM jenis premium (biasanya disebut dengan campuran iso-oktana). Alat pengirit berbasis “water Injection” dan “HHO (Hydroxy gas)” sebenarnya hanya menambah bahan bakar jenis gas yaitu gas Hidrogen (H) kedalam campuran bahan bakar bensin premium sehingga oktan juga bertambah.

Alat pengiritan berbasis “magnet” dan “pemanas” bekerja berdasarkan cara fisikalis yaitu merubah struktur atom bahan bakar bensin premium. Dengan menggunakan magnet diharapkan medan magnet dapat mengurai atom-atom dan dengan demikian patikel-partikel yang ada pada bahan bakar. Demikian juga dengan alat pemanas diharapkan bahan bakar yang akan masuk kedalam ruang bakar mesin berada pada kondisi sudah panas sehingga pembakaran dalam ruang bakar mesin dapat lebih cepat terjadi selain itu diharapkan pada sistem pemanas ada atom atau pertikel pada suhu tertentu terurai dengan baik. Sementara pada alat pengirit yang didapat dari cara kerja “mengurangi resistensi” komponen kendaraan (cara fisikalis) seperti busi, kabel busi dan grounding yang bagus diharapkan besar pengapian akan lebih besar lagi sehingga pembakaran bahan bakar akan terjadi lebih sempurna lagi yang berdampak pada performance semakin baik dan dengan demikian efisiensi bahan bakar.

Alat pengiritan yang ketiga dengan cara proses langsung terhadap konsumsi bahan bakar adalah merubah “sistem kontrol” secara langsung pada bahan bakar sehingga besaran bahan bakar premium dan sistem pengapian (ignition system) dapat dioptimalkan. Dikarenakan teknologi otomotif semakin canggih maka sistem kontrol yang ditemukan pada kendaraan saat ini adalah dengan cara elektronik, maka perubahan konsumsi bahan bakar maupun pengapian (ignition) harus dilakukan secara elektronik juga.

Alat pengiritan yang pertama dan perlu kita ketahui adalah dengan merubah secara langsung besaran-besaran yang ada dalam ECU (Electronic Control Unit) dan biasanya cara seperti ini dinamakan dengan cara “Remapping”. Hanya saja besaran-besaran yang dapat diatur dalam disiplin remapping tergantung dari kendaraannya dan tidak banyak kendaraan yang mendukung disiplin remapping ini dan hanya mobil-mobil Eropa saja yang mendukung disiplin ini. Merubah dengan menggunakan scan tools tidak begitu signifikan karena setting ditujukan pada reset atau mengembalikan setting pada kondisi awal atau hanya merubah sedikit saja besaran-besaran yang terdapat dalam ECU (hanya pada range atau batasan tertentu saja).

Pengaturan secara langsung dapat juga dilakukan dengan menggunakan alat kontrol tambahan diluar ECU kendaraan yang sudah tersedia. Alat kontrol ini dinamakan dengan “Piggy Back”, suatu alat control (manufactures after sales) yang dipasang sebelum posisi ECU. Arti piggy adalah kibulin atau merubah dan back artinya belakang atau yang dimaksud dibelakang sebelum ECU untuk memanipulasi besaran yang diperoleh dari sensor-sensor.

Pada tahun 2007 dikembangkan alat pengirit produk dalam negeri sebagai hasil kreasi inovasi teknologi berupa alat kontrol yang dipasangkan sesudah posisi ECU. Alat kontrol ini dinamakan KIMCAR (untuk pengaturan bahan bakar) dan KIMMOTOR (untuk memperbesar pengapian) yang sudah dipasangkan pada lebih dari 300 kendaraan dengan ATPM yang berbeda-beda. Dimulai dari Inova, Avanza, Xenia, Soluna, Fortuner, Kijang semua jenis, Yaris, Rush, Absolut dan lain-lain dari Toyota; Jazz, CRV, Stream, dan lain-lain dari Honda; Lancer, Galant, Pajero, dan lain-lain dari Mitsubishi; KIA, BMW, Mercedes dan masih banyak lagi.

Dibawah ini ada beberapa foto pemasangan KIMCAR pada beberapa kendaraan dari beberapa ATPM berbeda.

Gambar : Pemasangan pada Mobil BMW

Gambar : Pemasangan pada Mobil Honda Stream


Gambar : Pemasangan pada Mobil Opel Blazer dan Toyota Avanza


Gambar : Pemasangan pada Mobil Mitusubishi Galant dan Pajero


Gambar : Pemasangan pada Mobil Toyota Kijang LGX dan Inova


Gambar : Pemasangan pada Mobiltoyota Kijang dan KIA Spectra


Dibawah ini terdapat tabel beberapa pemasangan pada kendaraan :

Tabel : Instalasi KIMCAR dan KIMMOTOR pada jenis kendaraan dari ATPM yang berbeda


Percobaan untuk mengukur besar bahan bakar yang diiritkan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : (Menggunakan gelas ukur dan stopwatch dalam mengukur jumlah bahan bakar yang diiritkan pada RPM konstan).

Gambar : Pengukuran bahan bakar yang diiritkan


Dibawah ini terdapat gambar alat pengiritan dan produksinya (Home Industry).

Gambar : Produk dan Mome Industri


Beberapa majalah ikut meliput alat pengiritan ini seperti yan dapat dilihat dibawah (dari mulai tahun 2007 hingga 2009).

Gambar : Majalah Otomotif Indonesia (Mobil Motor)


Ditambah dengan kreasi inovasi teknologi dibidang ECU yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar : Majalah Otomotif Indonesia (Mobil Motor)


Gambar-gambar dibawah ditujukan pada saat dyno mobil Avanza yang akan diuji dan dijadikan referensi oleh satu majalah Otomotif di Indonesia.

Gambar : Pengukuran Dyno mobil Avanza


Produk KIMMOTOR dapat dilihat pada gambar dibawah ini dengan sistem installingnya.

Gambar : KIMMOTOR dengan instalasinya


Sebagai kesimpulan dari pembahasan mengenai alat pengirit, ditunjukkan pada gambar dibawah ini menggunakan Dynometer pada alat pengirit KIMCAR dan KIMMOTOR yang dipasangkan pada kendaraan Peugeot 306.


Gambar : Mobil Peugeot 306 di dyno menggunakan alat KIMCAR dan KIMMOTOR
Hasil pengukuran menggunakan alat pengirit KIMCAR dan KIMMOTOR dapat dilihat gambar dibawah ini (Torque dan Horse Power).

Gambar : Torque, Dyno alat pengirit KIMCAR dan KIMMOTOR


Gambar : Horse Power (HP), Dyno alat pengirit KIMCAR dan KIMMOTOR


Pada gambar dapat dilihat Torque dan Horse Power (HP) pada kondisi standar (Run 4), pada kondisi hanya menggunakan KIMMOTOR (memperbesar pengapian) (RUN 2), pada kondisi KIMMOTOR ON dan KIMCAR pada posisi saver (pengiritan) (RUN 1) dan pada kondisi KIMMOTOR ON dan KIMCAR pada posisi performance (power) (RUN 2).

Torque yang paling tinggi didapatkan pada kondisi RUN 1, dimana terjadi pembesaran pengapian (ignition) dan bahan bakar dikecilkan sehingga terjadi pembakaran sempurna (ledakan yang optimal) dalam ruang bakar pada RPM rendah. Sedangkan kondisi RUN 1 pada RPM tinggi, Torque menurun dan lebih kecil dari pada kondisi standar (RUN 4). Pada RUN 2 menggunakan KIMCAR (posisi power) dan KIMMOTOR didapatkan torque yang rendah dibandingkan dengan RUN 1. Hal ini mungkin diakibatkan terlalu besar setting-an bahan bakar bensin atau bahan bakar bensin pada keadaan standar sudah besar.

Alat pengiritan dan performance KIMCAR tidak dibuat dinamis pada kondisi RPM tinggi dan RPM rendah (hanya menggunakan logic device dan bukan microprocessor). KIMCAR hanya dibangun untuk tiga kondisi, apakah bahan bakar dikurangi saja, bahan bakar dibesarkan saja dan terakhir pada posisi OFF mengembalikan kondisi kendaraan kembali seperti sediakala setting-an ATPM (original). Sebaiknya dibuatkan pada KIMCAR suatu alat yang dapat mengecilkan bahan bakar pada RPM rendah dan memperbesar bahan bakar pada RPM tinggi (jadi berlaku “city car” dan “power car“) menggunakan microporcessor sehingga dinamika besaran bahan bakar dan pengapian dapat selalu menyesuaikan dengan RPM dan kondisi jalan.

Tapi untuk memperbaiki KIMCAR dengan fungsi yang dinamis tidak dikembangkan lagi karena alat pengiritan BBM premium menggunakan sistem kontrol tidak begitu signifikan dikemudian hari. Hal ini disebabkan harga bahan bakar bensin premium yang menggunakan dana subsidi akan naik dikemudian hari. Subsidi harus dihapuskan jika rakyat menginginkan pembangunan yang lebih nyata dan merata (dengan syarat korupsinya-pun harus dihilangkan, jika tidak ya sama saja).

Oleh karena itu sebaiknya perbaikan alat pengirit bahan bakar dikembangkan pada penggunaan bahan bakar gas (BBG) sehingga menghasilkan efisiensi, performance dan emisi gas buang yang maksimal. Alat pengirit tersebut adalah peralatan konversi BBM ke BBG. Jika alat konverter kit dapat dikembangkan maka efisiensi yang terjadi bukan saja pada setting dan tuning besaran bahan bakar sehingga menjadi irit melainkan dari harga bahan bakar gas (BBG) itu sendiri yang murah. Dengan demikian efisiensi akan didapatkan berlipat ganda. Yang dulunya efisiensi hanya dapat diperoleh sebesar 25-30% maka pada penggunaan bahan bakar gas (BBG) akan didapatkan efisiensi sebesar 50% hingga 60%, sungguh sangat menakjubkan. Efisiensi 25% hingga 30% didapat dari setting dan tuning besaran-besaran bahan bakar dan pengapian (ignition) dengan oktan yang tinggi (nilai oktan BBG diatas 110) dan selebihnya efisiensi didapat dari harga bahan bakar yang murah. Program pengiritan bahan bakar menggunakan BBG dikemudian hari akan terlihat nyata selain emisi gas buang yang ramah lingkungan.

Kendaraan menggunakan BBG akan mendukung program “Green” yang terdiri dari komponen ramah lingkungan dan pemanasan global. Oleh karena itu sebaiknya pemerintah harus serius menjalankan program konversi BBM ke BBG dan tidak hanya menjadi wacana saja. Kasihan rakyat yang selalu kebingungan mencari energi alternatif selain BBM jika subsidi BBM dihapuskan. Dimana peran pemerintah dengan kekuasannya??? Apakah pemerintah pro rakyat atau pro golongan??? Ingat pemerintahan adalah bagian dari rakyat dan seharusnya pemerintah mementingkan rakyat dibandingkan dengan kepentingan golongan atau kelompok tertentu. Rakyat tidak akan diam dengan semua jenis penindasan atau kebijakan tidak pro rakyat. Rakyat akan bereaksi dengan semua kebijakan yang selalu menyusahkan rakyat.

