Archive for three musketeers

Kemasan Sebagai Pelindung Tabung Gas Di Rumah Tangga Dan Kendaraan

Mungkinkah dikemudian hari tidak ada lagi ledakan atau kebakaran yang diakibatkan oleh tabung gas 3kg atau 12kg????  Kasihan harta benda yang musnah begitu saja dan korban jiwa apalagi keluarga…..

Pengumuman :
Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya karena ada keterlambatan dalam penyediaan peralatan konverter kit dan kemasan pelindung tabung gas untuk rumah tangga di pasaran.
Hal ini disebabkan karena :
  1. 1. Gagalnya pembuatan cetakan kemasan 3kg di Indonesia (selama 11 bulan lebih kami diperlakukan oleh perusahaan molding dengan trial dan repair tanpa ada kejelasan produksi).
  2. 2. Kami telah membuat kembali kemasan 3kg sekaligus kemasan 14kg yang hingga saat ini dalam pengerjaan dan diperkirakan pada awal bulan Maret sudah dapat diproduksi masal.
Didunia dikenal dua jenis sistem regulator yang dipergunakan pada tabung gas yang dipergunakan di rumah tangga untuk memasak. Kedua jenis regulator yang beredar didunia tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihannya. Kedua jenis regulator tersebut adalah :
  1. 1.Sistem regulator dengan sistem clip on, dengan metoda pengunci mengait pada satu sisi
  2. 2.Sistem regulator dengan sistem ulir, dengan metoda pengunci mengait pres dua sisi
Seperti kita ketahui bahwa Indonesia menggunakan sistem clip on pada penggunaan regulator gas untuk memasak di rumah tangga, tidak seperti sistem ulir yang dipergunakan di negara tetangga seperti negara Thailand, Vietnam, Laos dan beberapa negara tetangga lainnya.
 