Sudah seharusnya pemerintah sepenuhya pro rakyat dengan kepastian kebijakan tanpa wacana yang selalu diidam-idamkan. Barometer kemajuan bangsa dan negara dapat dilihat dari kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya dan bukan pemerintahnya. Perjuangan para pahlawan dengan cita-citanya adalah untuk membangun rakyat dan bangsa yang sehat, pintar, maju, makmur dan sejahtera. Semoga para pejabat dalam pemerintahan mendengar dan tidak lupa akan semangat para pahlawan yang telah mendahului kita…..Amin.


Dipl.-Ing. A. Hakim Pane

Comments (1)

Konverter kit BBM ke Biogas


Sibuk mengurusi finalisasi dan transportasi kemasan tabung fleksibel 3kg dan 12kg  yang akan dipakai pada kendaraan dalam mengkonversi BBM ke BBG, mari kita lanjutkan tema kita yang terputus untuk membahas konversi energi pada kendaraan yang tidak hanya dilakukan dari BBM ke BBG melainkan juga konversi BBM ke bahan bakar alternatif lainnya seperti bioetanol (alkohol) dan biogas.

Konversi energi alternatif pada kendaraan berupa konversi bahan bakar Bioetanol/Alkohol sudah dibahas pada sesi sebelumnya dan saatnya kita akan membahas konversi bahan bakar Biogas yang dihasilkan dari aktivitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk di antaranya; kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradabledalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2). Biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan maupun untuk menghasilkan listrik.

Pengembangan konversi BBM ke biogas berawal dari permintaan seorang teman yang mempunyai hubungan dekat dengan kementerian lingkungan hidup pada tahun 2008 untuk membuat sebuah kompor untuk memasak yang mana bahan bakarnya berupa biogas. Hanya saja biogas tersebut tidak didapat dari dalam digester yang terbuat dari bahan plastik melainkan biogas yang dimampatkan dalam tabung yang terbuat dari bahan metal. Hal ini dimaksudkan agar biogas dalam tabung dapat dikomersialisasikan seperti halnya bisnis tabung LPG 3kg dan 12kg jika peternak mempunyai hewan sapi atau ternak lainnya dengan jumlah banyak.

Pengembangan diawali dengan mendisain kompor menggunakan sistem penurunan tekanan dengan sistem kapiler. Penurunan tekanan ini sangat berbeda dibandingkan dengan sistem penurunan tekanan yang biasa ditemukan dipasaran menggunakan regulatorspuyer atau membran. Tekanan gas juga akan turun jika menggunakan pipa dengan diameter sangat kecil dan panjang. Semakin panjang pipa maka tekanan akan semakin turun dengan sendirinya.
 
Dapat dilihat pada gambar diatas bahwa kompor biogas yang sudah diproduksi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dimodifikasi lagi sehingga tekanan biogas dari tabung dapat menjadi rendah. Penurunan tekanan tidak menggunakan sistem spuyer atau membran melainkan menggunakan sistem kapiler. Pipa AC dari tembaga dengan diameter kecil digulung seperti spiral sehingga dengan adanya panjang pipa akan membuat tekanan menjadi turun. Hal ini ditujukan untuk kestabilan api kompor karena tekanan gas pada saat penuh dan akan habis sangat berbeda dan akan mengganggu kestabilan api kompor jika penurunan tekanan menggunakan spuyer dan membran.
 
Tidak hanya pengembangan kompor melainkan juga pengembangan kompressor untuk memasukkan biogas bertekanan dalam tabung. Jenis tabung yang dibangun ada dua jenis yaitu tabung dengan ukuran besar dan kecil seperti halnya tabung 3kg dan tabung 12kg. Jenis komporessor yang dipakai juga bukan jenis komporessor CNG (Compressed Natural Gas) dengan tekanan kisaran diatas 2800 psi yang besar dan seharga 25 miliar untuk memasukkan gas alam kedalam tabung khusus, melainkan compressor biasa untuk AC dengan kapasitas 2PK. Hal ini di tujukan pada keselamatan dari pengguna biogas dalam tabung yang tidak bertekanan tinggi di rumah tangga. Tekanan gas dalam tabung berkisar antara 300-400 psi.

Dengan tekanan gas yang kecil dalam tabung dan pengembangan kompor menggunakan sistem kapiler maka konsep biogas dalam tabung bertekanan rendah dapat dipakai untuk memasak dirumah tangga selama 4-6 hari dengan rata-rata memasak 2 jam satu hari. Kapasitas biogas dalam tabung lebih kecil dibandingkan dengan tabung LPG 3kg yang dapat dipakai selama 2 minggu dengan rata-rata dua jam per hari untuk memasak.
 
Sementara itu dalam mengembangkan konsep biogas dalam tabung bertekanan rendah, biogas diperoleh dari MCK ++ (Plus Plus) yang terletak di jalan Petojo, Jakarta Pusat. Biodigester MCK ini merupakan bantuan dari USAID untuk mendorong program lingkungan bersih dari emisi yang sedang digalakan. Pada gambar diatas dapat dilihat sistem control biogas dengan adanya gelembung-gelembung gas yang terlihat diatas permukaan air dalam kolam dan sistem buka tutup aliran biogas untuk memasak.
 
Pada gambar diatas terlihat, para petinggi dengan jabatan sebagai Direktur dan Pengawas di Kementerian Lingkungan Hidup (yang berbaju hitam adalah pengelola biodigester dan ketua RW sedangkan yang berbaju biru adalah seorang teman sebagai penghubung ke Kementerian Lingkungan Hidup). Uji coba dilakukan pada saat mengisi biogas kedalam tabung dan memasak air dilokasi dapur umum biogas bantuan USAID.

Lucunya setelah konsep biogas dalam tabung bertekanan rendah untuk memasak sudah selesai dipaparkan, pada tahun 2009 muncul teman yang berminat dan meminta membangun modul pada kendaraan untuk mendukung sistem turbo pada kendaraan eterna Mitsubishi-nya dengan alasan Piggy Backuntuk mobil eterna sebagai pendukung penambahan sistem turbo tidak ada saat ini dan harus memesan selama sebulan. Permintaan dikabulkan dengan syarat mobilnya dapat dipakai juga untuk riset penggunaan bahan bakar Biogas dan LPG.
 
Kedua belah pihak sepakat dan pengembangan dimulai dari penambahan injector pada intake mesin. Dipergunakan dua buah injector pada intake tunggal dan bukan pada intake percabangan. Intake dilubangi dan injector tambahan dipasangkan pada intake yang sudah berlubang tersebut.
 
Kemudian modul control dibangun untuk dapat merubah besaran bahan bakar, timing fungsi injector tambahan pada saat turbo bekerja, menggeser atau delay bahan bakar bukan pada timing original untuk optimalisasi timing bahan bakar yang masuk dan mendukung besaran bahan bakar yang sesuai dengan besaran udara yang dimampatkan oleh turbo.
 
Setelah sistem control terbangun dengan baik maka diperlukan untuk selanjutnya komponen distribusi bahan bakar kedalam ruang bakar mesin kendaraan. Untuk keperluan tersebut dipergunakan pipa. Khusus untuk bahan bakar LPG dengan kemasan kecil (LPG untuk camping atau portable) diperlukan sistem buka tutup yang diambil dari kompor gas portable.
 
Setelah semua komponen terpasang dengan baik di kendaraan maka untuk pertama kali dilakukan adalah testing, setting dan tuning pada kondisi idle. Mesin kendaraan menunjukkan keadaan normal dan pengukuran gas buang kendaraan pada gas analyzer (kotak warna merah) juga menunjukkan hasil yang baik sekali.
 
Pada saat running kendaraan dengan akselerasi (kendaraan berjalan di jalan raya), suplai bahan bakar untuk menyesuaikan besaran udara yang dimampatkan oleh turbo juga menunjukan hasil yang baik. Leck atau kekosongan saat turbo bekerja pada RPM tertentu hilang dengan adanya pengaturan bahan bakar tambahan.
 
Penggunaan bensin tambahan dan biogas sangat membantu sekali hilangnya Leck pada penggunaan turbo tersebut sedangkan pada LPG dengan kemasan kecil terdapat kelemahan karena tekanan dalam kemasan sangat kecil dan baru terlihat dampaknya jika tabung LPG yang kecil tersebut dikocok terlebih dahulu pada saat turbo akan bekerja sehingga gas LPG dalam kemasan bertekanan.

Dari pengalaman pengembangan konsep biogas dalam tabung bertekanan rendah untuk rumah tangga dan biogas sebagai campuran bahan bakar pada kendaraan dengan sistem turbo dapat disimpulkan beberapa hal :

1.Biogas mengandung hidrogen sufida (H2S) yang sangat mengganggu ketahanan tabung biogas bertekanan rendah dan juga untuk mesin kendaraan karena sifat korosif dari hidrogen sulfida (H2S) yang mudah membuat karat. Hal ini dapat diantisipasi dengan upgrader menggunakan sistem filtering, katalis dan lain-lain.

2.Konsep biogas dalam tabung bertekanan rendah untuk rumah tangga juga memerlukan energi listrik untuk compressor agar biogas dapat masuk dalam tabung dengan tekanan tertentu. Penggunaan listrik akan mengganggu konsep bisnis biogas karena peternak biasanya berada jauh dari grid listrik. Hal ini dapat diantisipasi dengan membangun kincir dengan kerja putaran rotasi untuk memutar kompressor dan bukan untuk membangkitkan listrik. Atau kedua kombinasi dapat dimanfaatkan dari putaran rotasi tersebut.
3.Pada percobaan menggunakan kendaraan, suplai bahan bakar biogas pada kendaraan tidak akan stabil karena tekanan berubah-rubah pada saat bahan bakar gas dalam tabung pada kondisi penuh atau akan menjadi kosong. Hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan sistem regulator untuk mengatur tekanan bahan bakar gas dalam tabung menjadi konstan.
Komposisi biogas bervariasi tergantung dengan asal proses anaerobik yang terjadi. Umumnya kompoisis biogas terdiri dari metana (CH4) sekitar 50-75%, Karbon diolsida (CO2) sekitar 25-45%, Nitrogen (N2) 0-0,3%, Hidrogen (H2) 1-5%, Hidrogen Sulfida (H2S) 0-3%, Oksigen (O2) 0,1-0,5% dan elemen lainnya seperti kalsium, sulfur, zinc dan fosfor. Jika biogas diperoleh dari proses sampah atau limbah organik yang biodegradable seperti proses biogas di perkebunan kelapa sawit dan perkebunan lainnya maka dapat dikatakan komposisi jumlah sulfida kecil bahnkan tidak ada.

Jika biogas dibersihkansecara baik dari komponen-komponen yang tidak diperlukan maka akan memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Akan tetapi gas (biogas) tersebut harus sangat bersih untuk mencapai kualitas pipeline. Air (H2O), hidrogen sulfida (H2S), karbon dioksida (CO2) dan partikulat harus dihilangkan jika terkandung dalam jumlah besar di gas tersebut. Jika biogas harus digunakan tanpa pembersihan yang ektensif, biasanya gas ini dicampur dengan gas alam untuk meningkatkan pembakaran. Biogas yang telah dibersihkan untuk mencapai kualitas pipeline dinamakan gas alam terbaharui.

Dalam bentuk gas alam terbaharui ini, gas tersebut dapat digunakan sama seperti penggunaan gas alam. Pemanfaatannya dapat terjadi pada pembangkit listrik, pemanas ruangan, dan pemanas air. Jika dikompresi, ia dapat menggantikan gas alam terkompresi (CNG) yang digunakan pada kendaraan.

Gas alam terbaharui (Biogas) di Eropa ini benar-benar digalakan seperti halnya Bioethanol (alkohol) di Brazil dan Amerika. Mereka sadar akan energi alternatif yang harus serius digalakan mengingat bahan bakar konvensional berupa BBM yang semakin mahal harganya, semakin menipis persediaannya (kelangkaan) dan tidak ramah lingkungan (climate change). 

Tidak main-main mereka membangun produksi energi alternatif dihulu sangat baik dan bagus seperti yang dapat dilihat gambar diatas. Mereka memperlakukan proses produksi dengan sangat profesional, apakah produksi biogas itu berasal dari limbah ternak atau dari limbah perkebunan. Inovasi tidak berhenti pada penggunaan biodigester terbuat dari plastik yang kadang-kadang tekanannya berubah-ubah. Mereka terus melakukan inovasi sehingga produksi energi alternatif dengan kapasitas besar dengan teknologi canggih.

Bukan hanya produksi energi alternatif dihulu yang profesional, mereka juga membangun inovasi di hilir penggunaan energi alternatif hasil dari produksi yang dibangun dihulu dalam bentuk konverter kit. Ingat !!! Konverter kit bukan saja dipakai pada hal konversi BBM ke BBG melainkan juga dapat dan harus dikembangkan pada konversi dari BBM ke Energi Alternatif lainnya. Bahan bakar alternatif setelah diproduksi dihulu harus dipergunakan dengan baik sehingga produksi energi alternatif dihulu tidak mubajir dan penggunaan energi alternatif hasil dari produksi hulu menjadi optimal adanya.

Mengapa di Indonesia perlakuan inovasi seperti di Eropa dan negara maju lainnya tidak dapat dilakukan? Apakah pemerintah sudah dan hanya bangga pada penggunaan biogas menggunakan biodigester hasil kotoran ternak untuk memasak dirumah tangga saja? Apakah energi alternatif seperti bioethanol dan biogas sudah dikembangkan secara profesional dan optimal atau hanya sebatas wacana? Bagaimana dengan penggunaan produksi energi alternatif yang harus dipergunakan pada sektor lainnya seperti pada kendaraan atau pembangkit tenaga listrik???

Perkebunan dan perternakan yang dikelola oleh pemerintah di tanah air menghasilkan limbah yang besar. Limbah tersebut juga berkontribusi pada lingkungan terutama pada masalah pemanasan global (climate change). Material hasil perkebunan, perternakan dan usaha lainnya harus dipergunakan dengan baik. Ingat!!! hukum kekekalan Energi dan Materi (massa). Jadi harus disiasati dengan baik pengelolaan limbah hasil usaha, apakah dihulu atau dihilir. 

Pemerintah seyogyanya mempunyai blue print pembangunan yang berkelanjutan dimulai dari pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berupa materi (massa), pengelolaan limbah materi hasil dari SDA dan akhirnya pengeloaan energi dari energi alternatif yang menjadi ketahanan energi nasional. Jika pemerintah mempunyai blue print pengelolaan yang mempunyai siklus tertutup (hukum kekekalan tadi) maka bumi Indonesia ini tidak akan kekurangan materi dan energi karena semua akan tumbuh dan berkembang dari siklus pengelolan itu tadi. Ketahanan pangan dan energi dibumi Indonesia ini akan terlihat nyata adanya….Amin


Dipl. Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Konversi BBM ke Bahan Bakar Alternatif Alkohol atau Bioetanol

Pengumuman :
Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya karena ada keterlambatan dalam penyediaan peralatan konverter kit dan kemasan pelindung tabung gas untuk rumah tangga di pasaran.
Hal ini disebabkan karena :
  1. 1. Gagalnya pembuatan cetakan kemasan 3kg di Indonesia (selama 11 bulan lebih kami diperlakukan oleh perusahaan molding dengan trial dan repair tanpa ada kejelasan produksi).
  2. 2. Kami telah membuat kembali kemasan 3kg sekaligus kemasan 14kg yang hingga saat ini dalam pengerjaan dan diperkirakan pada awal bulan Maret sudah dapat diproduksi masal.

Agak berbeda tema kita kali ini untuk tidak hanya dan melulu membahas masalah konversi BBM ke BBG melainkan membahas konversi energi lainnya seperti konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar alternatif (renewable energi).

Hal ini disebabkan oleh pengajuan pertanyaan seseorang pemirsa web kami melalui email yang bertanya mengenai sumber data atau referensi konverter kit BBM ke BBG yang ada di blog atau web (http://www.konverterkit-indonesia.com).

Pertanyaan tersebut kami jawab bahwa sumber dan referensi yang kami dapat mengenai peralatan konverter kit itu berasal dari basic sekolah dulu dan literature otomotif yang tidak sedikit. Selain itu ditambah dengan pengalaman dan hobi otomotif sewaktu sekolah dasar dan menengah dibidang mekanik otomotif dan diperkuat pada basic sekolah tinggi dibidang elektro.

Sangat menguntungkan sekali posisi alumnus bidang elektro jika kita lihat perkembangan otomotif yang begitu dahsyat akhir-akhir ini. Teknologi otomotif yang dulu dikatakan murni mekanik digantikan dengan semi mekanik atau penggabungan antara disiplin mekanik dan elektronik yang mana disiplin akademik tersebut saat ini dinamakan dengan disiplin mechatronik. Dengan disiplin mechatronik dibidang otomotif tersebut maka lahirlah apa yang dinamakan ECU (Elektronik Control Unit) untuk pengaturan bahan bakar dan ICU (Ignition Control Unit) untuk pengaturan ignition/pengapian. Kedua control unit tersebut telah merubah wajah dan kultur otomotif saat ini. Kendaraan saat ini mudah diproduksi masal, harganya murah, lebih efisien, lebih ramah lingkungan dan dengan demikian juga konversi energi (konversi bahan bakar) semakin mudah direalisasikan dibandingkan menggunakan murni mekanik.

Mari kita kembali pada tema awal dengan judul konversi bahan bakar yang tidak hanya dilakukan pada BBM ke BBG tetapi juga pada bahan bakar alternatif lainnya seperti konversi BBM ke Bioetanol, konversi BBM ke Biogas (methan/CH4) dan lain-lain. Semua konversi diatas pernah kami lakukan dan menjadi basis pengembangan konversi BBM ke BBG yang saat ini sedang kami galakan. Untuk tema kali ini akan kami bahas terlebih dahulu tema konversi BBM ke Bioetanol yang pernah kami lakukan pada tahun 2010 (lihat gambar dibawah ini). Untuk konversi BBM ke Biogas akan kami ulas kemudian setelah tema ini.

Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya diblog dan web mengenai konsep konversi BBM ke BBG dan dapat dilihat pada gambar dibawah ini bahwa yang pertama-pertama harus diperhatikan dalam konversi bahan bakar adalah dengan memperhatikan wujud dan kemudian sifat atau spesifikasi dari bahan bakar alternatif tersebut.
  
Dari gambar dapat dilihat bahwa wujud bahan bakar sangat mempengaruhi penggunaan wadah tampung bahan bakar (seperti tangki dan tabung serta komponen distribusinya) sedangkan sifat bahan bakar akan sangat mempengaruhi sistem control bahan bakar sehingga faktor efisiensi dan performance pada kendaraan menjadi optimal. Jenis bahan bakar BBM dan Bioetanol menggunakan tangki sedangkan LPG, CNG dan Biogas menggunakan tabung.
Dikarenakan bahan bakar alternatif bioetanol mempunyai wujud cair seperti halnya bahan bakar minyak (BBM) maka komponen wadah tampung dan distribusi pada kendaraan tidak berbeda dan semua komponen kendaraan pada penggunaan BBM dapat dipergunakan. Perbedaan yang sangat penting dan prinsipil dalam konversi bahan bakar alternatif dengan wujud cair adalah pengaturan besaran bahan bakar dan pengapian yang diakibatkan oleh sifat atau spesifikasi bahan bakar itu sendiri seperti bioetanol. Oleh karena itu setting dan tuning pada penggunaan bahan bakar cair bioetanol sangat diperlukan sekali terutama pada sistem ignition atau pengapian-nya karena bietanol mempunyai nilai oktan yang tinggi yaitu 123.
Jika sistem ignition tidak disetting dan tuning dengan benar maka akan terjadi pemborosan 51% bahan bakar dibandingkan dengan bahan bakar bensin karena energi per unit volume etanol 34% lebih rendah dibandingkan dengan bensin. Jika setting dan tuning pengapian/ignition sesuai dengan kompresi yang dibutuhkan maka akan terdapat penambahan tenaga dan torsi serta efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan mesin berbahan bakar bensin.
Setting dan tuning pada sistem ignition akan merubah rasio kompresi yang sesuai dengan sifat bahan bakarnya sehingga rasio kompresi akan menghasilkan keluaran tenaga dan torsi yang sama saat memakai bahan bakar bensin. Untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari etanol, maka rasio kompresi harus dinaikkan. Untuk meningkatkan rasio kompresi yang lebih tinggi hingga mencapai 19,5 maka selain ECU dan ICU yang dimodifikasi dapat ditambah dengan sirkulasi ulang pipa gas buang.

Peralatan converter kit bioetanol kreasi anak bangsa ini (lihat gambar diatas) juga dapat dipergunakan pada penggunaan bahan bakar yang dicampur seperti E15 atau E85 (yang artinya kandungan etanol 15% dan 85% yang dicampur dengan bensin). Demikian juga peralatan ini dapat mengkonfigurasi penggunaaan bahan bakar bensin saja pada kondisi saving atau performance (yang artinya besaran bahan bakar bensin dapat dikecilkan dan dibesarkan).

Bebarapa kali pengukuran/running untuk mendapatkan nilai HP (Horse Power) dan Torque (Torsi) yang maksimum pada kondisi standar kendaraan tanpa perubahan. Dipilih hasil pengukuran pada kondisi standar nilai HP : 7,21 dan Torque : 8,89.