Banyak kita temukan kebakaran dan ledakan di rumah tangga akibat penggunaan tabung gas 3kg dan 12kg dengan kelengkapannya seperti katup pada tabung gas, regulator dan pipa. Kebakaran dan ledakan terjadi dikarenakan gas keluar dari tabung gas dengan kelengkapannya dan bercampur dengan udara yang ada disekitarnya atau didalam ruangan.
Tabung fleksibel dengan ukuran 3kg dan 12kg yang dipergunakan di rumah tangga dan dapat ditemukan dipasaran sangat rawan dengan kebocoran gas yang diakibatkan oleh :
  1. 1. Penanganan tabung gas 3kg pada saat pengisian, tabung 3kg sering dilempar-lempar agar dapat dimuat di truck atau kendaraan angkut diagen-agen atau di SPBE. Tabung banyak ditemukan tidak mulus lagi (banyak ditemukan benjolan atau kerusakan pada dinding tabung)
  2. 2. Banyak tabung 3kg dan 12kg yang ditemukan sudah berkarat (korosif) akibat oksidasi
  3. 3. Katub pada tabung gas dan regulator yang menjadi haus akibat proses buka tutup saat penggantian tabung gas dengan adanya sistem clip on
  4. 4. Sistem buka tutup pada katub tabung yang sudah lemah pegas (per-nya)
  5. 5. Produk regulator yang kurang bagus
  6. 6. Sistem klem pipa pada regulator yang retak-retak kerena usia pipa
Gas yang bocor tersebut hanya akan terbakar jika jumlah gas yang berkumpul dengan udara tidak besar. Jika jumlah gas dan udara bercampur dengan sempurna atau pencampuran gas dan udara dengan jumlah ideal adalah sama dengan AFR (Air Fuel Ratio) dengan nilai 1 maka yang terjadi bukan saja terbakar tetapi meledak dengan dahsyat sekali. Apalagi jika gas dan udara berkumpul pada suatu tempat atau ruang yang besar dengan rasio udara dan gas dengan AFR nilai 1 maka apapun yang terdapat disekitarnya tidak akan bisa menahan ledakan tersebut.
Dapat dibedakan tiga jenis terbakarnya bahan bakar karena adanya pencampuran dengan udara :
  1. 1. Jumlah gas sangat besar bahkan udara tidak ada sama sekali, maka tidak akan terjadi kebakaran atau ledakan sama sekali
  2. 2. Jumlah gas besar dan jumlah udara sedikit maka akan terjadi letupan-tetupan saja dimana terjadinya letupan tersebut pada daerah yang ada udaranya saja
  3. 3. Jumlah gas lebih sedikit dari pada jumlah udara maka gas akan terbakar saja
  4. 4. Jumlah gas sama besarnya dengan udara (ideal / AFR dengan nilai 1) maka akan terjadi ledakan yang mana besar ledakan akan sama besarnya dengan jumlah gas dan udara yang bercampur dalam ruangan.
Sebenarnya sangat mudah sekali menghindari terbakarnya atau meledaknya pencampuran gas dan udara tersebut.
  1. 1.Cara yang pertama adalah dengan menghindari adanya (bocornya) gas yang akan berkumpul dalam ruangan. Solusinya dengan membuat ventilasi ruangan sehingga ada udara yang bergerak untuk menghindari berkumpulnya gas dan udara menjadi sempurna
  2. 2.Cara yang kedua adalah dengan menghindari adanya udara yang akan berkumpul dan bercampur dengan bahan bakar gas tersebut. Solusinya adalah dengan membuat ruangan atau tempat perlindungan tabung gas sehingga jumlah udara menjadi sedikit sehingga tidak bercampur dengan gas menjadi campuran sempurna (ideal)
Cara pertama masih mempunyai kelemahan yaitu perbandingan kecepatan keluarnya gas dari tabung dengan cepatnya udara yang bergerak untuk menghindari berkumpulnya atau bercampurnya gas dan udara. Diperlukan ventilasi yang besar atau suatu alat seperti kipas untuk menggerakan gas keluar ruangan. Oleh karena itu jarang ditemukan terbakar atau meledaknya pencampuran gas dan udara diruang terbuka atau udara bebas. Hal ini juga ditemukan pada pengisian gas dalam tabung gas di SPBE(Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji) yang dilakukan di ruang terbuka dan tidak pernah dilakukan diruang tertutup.
Cara kedua yaitu dengan menghindari udara yang akan bercampur menjadi rasio campuran sempurna antara gas dan udara. Udara tidak boleh masuk dalam ruangan atau suatu tempat tertutup yang ada gasnya. Udara yang ada dengan jumlah sedikit tidak akan membuat ledakanatau bahkan hanya dapat terbakar sebentar saja hingga udara dalam ruangan tertutup habis terbakar. Seperti yang dapat dilihat dalam tayangan singkat dibawah ini.
 Gambar : Tayangan api pada lilin yang padam setelah udara yang ada disekitarnya berkurang dan bahkan tidak ada (hilang)
Dapat dilihat pada tayangan diatas bahwa api akan padam setelah tidak ada lagi udara yang berada disekitarnya. Api hanya menyala selama ada udara disekitarnya. Setelah udara perlahan-lahan habis atau tidak tersedia lagi karena pembakaran maka api juga akan padam seketika.

Dikatakan cara pertama diatas dengan mengatasi variable gas agar gas yang bocor tidak dapat memenuhi ruangan dan berkumpul dengan variabel udara. Cara kedua adalah dengan mengatasi variable udara agar tidak dapat bercampur dengan variabel gas menjadi campuran sempurna atau ideal. Cara kedua lebih efektif dibandingkan dengan cara pertama, hanya saja bagaimana melakukannya???
Untuk menyikapi tabung gas 3kg ataupun tabung 12kg yang bocor karena suatu hal tertentu maka dibuatkan suatu kemasan atau cover agar variable udara tidak dapat bercampur dengan gas. Kemasan harus kedap udara yang artinya variabel gas tidak dapat keluar dari kemasan dan variabel udara tidak dapat masuk kedalam kemasan. Selain itu agar kemasan bebas dari gas yang bocor maka dibuatkan suatu aliran pembuangan gas dan udara dalam kemasan agar gas dan udara dapat keluar dari kemasan ke udara bebas. Gas yang bocor akan keluar dari kemasan dan dengan demikian akan keluar dari ruangan tertutup.
Konsep kemasan dapat dilihat dibawah ini :
 
Gambar : Tampilan kemasan 3kg dari semua sisi
Dengan fungsi masing-masing yang dibangun pada kemasan :
 

Fungsi kemasan diwakilkan oleh :