Hasil pengukuran pada kondisi besaran bensin yang dibesarkan (plus/performance) dengan nilai HP :7.64 dan Torque : 9,83. Sementara hasil pengukuran menggunakan bahan bakar etanol E100 (tanpa campuran), HP : 7,57 dan Torque : 9,51. Dapat dilihat pada gambar terjadi penurunan HP dan torque pada RPM middle (sedang) dan peningkatan pada RPM tinggi. Analisa dapat dibenarkan karena rasio kompresi menjadi tinggi pada RPM tinggi. Penurunan HP dan Torque pada RPM rendah dan sedang dapat diatasi dengan menggunakan perubahan iginition/pengapian dan dengan demikian rasio kompresi. Ingat!!! pada pengukuran belum terpasang  modul ICU untuk merubah sudut pengapian/ignition dan dengan demikian rasio kompresi.
Gambar diatas menunjukkan kembali hasil pengukuran keseluruhan setelah didapatkan pengulangan pengukuran kembali hasil standar :

1. Supra dengan menggunakan etanol 100% (E100), HP : 7,57, Torque : 9,51
2. Supra dengan menggunakan etanol 85% (E85), HP : 7,83, Torque : 10,34
3. Supra dengan bensin yg dibesarkan suplainya, HP : 7,64, Torque : 9,83
4. Supra dengan menggunakan bensin kondisi standar, HP : 7,35, Torque : 9,47
Kesimpulan dari semua hasil pengukuran, bahwa telah terjadi kenaikan HP dan Torque pada penggunaan bahan bakar etanol. Kenaikan HP dan Torque yang paling tinggi dapat dilihat pada penggunaan bahan bakar yang dicampur (E85 / etanol 85%). Hal ini disebabkan oleh energi per unit volume etanol 34% lebih rendah dibandingkan dengan bensin dan kompresi belum disetting dan tuning sesuai dengan nilai oktannya. Karena adanya pencampuran dengan bensin maka energy per unit volume tidak menjadi rendah lagi. Jadi pada penggunaan bahan bakar etanol 100% (E100) benar adanya HP dan Torque lebih rendah jika dibandingkan dengan penggunaan bahan bakar yang dicampur. Tapi sebenarnya hal ini dapat diatasi dengan penyesuaian rasio kompresi yang di setting dan tuning menggunakan pengaturan ignition/pengapian. Ingat!!!, pada pengukuran ini sistem pengaturan ignition/pengapian atau ICU belum diikutsertakan.
Pengembangan bahan bakar alternatif ini harus terus dilakukan agar Indonesia tidak tertinggal oleh negara lain yang sudah menggunakan etanol sebagai bahan bakar campuran atau murni 100 % pada kendaraan. Etanol digunakan secara luas di Brasil dan Amerika Serikat. Kedua negara ini memproduksi 88% dari seluruh jumlah bahan bakar etanol yang diproduksi di dunia. Kebanyakan mobil-mobil yang beredar di Amerika Serikat saat ini dapat menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol sampai 10% dan juga penggunaan bensin etanol 10% malah diwajibkan di beberapa kota dan negara bagian AS. Sejak tahun 1976, pemerintah Brasil telah mewajibkan penggunaan bensin yang dicampur dengan etanol, dan sejak tahun 2007, campuran yang legal adalah berkisar 25% etanol dan 75% bensin (E25). Di bulan Desember 2010 Brasil sudah mempunyai 12 juta kendaraan dan truk ringan bahan bakar fleksibel (dua bahan bakar etnanol dan bensin menggunakan konverter kit) dan lebih dari 500 ribu sepeda motor yang dapat menggunakan bahan bakar etanol murni (E100).
Sebenarnya sekitar 5% dari etanol yang diproduksi di dunia pada tahun 2003 malah merupakan produk minyak bumi. Etanol dari minyak bumi ini dibuat dengan hidrasi katalis dari etilena dengan memakai asam sulfat sebagai katalisnya. Etanol dengan susunan CH3CH2OH juga dapat dihasilkan dari etilena atau asetilena, kalsium karbida, gas bumi  atau gas alam, dan sumber lainnya.
Bioetanol adalah salah satu bentuk energi terbaharui (renewable energy) yang dapat diproduksi dari tumbuhan. Etanol merupakan salah satu sumber energi terbaharui karena energi ini didapatkan dari energi matahari. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, misalnya tebu, kentang, singkong, dan jagung. Dikarenakan harga pangan juga semakin meningkat, ditemukan dalam pengembangan bahan bakar alternatif ini etanol selulosa berupa prospek yang menjanjikan karena serat selulosa, komponen utama pada dinding sel di semua tumbuhan, dapat digunakan untuk memproduksi etanol. Etanol yang berasal dari minyak bumi (etanol sintetik) secara kimia sama dengan bioetanol dan hanya bisa dibedakan melalui penanggalan radiokarbon.
Kapan negara Indonesia yang terletak pada khatulistiwa dan sangat subur seperti halnya Brasil dan Amerika dapat memproduksi etanol dengan jumlah besar, sehingga dapat dipergunakan pada kendaraan sebagai energi alternatif? Kapan negara Indonesia mau serius memikirkan energi alternatif untuk mendukung ketahanan energi dan lingkugan yang bersih dari polusi dan emisi?
Insentif yang diberikan pemerintah negara maju dan berkembang lainnya, diikuti dengan pengembangan inisiatif dari industri, telah mendorong negara-negara seperti Jerman, Spanyol, Perancis, Swedia, China, Thailand, Kanada, Kolombia, India, Australia, dan beberapa negara Amerika Tengah untuk mengembangkan industri etanol.
Insentif dan inisiatif apa yang telah diberikan oleh negara dan pemerintah Indonesia dalam pengembangan energi alternatif dalam negeri ini? Pertanyaan ini seharusnya menjadi perdebatan serius sehingga pemerintah tidak hanya berwacana sajadibidang energi alernatif berupa renewable energy (energi terbaharui). Sudah saatnya bangsa ini bangkit dan menentukan kebijakan energi yang didukung oleh semua rakyat Indonesia. Setiap pengembangan yang dilakukan oleh rakyat seharusnya didukung sepenuhnya oleh pemerintah sehingga kesejahteraan dan kemakmuran di bumi Indonesia tercinta ini menjadi nyata adanya. Amin….
Dipl. – Ing A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Kemasan Sebagai Pelindung Tabung Gas Di Rumah Tangga Dan Kendaraan

Mungkinkah dikemudian hari tidak ada lagi ledakan atau kebakaran yang diakibatkan oleh tabung gas 3kg atau 12kg????  Kasihan harta benda yang musnah begitu saja dan korban jiwa apalagi keluarga…..

Pengumuman :
Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya karena ada keterlambatan dalam penyediaan peralatan konverter kit dan kemasan pelindung tabung gas untuk rumah tangga di pasaran.
Hal ini disebabkan karena :
  1. 1. Gagalnya pembuatan cetakan kemasan 3kg di Indonesia (selama 11 bulan lebih kami diperlakukan oleh perusahaan molding dengan trial dan repair tanpa ada kejelasan produksi).
  2. 2. Kami telah membuat kembali kemasan 3kg sekaligus kemasan 14kg yang hingga saat ini dalam pengerjaan dan diperkirakan pada awal bulan Maret sudah dapat diproduksi masal.
Didunia dikenal dua jenis sistem regulator yang dipergunakan pada tabung gas yang dipergunakan di rumah tangga untuk memasak. Kedua jenis regulator yang beredar didunia tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihannya. Kedua jenis regulator tersebut adalah :
  1. 1.Sistem regulator dengan sistem clip on, dengan metoda pengunci mengait pada satu sisi
  2. 2.Sistem regulator dengan sistem ulir, dengan metoda pengunci mengait pres dua sisi
Seperti kita ketahui bahwa Indonesia menggunakan sistem clip on pada penggunaan regulator gas untuk memasak di rumah tangga, tidak seperti sistem ulir yang dipergunakan di negara tetangga seperti negara Thailand, Vietnam, Laos dan beberapa negara tetangga lainnya.
 
Banyak kita temukan kebakaran dan ledakan di rumah tangga akibat penggunaan tabung gas 3kg dan 12kg dengan kelengkapannya seperti katup pada tabung gas, regulator dan pipa. Kebakaran dan ledakan terjadi dikarenakan gas keluar dari tabung gas dengan kelengkapannya dan bercampur dengan udara yang ada disekitarnya atau didalam ruangan.
Tabung fleksibel dengan ukuran 3kg dan 12kg yang dipergunakan di rumah tangga dan dapat ditemukan dipasaran sangat rawan dengan kebocoran gas yang diakibatkan oleh :
  1. 1. Penanganan tabung gas 3kg pada saat pengisian, tabung 3kg sering dilempar-lempar agar dapat dimuat di truck atau kendaraan angkut diagen-agen atau di SPBE. Tabung banyak ditemukan tidak mulus lagi (banyak ditemukan benjolan atau kerusakan pada dinding tabung)
  2. 2. Banyak tabung 3kg dan 12kg yang ditemukan sudah berkarat (korosif) akibat oksidasi
  3. 3. Katub pada tabung gas dan regulator yang menjadi haus akibat proses buka tutup saat penggantian tabung gas dengan adanya sistem clip on
  4. 4. Sistem buka tutup pada katub tabung yang sudah lemah pegas (per-nya)
  5. 5. Produk regulator yang kurang bagus
  6. 6. Sistem klem pipa pada regulator yang retak-retak kerena usia pipa
Gas yang bocor tersebut hanya akan terbakar jika jumlah gas yang berkumpul dengan udara tidak besar. Jika jumlah gas dan udara bercampur dengan sempurna atau pencampuran gas dan udara dengan jumlah ideal adalah sama dengan AFR (Air Fuel Ratio) dengan nilai 1 maka yang terjadi bukan saja terbakar tetapi meledak dengan dahsyat sekali. Apalagi jika gas dan udara berkumpul pada suatu tempat atau ruang yang besar dengan rasio udara dan gas dengan AFR nilai 1 maka apapun yang terdapat disekitarnya tidak akan bisa menahan ledakan tersebut.
Dapat dibedakan tiga jenis terbakarnya bahan bakar karena adanya pencampuran dengan udara :
  1. 1. Jumlah gas sangat besar bahkan udara tidak ada sama sekali, maka tidak akan terjadi kebakaran atau ledakan sama sekali
  2. 2. Jumlah gas besar dan jumlah udara sedikit maka akan terjadi letupan-tetupan saja dimana terjadinya letupan tersebut pada daerah yang ada udaranya saja
  3. 3. Jumlah gas lebih sedikit dari pada jumlah udara maka gas akan terbakar saja
  4. 4. Jumlah gas sama besarnya dengan udara (ideal / AFR dengan nilai 1) maka akan terjadi ledakan yang mana besar ledakan akan sama besarnya dengan jumlah gas dan udara yang bercampur dalam ruangan.
Sebenarnya sangat mudah sekali menghindari terbakarnya atau meledaknya pencampuran gas dan udara tersebut.
  1. 1.Cara yang pertama adalah dengan menghindari adanya (bocornya) gas yang akan berkumpul dalam ruangan. Solusinya dengan membuat ventilasi ruangan sehingga ada udara yang bergerak untuk menghindari berkumpulnya gas dan udara menjadi sempurna
  2. 2.Cara yang kedua adalah dengan menghindari adanya udara yang akan berkumpul dan bercampur dengan bahan bakar gas tersebut. Solusinya adalah dengan membuat ruangan atau tempat perlindungan tabung gas sehingga jumlah udara menjadi sedikit sehingga tidak bercampur dengan gas menjadi campuran sempurna (ideal)
Cara pertama masih mempunyai kelemahan yaitu perbandingan kecepatan keluarnya gas dari tabung dengan cepatnya udara yang bergerak untuk menghindari berkumpulnya atau bercampurnya gas dan udara. Diperlukan ventilasi yang besar atau suatu alat seperti kipas untuk menggerakan gas keluar ruangan. Oleh karena itu jarang ditemukan terbakar atau meledaknya pencampuran gas dan udara diruang terbuka atau udara bebas. Hal ini juga ditemukan pada pengisian gas dalam tabung gas di SPBE(Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji) yang dilakukan di ruang terbuka dan tidak pernah dilakukan diruang tertutup.
Cara kedua yaitu dengan menghindari udara yang akan bercampur menjadi rasio campuran sempurna antara gas dan udara. Udara tidak boleh masuk dalam ruangan atau suatu tempat tertutup yang ada gasnya. Udara yang ada dengan jumlah sedikit tidak akan membuat ledakanatau bahkan hanya dapat terbakar sebentar saja hingga udara dalam ruangan tertutup habis terbakar. Seperti yang dapat dilihat dalam tayangan singkat dibawah ini.
 Gambar : Tayangan api pada lilin yang padam setelah udara yang ada disekitarnya berkurang dan bahkan tidak ada (hilang)
Dapat dilihat pada tayangan diatas bahwa api akan padam setelah tidak ada lagi udara yang berada disekitarnya. Api hanya menyala selama ada udara disekitarnya. Setelah udara perlahan-lahan habis atau tidak tersedia lagi karena pembakaran maka api juga akan padam seketika.