  1. 1.Sistem kedap yang merupakan fungsi utama dari kemasan, terdapat tiga buah parit untuk sistem kedap yang didukung oleh spon atau karet
  2. 2.Tulanganatau tulang penguat pada kemasan untuk mendukung fungsi kokoh kemasan dari benturan, hantaman, tabrakan dan tubrukan
  3. 3.Sistem engsel untuk buka tutup jika menggunakan engsel seperti sistem lemari
  4. 4.Sistem kunci 2 dan 6 buah untuk mendukung sistem kunci jika menggunakan sistem engsel atau tidak. Bagian atas dan bawah dapat di buka keatas tanpa engsel dan dikunci pada semua sisi kemasan (berjumlah 6 buah kunci) dan diperuntukan pada kendaraan
  5. 5.Lubang gas keluar ke kompor atau engine (mesin) kendaraan menggunakan sistem ulir pada bagian kemasan
  6. 6.Lubang pembuangan gas keluar kemasan jika terjadi kebocoran dan terdeteksi oleh sensor
  7. 7.Lubang sensor dari bagian dalam kemasan dan lokasi sensor agar gas dapat terdeteksi
  8. 8.Tempat Shut off valve untuk mebuka dan menutup gas keluar dari tabung dan dengan demikian keluar dari kemasan
  9. 9.Tempat elektronik untuk mendeteksi gas jika terjadi kebocoran. Tempat elektronik terdiri dari bilik transformator, bilik elektronika itu sendiri dan bilik sensor yang dapat mendeteksi gas secara cepat dan singkat
  10. 10.Kedudukan breaket yang merupakan tulangan atau tulang penguat sekaligus untuk mendukung posisi pipa ke kompor dan tempat pemasangan kemasan pada kendaraan motor atau mobil
  11. 11.Tempat gembok untuk mengunci kemasan dan melindungi tabung
  12. 12.Tulanganatau tulang penguat sekaligus untuk separator jenis tabung gas yang dipergunakan didalam kemasan. Kemasan dapat dipergunakan untuk dua buah tabung 3kg, dua buah tabung blue gaz yang baru atau lama, 1 buah tabung 9kg (tabung pertamina yang baru), 1 buah tabung 12kg (yang lama dan brght gas) dan 1 buah tabung 14kg (tabung pertamina yang baru).
Jenis tabung gas dapat masuk dalam kemasan 3kg dan 12kg dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar : Jenis tabung yang dapat masuk dalam Kemasan 3kg

Gambar : Jenis tabung yang dapat masuk kedalam kemasan 12kg

Beberapa jenis tabung gas yang beredar dapat masuk kedalam kemasan 3kg dan 12kg. Jenis tabung dapat dikombinasikan menggunakan separator yang juga terbuat dari plastik dengan bantalan karet agar fungsi vibrasi dapat terlihat nyata. Separator untuk tabung gas dapat dilihat pada gambar dibawah ini dengan ukuran yang beragam sesuai dengan jenis tabung dipakai.

Gambar : Separator tabung gas yang dimulai dari ukuran 3kg, blue gaz, 9kg, 12kg dan 14kg.

Kemasan 3kg dan 12kg dalam bentuk asli dan sebenarnya dapat dilihat gambar dibawah ini :
Gambar : Kemasan 3kg yang dapat digunakan untuk tabung 3kg dan blue gaz
Gambar : Kemasan 12kg yang dapat digunakan untuk tabung blue gaz, 3, 9, 12 dan 14kg

Selama tabung gas ada dalam kemasan maka diharapkan tidak akan terjadi lagi kebakaran atau ledakan yang diakibatkan oleh tabung gas beserta kelengkapannya berupa katup tabung, regulator dan pipa sambungan. Tabung gas yang terisi penuh pun masih memiliki potensi kebakaran atau ledakan jika terdapat dalam ruangan jika regulator dilepas. Hal ini dikarenakan kebocoran yang diakibatkan oleh tabung gas yang berkarat atau dinding-dinding tabung yang rusak saat penanganan tabung dalam pengisian atau katup pada tabung gas yang sudah lemah sistem pegasnya atau karet-karet pada katup yang sudah kadaluarsa.
Alangkah baiknya jika tabung yang kosong atau sudah terisi penuh dimasukkan kedalam kemasan sehingga setiap kebocoran tabung gas yang tidak terduga dapat dihindari. Paling tidak sistem alarm dengan sensor dapat memberikan peringatan dini sehingga tidak akan ada lagi kebakaran dan ledakan atau sistem kedap yang menghindari gas bocor dan berkumpul dalam ruangan dengan volume yang besar. Ngeri sekali…..
Kasihan melihat korban jiwa yang berjatuhan akibat kebakaran atau ledakan yang diakibatkan oleh tabung gas yang bocor. Apalagi korban jiwa tersebut adalah anak istri kita…Sungguh sangat menyedihkan sekali…