Dikatakan cara pertama diatas dengan mengatasi variable gas agar gas yang bocor tidak dapat memenuhi ruangan dan berkumpul dengan variabel udara. Cara kedua adalah dengan mengatasi variable udara agar tidak dapat bercampur dengan variabel gas menjadi campuran sempurna atau ideal. Cara kedua lebih efektif dibandingkan dengan cara pertama, hanya saja bagaimana melakukannya???
Untuk menyikapi tabung gas 3kg ataupun tabung 12kg yang bocor karena suatu hal tertentu maka dibuatkan suatu kemasan atau cover agar variable udara tidak dapat bercampur dengan gas. Kemasan harus kedap udara yang artinya variabel gas tidak dapat keluar dari kemasan dan variabel udara tidak dapat masuk kedalam kemasan. Selain itu agar kemasan bebas dari gas yang bocor maka dibuatkan suatu aliran pembuangan gas dan udara dalam kemasan agar gas dan udara dapat keluar dari kemasan ke udara bebas. Gas yang bocor akan keluar dari kemasan dan dengan demikian akan keluar dari ruangan tertutup.
Konsep kemasan dapat dilihat dibawah ini :
 
Gambar : Tampilan kemasan 3kg dari semua sisi
Dengan fungsi masing-masing yang dibangun pada kemasan :
 

Fungsi kemasan diwakilkan oleh :

  1. 1.Sistem kedap yang merupakan fungsi utama dari kemasan, terdapat tiga buah parit untuk sistem kedap yang didukung oleh spon atau karet
  2. 2.Tulanganatau tulang penguat pada kemasan untuk mendukung fungsi kokoh kemasan dari benturan, hantaman, tabrakan dan tubrukan
  3. 3.Sistem engsel untuk buka tutup jika menggunakan engsel seperti sistem lemari
  4. 4.Sistem kunci 2 dan 6 buah untuk mendukung sistem kunci jika menggunakan sistem engsel atau tidak. Bagian atas dan bawah dapat di buka keatas tanpa engsel dan dikunci pada semua sisi kemasan (berjumlah 6 buah kunci) dan diperuntukan pada kendaraan
  5. 5.Lubang gas keluar ke kompor atau engine (mesin) kendaraan menggunakan sistem ulir pada bagian kemasan
  6. 6.Lubang pembuangan gas keluar kemasan jika terjadi kebocoran dan terdeteksi oleh sensor
  7. 7.Lubang sensor dari bagian dalam kemasan dan lokasi sensor agar gas dapat terdeteksi
  8. 8.Tempat Shut off valve untuk mebuka dan menutup gas keluar dari tabung dan dengan demikian keluar dari kemasan
  9. 9.Tempat elektronik untuk mendeteksi gas jika terjadi kebocoran. Tempat elektronik terdiri dari bilik transformator, bilik elektronika itu sendiri dan bilik sensor yang dapat mendeteksi gas secara cepat dan singkat
  10. 10.Kedudukan breaket yang merupakan tulangan atau tulang penguat sekaligus untuk mendukung posisi pipa ke kompor dan tempat pemasangan kemasan pada kendaraan motor atau mobil
  11. 11.Tempat gembok untuk mengunci kemasan dan melindungi tabung
  12. 12.Tulanganatau tulang penguat sekaligus untuk separator jenis tabung gas yang dipergunakan didalam kemasan. Kemasan dapat dipergunakan untuk dua buah tabung 3kg, dua buah tabung blue gaz yang baru atau lama, 1 buah tabung 9kg (tabung pertamina yang baru), 1 buah tabung 12kg (yang lama dan brght gas) dan 1 buah tabung 14kg (tabung pertamina yang baru).
Jenis tabung gas dapat masuk dalam kemasan 3kg dan 12kg dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar : Jenis tabung yang dapat masuk dalam Kemasan 3kg

Gambar : Jenis tabung yang dapat masuk kedalam kemasan 12kg

Beberapa jenis tabung gas yang beredar dapat masuk kedalam kemasan 3kg dan 12kg. Jenis tabung dapat dikombinasikan menggunakan separator yang juga terbuat dari plastik dengan bantalan karet agar fungsi vibrasi dapat terlihat nyata. Separator untuk tabung gas dapat dilihat pada gambar dibawah ini dengan ukuran yang beragam sesuai dengan jenis tabung dipakai.

Gambar : Separator tabung gas yang dimulai dari ukuran 3kg, blue gaz, 9kg, 12kg dan 14kg.

Kemasan 3kg dan 12kg dalam bentuk asli dan sebenarnya dapat dilihat gambar dibawah ini :
Gambar : Kemasan 3kg yang dapat digunakan untuk tabung 3kg dan blue gaz
Gambar : Kemasan 12kg yang dapat digunakan untuk tabung blue gaz, 3, 9, 12 dan 14kg

Selama tabung gas ada dalam kemasan maka diharapkan tidak akan terjadi lagi kebakaran atau ledakan yang diakibatkan oleh tabung gas beserta kelengkapannya berupa katup tabung, regulator dan pipa sambungan. Tabung gas yang terisi penuh pun masih memiliki potensi kebakaran atau ledakan jika terdapat dalam ruangan jika regulator dilepas. Hal ini dikarenakan kebocoran yang diakibatkan oleh tabung gas yang berkarat atau dinding-dinding tabung yang rusak saat penanganan tabung dalam pengisian atau katup pada tabung gas yang sudah lemah sistem pegasnya atau karet-karet pada katup yang sudah kadaluarsa.
Alangkah baiknya jika tabung yang kosong atau sudah terisi penuh dimasukkan kedalam kemasan sehingga setiap kebocoran tabung gas yang tidak terduga dapat dihindari. Paling tidak sistem alarm dengan sensor dapat memberikan peringatan dini sehingga tidak akan ada lagi kebakaran dan ledakan atau sistem kedap yang menghindari gas bocor dan berkumpul dalam ruangan dengan volume yang besar. Ngeri sekali…..
Kasihan melihat korban jiwa yang berjatuhan akibat kebakaran atau ledakan yang diakibatkan oleh tabung gas yang bocor. Apalagi korban jiwa tersebut adalah anak istri kita…Sungguh sangat menyedihkan sekali…

Diharapkan kemasan ini dapat membantu pengguna gas dalam tabung gas 3kg atau 12kg di rumah tangga untuk memasak sehingga tidak ada lagi kebakaran dan ledakan yang diakibatkan gas yang bocor dari tabung 3kg dan 12kg. Diharapkan dengan adanya kemasan ini tidak akan ada lagi kebakaran atau ledakan di bumi Indonesia tercinta ini akibat penggunaan tabung gas 3kg dan 12kg. Diharapkan kemasan ini berguna bagi khalayak ramai untuk menghindari banyak kerugian. Amin….

(Dipl. – Ing. A. Hakim Pane)

Tinggalkan sebuah Komentar

Hebatnya mobil dan motor listrik di China


Pengumuman :
Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya karena ada keterlambatan dalam penyediaan peralatan konverter kit dan kemasan pelindung tabung gas untuk rumah tangga di pasaran.
Hal ini disebabkan karena :
  1. 1. Gagalnya pembuatan cetakan kemasan 3kg di Indonesia (selama 11 bulan lebih kami diperlakukan oleh perusahaan molding dengan trial dan repair tanpa ada kejelasan produksi).
  2. 2. Kami telah membuat kembali kemasan 3kg sekaligus kemasan 14kg yang hingga saat ini dalam pengerjaan dan diperkirakan pada awal bulan Maret sudah dapat diproduksi masal. 

Periode kendaraan menggunakan bahan bakar minyak (BBM) sudah dianggap berakhir dan digantikan dengan bahan bakar gas (BBG). Hal ini disebabkan oleh ketersediaan bahan bakar gas (BBG) yang melimpah didunia ini. Oleh karena itu periode kedua bahan bakar kendaraan sudah dapat dipastikan bahan bakar gas (BBG), apakah itu jenis gas CNG atau LPG, tinggal kebijakan pemerintah yang menentukan keberlangsungan penggunaan gasnya.

Selain itu kendaraan menggunakan listrik juga banyak dikembangkan di negara-negara maju sebagai kendaraan alternatif masa depan. Kendaraan menggunakan bahan bakar gas (BBG) dan listrik dapat dikatakan ramah lingkungan dan bebas polusi atau sering dikatakan “green vehicle”.
Sayangnya mobil listrik masih tergolong baru, mahal harganya dan juga kendaraan yang sudah beredar saat ini didunia menggunakan pembakaran dalam (internal combustion engine) tidak dapat dirubah begitu saja menjadi kendaraan listrik.
Demikian juga efisiensi yang didapat dari perbandingan pengisian baterai dan performa masih dapat dikatakan dibawah rata-rata dibandingkan dengan perbandingan pengisian bahan bakar dan performa yang didapat pada kendaraan menggunakan pembakaran dalam (internal combustion engine). Waktu pengisian baterai juga sangat menentukan efisiensi dan faedah dari kendaraan dibandingkan dengan kendaraan menggunakan pembakaran dalam (internal combustion engine).
Oleh karena itu sangat baik sekali jika kendaraan roda empat tidak diisi baterainya dalam kendaraan melainkan menggantikan baterai pada suatu tempat tertentu. Dibawah ini terdapat cuplikan video yang sempat diambil (shooting diam-diam) pada saat kendaraan listrik di China (Taxi) kehabisan listrik dalam baterainya dan diganti dengan yang baru.

Gambar : Video saat mobil listrik (taxi) diganti baterainya

Gambar : Video saat mobil listrik (taxi) diganti baterainya
Dapat dilihat diatas bahwa kendaraan roda empat sangat efisien jika baterai tidak diisi baterainya dalam kendaraan melainkan diganti sepenuhnya dengan baterai yang sudah diisi (charge). Efisiensi dapat dilihat dari waktu pengisian dan terpisah dari kendaraan. Kapan saja dan dimana saja selama ada tempat pengisian baterai maka kendaraan listrik dapat terus berjalan dengan baik.
Tahapan pengisian dapat dilihat gambar dibawah ini :
  1. 1. Kendaraan masuk lokasi pengisian
  2. 2. Supir membuka tempat baterai dalam kendaraan secara elektrik atau otomatis
  3. 3. Forklift mengambil baterai dalam kendaraan dan dimasukkan dalam rak yang kosong
  4. 4. Forklift mengambil baterai yang sudah terisi penuh dan memasukkan kedalam kendaraan
  5. 5. Petugas mendorong baterai dan menutup dengan cara elektrik
  6. 6. Kendaraan keluar dari lokasi pengisian baterai
Tahapan pengisian dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar : Saat baterai dikeluarkan dari dalam mobil

Gambar : Saat baterai dimasukkan ke dalam mobil dan dipasangkan kembali
Tempat pengisian tersebut tidak begitu besar yang dilengkapi dengan pintu masuk, jalan yang sudah dirancang sangat simple hingga kendaraan dapat keluar masuk untuk mengganti baterainya, lemari-lemari atau rak tempat pengisian dan ruang gerak forklift untuk mengangkat dan menurunkan baterai. Menurut pengamatan tempat pengisian baterai tidak sebesar SPBU yang terdapat di Indonesia, mungkin sepertiga dari luas SPBU di Indonesia. Sangat kecil dan simple ya…….Bayangkan bertebaran dan tersebar dimana-mana tempat pengisian baterai yang eksklusif, lucu juga ya…..
Berlainan halnya dengan pengisian baterai pada kendaraan roda dua (motor) dengan performa yang rendah. Motor-motor tersebut diisi begitu saja didekat socket plug atau colokan listrik, kabel listrik tergeletak berantakan dimana-mana dan sungguh sangat simple. Hal ini disebabkan oleh performa motor yang tidak besar dan hanya menggunakan sebuah baterai. Pengisian lsitrik pada baterai di motor dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar : Kendaraan roda dua yang sedang diisi baterainya

Dari ulasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemerintahan suatu negara telah berusaha sebaik mungkin untuk negara dan rakyatnya dalam menyikapi persoalan energi dan lingkungannya. Pemerintah telah berusaha mandiri dalam persoalan energi dan tidak selalu mengikuti peraturan dan regulasi negara lain yang mungkin sudah lebih dahulu menerapkan persoalan tersebut. Pemerintah harus mempunyai jati diri dan kemampuan dalam menyikapi persoalan energi, sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Negara kuat jika rakyatnya sehat, kuat dan pintar. Pemerintah tidak selalu membodohi rakyatnya untuk mengukuhkan kekuasaannya. Pemerintah selalu ada untuk rakyat dengan semua kebijakannya. Itulah negara maju dan makmur.
(Dipl. – Ing. A. Hakim Pane)

Tinggalkan sebuah Komentar

Peralatan Konverter Kit Menggunakan Tabung Fleksibel

Kita on lagi nih dari sekian lama tidak menulis….mohon maaf ya…

Pengumuman :
Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya karena ada keterlambatan dalam penyediaan peralatan konverter kit dan kemasan pelindung tabung gas untuk rumah tangga di pasaran.

Hal ini disebabkan karena :
  1. 1. Gagalnya pembuatan cetakan kemasan 3kg di Indonesia (selama 11 bulan lebih kami diperlakukan oleh perusahaan molding dengan trial dan repair tanpa ada kejelasan produksi).
  2. 2. Kami telah membuat kembali kemasan 3kg sekaligus kemasan 14kg yang hingga saat ini dalam pengerjaan dan diperkirakan pada awal bulan Maret sudah dapat diproduksi masal.
 


Didunia dikenal peralatan konverter kit sebagai peralatan aksesoris pada kendaraan untuk merubah sistem kendaraan sehingga kendaraan dapat menggunakan bahan bakar gas selain bahan bakar minyak (BBM).

Didunia juga dikenal dua jenis bahan bakar gas (BBG) yang dipergunakan yaitu :
  1. 1. Bahan bakar gas yang dikompresi atau sering disebut dengan CNG (Compressed Natural Gas), sering juga disebut dengan BBG. Contoh yang dipergunakan pada Busway. Kendaraan menggunakan bahan bakar gas ini masuk dalam kategori NGV (Natural Gas Vehicle).
  2. 2. Bahan bakar gas cair atau sering disebut dengan LPG (Liquid Petroleum Gas), sering juga disebut dengan Vigas pada stasiun pengisian bahan bakar SPBU. Kendaraan menggunakan bahan bakar gas ini masuk dalam kategori LGV (Liquid Gas Vehicle).
Tapi sayangnya didunia mengenal hanya satu jenis peralatan konverter yang hanya menggunakan tabung fix yang artinya tabung dipasang secara permanen dan gas hanya dapat dimasukkan kedalam tabung dengan cara diisi kembali atau disebut dengan cara refill.

Hal ini disebabkan oleh pengembangan peralatan konverter kit negara di Eropa khususnya di negara Italia sebagai nenek moyang atau perintis gas pada kendaraan, tidak mengenal tabung fleksibel. Jika kendaraan menggunakan tabung fleksibel maka harus dibuatkan infrastruktur yang mendukung konsep tabung fleksibel. Sementara gas yang dipakai di rumah tangga dialirkan melalui pipa-pipa gas ke setiap rumah tangga di negara-negara benua Eropa.

Oleh karena itu ditetapkan oleh sipengembang peralatan konverter kit tersebut peraturan atau regulasi mengenai penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan sehingga negara-negara yang terdapat di benua Eropa dapat saling mendukung dan penggunaan bahan bakar gas dapat maksimum dengan cara mengisi (refill) menggunakan tabung fix. Regulasi yang dikenal pada penggunaan bahan bakar gas LPG adalah R67 dan pada bahan bakar gas CNG dikenal dengan R110 dari UN ECE (United Nations Economic Commission for Europe).

Dinegara Asia dan di beberapa negara lainnya, gas dapat ditemukan di mana-mana apakah itu di warung-warung, mini market, atau toserba (toko serba ada) dalam bentuk tabung fleksibel. Gas yang terdapat dalam tabung fleksibel tersebut dikenal dengan gas jenis LPG (Liquid Petroleum Gas) dan dapat juga dipergunakan pada kendaraan dengan cara mengganti tabung atau replace.

Energi alaternatif yang tersebar dan bertebaran di setiap lokasi atau tempat memungkinkan negara-negara di Asia dan negara lainnya memanfaatkan kondisi dan keadaan ini sebaik-baiknya menggunakan peralatan konverter kit dengan konsep tabung fleksibel. Jika kondisi dan keadaan infrastuktur sudah terbentuk dengan sendirinya maka hanya tinggal mengembangkan peningkatan kapasitas persediaan gasnya saja dan peralatan konverter kit itu sendiri yang menggunakan konsep tabung fleksibel (replace).

Apakah kita harus selalu mengikuti peraturan atau regulasi yang dibentuk oleh negara lain sementara kondisi dan kebijakan energi harus kita pertahankan mati-matian karena menyangkut kesejahteraan rakyat Indonesia???? Apakah motif dibelakang regulasi negara lain mengenai gas pada kendaraan yang diadposi dan harus diterapkan di Indonesia???

Program pemerintah mengenai konversi bahan bakar gas pada kendaraan tidak akan berjalan jika bahan bakar gas yang dipergunakan adalah CNG dengan tekanan tinggi (200 bar atau +/- 2800 psi). Pembangunan infrastrukturnya saja sudah tidak mungin dilakukan karena satu stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) memerlukan dana kurang lebih 25 miliar untuk membeli alat kompressornya saja. Secara keseluruhan pembangunan SPBG natural gas atau CNG akan menghabiskan dana 50 miliar berikut kepemilikan tanah, pipa-pipa dari sumber gas dan dispensernya. Selain itu tekanan gas yang didapat dari sumber gas yang dialirkan melalui pipa-pipa yang panjang berbeda-beda dan akan sangat mengganggu saat pengisian natural gas (CNG) pada kendaraan.

Yang paling memungkinkan untuk menjalankan program konversi BBM ke BBG adalah dengan menggunakan bahan bakar gas LPG atau Vigas yang dapat ditemukan di SPBU. Sayangnya penggunaan bahan bakar gas ini pada kendaraan tidak didukung sepenuhnya. Sementara di negara Pakistan, India dan negara lainnya sudah beralih perlahan-lahan ke bahan bakar gas LPG karena susahnya mendapatkan tekanan gas CNG yang tinggi tadi. Apalagi di negara-negara benua Eropa dan Amerika, penggunaan bahan bakar gas CNG sudah dilarang pada kendaraan berbadan kecil dan disarankan menggunakan bahan bakar gas CNG pada kendaraan berbadan besar seperti bus dan truck. Sedangkan untuk kendaraan berbadan kecil atau sedan menggunakan bahan bakar gas dengan jenis gas LPG atau Vigas atau di Eropa dengan Autogas.

Untuk dapat menggunakan tabung fleksibel yang berisi gas LPG diperlukan pengamanan pertama dan sangat penting yaitu kemasan atau Cover tabung gas itu sendiri. Kemasan atau cover tersebut harus lulus uji yang terdiri dari :
  1. 1. Uji kedap sehingga tidak akan ada gas yang keluar dan masuk dalam kabin kendaraan jika ada kebocoran. Sistem kedap ini adalah fungsi pertama untuk mendukung keamanan dan keselamatan.
  2. 2. Uji vibrasi yang dilengkapi oleh bantalan kedudukan tabung sehingga getaran, goyangan maupun guncangan tidak akan menggangu aliran gas dan menghindari kebocoran
  3. 3. Uji impact atau crashing adalah uji yang dilakukan pada kemasan agar melindungi tabung dari hantaman, tabrakan atau tubrukan. Kemasan tidak sepenuhnya dapat melindungi hantaman tetapi paling tidak meredam hantaman yang dapat langsung mengenai tabung.
  4. 4. Uji aksi membuang gas adalah fungsi keamanan dan keselamatan untuk membuang gas jika ada kebocoran kecil dalam kemasan. Aksi membuang gas dapat terjadi jika sensor gas yang terdapat dalam kemasan mendeteksi adanya gas dalam kemasan akibat kebocoran gas dan pompa akan melakukan aksi hisap untuk membuang gas keudara bebas keluar kabin kendaraan.
  5. 5. Uji menutup gas adalah fungsi yang dilakukan oleh solenoid shut off valve agar gas tidak akan keluar dari tabung jika kunci kontak tidak on dan tidak ada putaran mesin. Hal ini diperuntukan agar gas tidak akan keluar dari tabung jika kendaraan dalam keadaan berhenti, terjadi tabrakan hingga mesin mati atau dimatikan dari sistem control.
Fungsi lain yang juga sangat penting adalah sistem katup yang bentuknya seperti regulator yang berbeda dari yang mungkin dapat ditemukan dipasaran. Sistem katup untuk mengeluarkan gas dari tabung juga harus lulus uji vibrasiyang terdiri dari getaran, guncangan dan goyangan juga harus tahan dari hantaman.

Tabung dan semua komponen yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan berada dalam kemasan sebagai wadah tampung dari gas dengan pengamannya. Disinilah perbedaan peralatan konverter kit menggunakan tabung fix dan menggunakan tabung fleksibel.

Pada peralatan konverter kit menggunakan tabung fix hanya terlihat tabung permanen yang diikat oleh breaket. Pipa-pipanya tidak lentur dan keras sehingga vibrasi akan menguragi sistem keamanan dan keselamatan. Masih menggunakan sistem klem sehingga masih ditakutkan adanya kebocoran gas dipipa-pipa.

Gambar : Tabung Fix LPG (VIgas) dan CNG

Pada peralatan konverter kit menggunakan tabung fleksibel hanya terlihat kemasan atau cover yang didalamnya ada tabung fleksibel 3kg atau 14kg. Jika gas tidak digunakan sama sekali maka kemasan dapat berguna sebagai bagasi dengan penutupnya. Tabung dapat dilepas dan ditempatkan diluar kabin kendaraan.
Gambar : Kemasan atau cover tabung fleksibel 3kg atau 14kg
Pipa-pipa menggunakan bahan yang lentur tetapi memiliki daya ketahanan yang tinggi yang berhubungan dengan tekanan. Instalasi dan pemasangan peralatan konverter kit dirancang menggunakan ulir dan bukan dengan sistem klem. Selain itu terdapat fungsi keamanan dan keselamatan tambahan menggunakan tabung fleksibel yang mana bahan bakar gas yang digunakan mempunyai bau yang juga sudah diberikan didalam tabung sebagai alat deteksi kebocoran.

Selain kemasan atau cover tabung gas dan sistem katup yang aman terdapat juga komponen small tube untuk memanaskan gas LPG sebelum masuk kedalam ruang bakar. Sistem control yang dibangun dengan menggunakan microcontroller akan mengatur besaran bahan bakar gas. Pada panel control terdapat juga switch untuk merubah secara langsung penggunaan bahan bakar BBM saja atau BBG saja yang mana jika BBG dalam tabung sudah mendekati habis akan terjadi pencampuran antara BBM dan BBG. Microcontroller akan mengatur pencampuran BBM dan BBG hingga gas dalam tabung menjadi kosong karena konsep yang dipergunakan adalah dengan sistem mengganti tabung atau replace dan bukan mengisi tabung atau refill. Dengan menggunakan komponen small tube dan microcontroller maka BBM dan BBG akan bercampur dari BBM dengan prosentase 30% hingga 100% dan BBG dengan prosentase 40% hingga 0% atau kosong secara otomatis.

Keberadaan small tube dan microcontroller akan menambah fungsi keamanan dan keselamatan dalam mengemudi kendaraaan. Mesin kendaraan tidak akan mati atau berhenti berfungsi karena bahan bakar gas habis atau tekanannya menjadi rendah tetapi mesin kendaraan akan tetap berfungsi karena akan terjadi pencampuran kedua bahan bakar jika tekanan gas menjadi rendah atau kapasitas gas dalam tabung menjadi berkurang atau habis.

Disinilah letak perbedaan yang sangat prinsipil selain keberadaan kemasan dalam pengembangan peralatan konverter kit kreasi anak bangsa yang didukung oleh PUSINOV-LIPIdibawah KEMENRISTEK. Pada konverter kit yang beredar saat ini panel hanya dapat memilih penggunaan BBG saja atau BBM saja tanpa adanya pencampuran karena konsep peralatan konverter kit yang beredar saat ini berlandaskan sistem refill atau mengisi kembali gas kedalam tabung.

Semoga keberadaan peralatan konverter kit ini dapat membantu rakyat dalam kesusahan mencari BBM yang semakin langka dan mahal. Energi alaternatif ini juga sangat mendukung program pemanasan global yang mengakibatkan banjir dimana-mana saat ini. Kita bangun negara ini dengan keteguhan hati tanpa adanya intervensi negara lain dalam mengatur hajat hidup orang banyak. Dari rakyat untuk rakyat adalah moto dan simbol hidup dengan selalu mengingat sejarah bangsa ini. Jadilah bangsa yang besar untuk menentukan kemajuan bangsa sendiri. Amin….

(Dipl.-Ing. A. Hakim Pane)

Tinggalkan sebuah Komentar

Tanggapan Seputar 4 Artikel Dan Pameran Yang Berlangsung

Dari empat artikel di Blog yang kami tayangkan baru-baru ini untuk mendukung 2 pameran yang kami selenggarakan di Indo Automotive dan di PRJ, ternyata pada blog kami banyak sekali pertanyaan seputar penggunaan bahan bakar gas (BBG). Salah satu pertanyaan yang lumayan sering muncul dan lengkap kami pilah pilih seperti yang dapat dilihat dibawah ini….
Salam perkenalan
Saya sudah baca situs anda di internet soal konversi BBM ke Gas dan tertarik untuk penerapannya di roda dua.

Yang ingin saya tanyakan :
1. Di website Bapak, selalu untuk roda empat, dan untuk roda 2 nya saya tidak temukan Kit maupun literaturnya. Apa sudah ada untuk aplikasinya di roda dua pak. 
2. Selain dari website Bapak, saya juga membaca web lain sejenis, dan membuat peralatan sederhana dan mungkin dari sisi safety saja sedikit kalah dari produk Bapak, bisakah bapak beri pencerahan dimana saya bisa dapatkan pernak-pernik sistem gas ini, apa Bapak juga menyediakan semacam neple, injektor, dll secara terpisah dari Kit yang ada. 
3. Saya sedang membutuhkan konverter kit yang dipasang di unit forklift, dimana kami ingin mengkonversikan dari sumber tenaga diesel menjadi LPG. Apakah hal ini bisa dilakukan? 
4. GasKit untuk tabung 3kg cukup manis, kira-kira berapa harganya ya pak dan bisa saya dapatkan dimana. 
5. Dan masih banyak lagi pertanyaan yang menurut kami lebih keteknis pelaksanaan permintaan pemasangan konverter kit?
Demikian pertanyaan saya, terima kasih sebelumnya atas kesediaan Bapak untuk menjawab dan maju terus kreasi anak bangsa juga Go Green Go
Salam,
= = = = = = = = = = = = =
Ulasan kami ada dibawah ini sebagai masukan dan bahan diskusi pada kesempatan yang akan datang :
Salam kenal juga bapak-bapak…..
Mengenai konverter kit untuk kendaraan roda dua…bukan kami tidak membahasnya melainkan untuk penerapannya dimotor atau kendaraan roda dua belum kami bahas….hal ini disebabkan oleh sistem karburator yang masih mendominasi pada produksi kendaraan roda dua.
Mengenai adanya web lain yang membahas konverter kit yang lebih sederhana dan lebih murah dimotor itu benar adanya dan dapat kami pastikan konverter kit tersebut menggunakan sistem konvesional yang didukung sistem mekanikal (pressure regulator bensin yang dimodifikasi) (lihat gambar dibawah ini).
Kami dapat pastikan masih banyak kendala dalam menggunakan sistem konverter kit ini dimotor. Efisiensi, performance dan emisi gas buangnya akan tidak optimal dan tidak akan memenuhi standar. Konverter kit seperti ini memang dapat berfungsi seperti konverter kit yang diperkenalkan pada tahun 1980-an yang mana sangat minim sekali. Seperti kita ketahui sistem konvensional ini pernah dipasang kendaraan angkutan taxi dengan BBG CNG 5 tahun yang lau, hal ini menyebabkan kendaraan taxi banyak yang rusak.
Selain itu ada kendala yang paling krusial yang tidak pernah dibahas oleh teman-teman kita diweb yaitu cepat menjadi dinginnya bahan bakar gas (BBG) dimotor. Hal ini disebabkan oleh sangat pendeknya pipa ke mesin dan penggunaan regulator sistem keran. Cepat menjadi dinginnya BBG LPG akan mengganggu pembakaran BBG LPG didalam mesin dan sistem regulator dengan adanya dingin akan menutup aliran BBG pada sistem distribusi.
Jadi konverter kit kami dimotor sudah ada hanya saja dipasang pada motor yang menggunakan sistem EFI, seperti halnya konverter kit yang kami bangun pada sistem mobil EFI
Oleh karena itu untuk konverter kit dimotor, kami akan buatkan seperti ini : sistem karburator dimotor menggunakan bahan bakar bensin, kami rubah dahulu dengan menggunakan sistem EFI. Hal ini kami canangkan juga sesuai kebijakan atau program pemerintah nantinya dalam hal kenaikan “pajak pada emisi gas buang yang tinggi polusi dan carbon”.
Caranya seperti yang sudah kami utarakan diblog (tapi kali ini lebih detail ya…) yaitu dengan hanya penambahan elektronik control unit (ECU), injector, sensor MAP dan pompa bensin pada motor sementara sistem karburatornya masih menempel dimesin motor. Hal ini diperlukan agar sistem throttle (mengatur banyaknya udara untuk pencampuran) disistem EFI tetap ada nantinya. Jadi biayanya untuk pemasangan system EFI akan menjadi tidak mahal dan juga pemakai motor nantinya dapat juga menggunakan sistem karburator jika diinginkan.
Setelah sistem EFI terpasang dimotor barulah dipasang sistem konverter kit dengan generasi barunya. Jika motor terpasang konverter kit dengan sistem EFI maka dipastikan efisiensi, performance dan emisi gas buang akan baik.serta penggunaan BBG akan optimal. Jika tidak maka konverter kit dengan harga 500rb akan percuma terpasang (jgn lupa tadi masalah dingin).
Oh iya kami tambahkan juga pada sistem konverter kit ini untuk dimotor dengan penambahan sistem pemanas BBG sehingga masalah dingin tidak akan terjadi yang akan mengganggu sistem pembakaran diruang bakar mesin.
Jadi ada dua opsi untuk kendaraan dimotor…Jika masyarakat tidak mau menggunakan BBG tetapi ingin menggunakan sistem EFI (tahap pertama) dan ini akan membuat sistem karburator dimotor MIO misalnya yang boros akan menjadi irit dengan gas buang yang baik (seperti sistem EFI di MIO produk yang baru menggunakan EFI divonis lebih irit). Jika masyarakat ingin menggunakan BBG maka dari sistem EFI yang sudah ada hanya tinggal dipasangkan sistem konverter kit yang benar (dengan sistem EFI) (tahap kedua). Atau dipasangkan konverter kit dimotor sekaligus jika masyarakat menginginkan penggunaan bahan bakar gas (BBG) dimotor tanpa harus atau dengan keharusan pemasangan injector dan pompanya.
Pada kesempatan ini perlu juga diulas bahwa penggunaan BBG dimotor sangat diperlukan modul ignition (pengapian) yang tergabung didalam ECU nantinya. Hal ini perlukan karena nilai oktan pada BBG LPG berkisar antara 98-110. Sementara timing ignition yang dibangun pada motor berkisar antara oktan 88-92. Produser otomotif melakukan hal ini (setting ignition pada nilai oktan tertentu) mengingat dimensi mesin satu silinder yang kecil pada motor sehingga setting ignition dan kompresinya tidak terlalu tinggi. Setting iginition seperti itu akan membuat motor akan lebih awet dan mesin menjadi tidak terlalu panas. Jika motor mempergunakan bensin premium dengan nilai oktan 88 maka kondisi mesin motor akan tidak bermasalah dan jika menggunakan bensin pertamax dengan nilai oktan 95 juga tidak membuat mesin menjadi bermasalah dan awet.
Tetapi pada penggunaan BBG LPG dengan nilai oktan 98-110 akan membuat kendaraan motor bermasalah. Hal ini dapat ditemukan juga kenapa konverter kit BBG CNG konvensional yang dipasang 5 tahun yang lalu di kendaraan taxi dicopot dan dimasukkan kedalam gudang??? Karena sistem ignitionnya tidak disesuaikan pada nilai oktan yang dapat dipastikan pada BBG CNG dengan nilai 120. Dikarenakan setting ignition mobil rata-rata berada pada nilai oktan 95 (seperti Yaris misalnya, manual book) maka setting pada nilai oktan 95 berada sangat jauh jika dibandingkan nilai oktan 120. Konverter kit konvensional 5 tahun yang lalu di kendaraan taxi tidak menyediakan setting sistem ignitionnya sedangkan pada konverter kit BBG CNG generasi baru menyertakan perubahan sistem ignition pada nilai oktan 120.
Sesuai ulasan diatas maka dapat disimpulkan juga bahwa pada konverter kit LPG tidak ditemukan perubahan sistem ignition untuk penyesuain penggunaan bahan bakar gas (BBG) dengan nilai oktan yang tinggi. Hal ini dikarenakan nilai oktan BBG LPG berkisar 98-110 mendekati setting ignition mobil standar pada nilai oktan 95 dimobil. Jadi pada konverter kit mobil yang beredar didunia saat ini hanya ada sistem perubahan EFI dan tidak diperlukan sistem ignitionnya. Tapi kami menyediakan sistem ignition modul agar penggunaan bahan bakar gas LPG akan menjadi lebih optimal (efisiensi, performance dan emisi gas buang).
Pada motor tidak dapat disamakan seperti pada sistem mobil. Sistem ignition harus dirubah sedemikian rupa secara elektronik agar sistem iginition dapat disesuaikan dengan bahan bakar gasnya (BBG) dengan nilai oktan BBG LPG berkisar antara 98-110. Efisiensi, performance dan emisi akan menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu sistem konverter kit harus dibuatkan secara elektronik dan bukan secara mekanik agar setiap perubahan penggunaan bahan bakar gas (BBG) dan BBM (peremium atau pertamax / standar pabrikan) dapat dilakukan dengan mudah. Kendaraan akan berubah menjadi Bi-Fuel system.
Demikain juga dengan perubahan pada sistem EFI-nya atau perubahan bahan bakar-nya, apakah menggunakan BBM bensin (premium atau pertamax) dan BBG LPG dapat dilakukan dengan hanya menekan tombol dengan mudah.
Oh iya untuk mendukung sistem keamanan dan keselamatan–nya serta efisiensi penggunaan BBG LPG maka sistem semi EFI dengan ECU-nya dirancang agar pada saat bahan bakar gas (BBG LPG) akan habis atau sudah habis harus terjadi pencampuran kedua bahan bakar dengan jumlah atau banyaknya kedua bahan bakar yang disesuaikan dengan prosentaase didalam microcontroller. Jadi sesuai azas keamanan dan keselamatan penggunaan BBG dalam tabung fleksibel maka motor tidak akan bermasalah saat motor melaju atau berhenti tiba-tiba diatas rel kereta api. Selain itu sesuai azas penghematan dan efisiensi maka BBG LPG harus habis dengan cara pencampuran BBG dan BBM, jadi penggunaan BBG LPG dalam tabung fleksibel akan diperhitungkan dengan baik dan sangat efisien. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan konverter kit cara semi EFI dan bukan secara mekanik.
Untuk spare part pernak pernik konverter kit dapat dibeli secara terpisah dan harganya dapat menyusul sesuai permintaan.
Untuk pertanyaan nomor 3 (tiga) sedang kami rencanakan untuk membangun peralatan konverter kit bahan bakar minyak solar (BBM solar) menggunakan BBG LPG. Untuk BBM solar memang sangat diperlukan sekali bidang khusus yaitu bagian mesin karena ada perubahan pada mesin jika konverter kit dipasang. 
Dan salah satu cara mengkonversi BBM solar ke bahan bakar gas (BBG LPG) adalah dengan membangun terlebih dahulu sistem pengapian (ignition sistem) yang tidak ada pada mesin diesel, dengan demikian pembakaran bahan bakar gas (BBG) dapat terjadi dalam ruang bakar mesin diesel. Gambar dibawah ini adalah sistematika penambahan sistem ignition pada mesin diesel.
Gambar ini kami ambil dari salah satu produser konverter kit diesel ke BBG dan memang harganya sangat mahal sekali saat ini (impor) dibandingkan dengan konverter kit BBM besin, yang harganya berkisar antara Rp. 25jt hingga 80jt (jika dikurskan ke Rupiah). Mahalnya konverter kit ini juga dikarenakan adanya perubahan pada mesin diesel itu sendiri (ignition sistem) menggunakan bahan bakar solar (famili sentan) sehingga famili bahan bakar ber-oktan seperti pada jenis bahan bakar BBG LPG dapat dipergunakan pada mesin diesel tersebut.
Kami akan membangun sistem konversi BBM solar ke BBG LPG karena sudah ada permintaan dari BTS Nokia dan Bulog yang tersebar diseluruh Indonesia. Dalam waktu dekat konverter kit ini akan hadir dengan keunggulan harganya yang murah dan sistem perubahan mesin yang sangat simple yang dapat diterapkan pada semua mesin diesel serta koordinasi atau manajemen proyek perubahan mesin diesel sehingga perubahan pada satu jenis mesin dapat terlaksana dengan mudah dan menyeluruh.
Untuk kemasan tabung fleksibel 3kg seharusnya diterapkan pada sistem konverter kit sehingga azas keamanan dan keselamatan dapat diterapkan pada penggunaan BBG LPG dimotor dan bukan hanya BBG LPG dapat berfungsi dimotor dengan harga murah.
Kemasan yang dapat melindungi tabung 3kg dimotor dan dirumah tangga untuk memasak dapat bapak-bapak lihat di pameran PRJ di Hall B2, no. 31 stand LIPI ya….harganya dapat bapak tanyakan pada rekan-rekan kami disana. Kami juga menjalin kemitraan dalam bentuk reseller, distributor dan agent di 33 provinsi.
Demikian ya ulasan kami dan mudah-mudahan ulasan ini dapat membantu bapak-bapak dalam menentukan mana yang terbaik dan menjadi literature khusus dalam penggunaan bahan bakar gas (BBG LPG) yang menjadi topik paling seksi saat ini. Bukan karena subsidi BBM yang membengkak atau kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat ini melainkan sudah menjadi keharusan suatu negara dalam menentukan kebijakannya menggunakan bahan bakar gas (BBG) mengingat sudah menjadi wajib hukumnya sesuai periode dan generasi dalam penggunaan bahan bakar gas (BBG) saat ini di Indonesia dan dunia. Selain itu hal yang mutlak dalam mendukung permasalahan pemanasan global yang mengakibatkan banjir diseluruh dunia…..Masyarakat harus sadar akan hal ini jika ingin adanya keberlangsungan penggunaan energi yang berkelanjutan dan melindungi dunia atas semakin memburuknya perubahan iklim dunia…..Ini fakta dan kita harus ikut serta mendukungnya untuk anak cucu kita dimasa yang akan datang….
Salam
Dipl. – Ing. A. Hakim Pane

Comments (1)

Sekarang Ikut Pameran Di PRJ Untuk Produk Kemasan Tabung LPG 3kg

Dekat dengan stand daerah istimewa Yogyakarta yang pada pintu gerbangnya ada patung kedua mempelai terdapat stand LIPI yang menampilkan beberapa produk invovasi termasuk dari PUSINOV – LIPI (Pusat Inovasi LIPI).
Pada kesempatan ini produk inkubasi PUSINOV – LIPI dengan PT TPG menampilkan produk Kemasan tabung LPG 3kg. Tabung LPG 3kg yang banyak dipergunakan oleh kalangan bawah, menengah dan atas dan itu tidak dapat dipungkiri pada penggunaan disemua kalangan.
Hanya saja tabung LPG 3kg sering meledak karena kondisi tabung yang kurang baik akibat produksi atau pada penanganannya saat pengisian tabung LPG 3kg (dilempar pada saat akan dimuat dikendaraan angkut).
Kondisi kurang baiknya tabung LPG 3kg dari penampilan (sering berkarat) dan dari keamanan serta keselamatannya maka hari ini dan hari yang akan datang lahir KEMASAN tabung LPG 3kg yang dilengkapi dengan semua fitur keamanan dan keselamatan. Fitur keamanan dan keselamatan dapat dilhat pada brosur dibawah ini…….
Pada pameran PRJ yang berlangsung dari tanggal 6 Juni hingga tanggal 7 Juli ditampilkan produk Kemasan tabung LPG 3kg dengan alat peraganya. Pada pameran tersebut juga akan diselenggarakan pendataan reseller, distributor dan bahkan direct selling untuk produk kemasan tabung LPG 3kg pada siapa yang berminat.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini foto-foto pengunjung yang sangat berminat dengan produk baru ini dan hanya ada satu-satunya didunia (paling tidak di Asean yang masih mempergunakan tabung LPG 3kg atau 12kg).
Dapat dilihat pada hari pertama kami hadir dengan tools yang lengkap sudah banyak pengunjung yang hadir pada stand dipameran PRJ ini, apakah itu untuk melihat-lihat, membeli atau mendaftar menjadi reseller atau distributor. Tools dilengkapi dengan banner, brosur (diatas), alat peraga kemasan dengan monitoring alarmnya serta tools kelengkapan pendataan lainnya. Untuk banner dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Dalam waktu hampir sebulan produk Kemasan tabung LPG 3kg akan tetap hadir di pameran PRJ untuk melayani pengunjung yang berminat untuk memiliki Kemasan tabung LPG 3kg, atau menjadi reseller dan distributor.
Kami hadir di Hall B2 no 31, stand LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Inkubasi Pusinov LIPI dengan PT TPG (PT Tritunggal Prakarsa Global). Mampirlah dan kemudian daftarkan segara untuk menjadi reseller, distributor perorangan atau perusahaan pada 33 provinsi diseluruh Indonesia.
 Dipl. – Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Pameran Indo Automotif di JIEXPO Kemayoran tanggal 23-25 Mei

Antusias pemirsa dalam pameran Indo Automotif di JI EXPO kemayoran Jakarta menunjukkan semangat untuk mendukung pentingnya penggunaan energi alternatif di Indonesia. Pameran ini dapat dikatakan telah berhasil mendata pemirsa yang berminat dan mengumpulkan data dalam kuesioner dan buku tamu. Produk yang ditampilkan adalah produk hasil kemitraan Inkubator PT TPG dengan PUSINOV – LIPI (Pusat Inovasi LIPI).
Sudah disadari oleh banyak kalangan akan pentingnya energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang semakin menipis. Bukan masalah subsidi atau kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang dibicarakan dan menjadi masalah dalam pameran melainkan generasi atau periode penggunaan energi alternatif seperti bahan bakar gas (BBG) yang menjadi tema utama. Indonesia harus sudah segera menggunakan bahan bakar gas (BBG) agar tidak bermasalah dikemudian hari dengan harga BBM yang semakin melambung dan langka.
Dibawah ini ada beberapa foto yang mewakili produk hasil inkubasi PT TPG dengan Pusinov – LIPI. Konverter kit di sepeda motor dengan sistem EFI, Konverter kit di mobil dengan sistem EFI dan Kemasan tabung LPG 3kg untuk keamanan memasak dirumah tangga dan Apartement.
Dengan tools pameran seperti : 
1. Banner
2. Brosur
3. dan lain-lain
Tools dapat dilihat dibawah ini.

Data yang terjaring menunjukkan akan dukungan penuh dari pihak tamu pameran akan penggunaan bahan bakar gas (BBG) pada kendaraan saat ini dan masa yang akan datang. Indonesia tidak boleh tertinggal oleh negara-negara lain yang sudah menggunakan bahan bakar gas (BBG) sejak 10 tahun yang lalu.

Dipl. – Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Older Posts »