Diharapkan kemasan ini dapat membantu pengguna gas dalam tabung gas 3kg atau 12kg di rumah tangga untuk memasak sehingga tidak ada lagi kebakaran dan ledakan yang diakibatkan gas yang bocor dari tabung 3kg dan 12kg. Diharapkan dengan adanya kemasan ini tidak akan ada lagi kebakaran atau ledakan di bumi Indonesia tercinta ini akibat penggunaan tabung gas 3kg dan 12kg. Diharapkan kemasan ini berguna bagi khalayak ramai untuk menghindari banyak kerugian. Amin….

(Dipl. – Ing. A. Hakim Pane)

Tinggalkan sebuah Komentar

Peralatan Konverter Kit Menggunakan Tabung Fleksibel

Kita on lagi nih dari sekian lama tidak menulis….mohon maaf ya…

Pengumuman :
Sebelumnya kami mohon maaf sebesar-besarnya karena ada keterlambatan dalam penyediaan peralatan konverter kit dan kemasan pelindung tabung gas untuk rumah tangga di pasaran.

Hal ini disebabkan karena :
  1. 1. Gagalnya pembuatan cetakan kemasan 3kg di Indonesia (selama 11 bulan lebih kami diperlakukan oleh perusahaan molding dengan trial dan repair tanpa ada kejelasan produksi).
  2. 2. Kami telah membuat kembali kemasan 3kg sekaligus kemasan 14kg yang hingga saat ini dalam pengerjaan dan diperkirakan pada awal bulan Maret sudah dapat diproduksi masal.
 


Didunia dikenal peralatan konverter kit sebagai peralatan aksesoris pada kendaraan untuk merubah sistem kendaraan sehingga kendaraan dapat menggunakan bahan bakar gas selain bahan bakar minyak (BBM).

Didunia juga dikenal dua jenis bahan bakar gas (BBG) yang dipergunakan yaitu :
  1. 1. Bahan bakar gas yang dikompresi atau sering disebut dengan CNG (Compressed Natural Gas), sering juga disebut dengan BBG. Contoh yang dipergunakan pada Busway. Kendaraan menggunakan bahan bakar gas ini masuk dalam kategori NGV (Natural Gas Vehicle).
  2. 2. Bahan bakar gas cair atau sering disebut dengan LPG (Liquid Petroleum Gas), sering juga disebut dengan Vigas pada stasiun pengisian bahan bakar SPBU. Kendaraan menggunakan bahan bakar gas ini masuk dalam kategori LGV (Liquid Gas Vehicle).
Tapi sayangnya didunia mengenal hanya satu jenis peralatan konverter yang hanya menggunakan tabung fix yang artinya tabung dipasang secara permanen dan gas hanya dapat dimasukkan kedalam tabung dengan cara diisi kembali atau disebut dengan cara refill.

Hal ini disebabkan oleh pengembangan peralatan konverter kit negara di Eropa khususnya di negara Italia sebagai nenek moyang atau perintis gas pada kendaraan, tidak mengenal tabung fleksibel. Jika kendaraan menggunakan tabung fleksibel maka harus dibuatkan infrastruktur yang mendukung konsep tabung fleksibel. Sementara gas yang dipakai di rumah tangga dialirkan melalui pipa-pipa gas ke setiap rumah tangga di negara-negara benua Eropa.

Oleh karena itu ditetapkan oleh sipengembang peralatan konverter kit tersebut peraturan atau regulasi mengenai penggunaan bahan bakar gas pada kendaraan sehingga negara-negara yang terdapat di benua Eropa dapat saling mendukung dan penggunaan bahan bakar gas dapat maksimum dengan cara mengisi (refill) menggunakan tabung fix. Regulasi yang dikenal pada penggunaan bahan bakar gas LPG adalah R67 dan pada bahan bakar gas CNG dikenal dengan R110 dari UN ECE (United Nations Economic Commission for Europe).

Dinegara Asia dan di beberapa negara lainnya, gas dapat ditemukan di mana-mana apakah itu di warung-warung, mini market, atau toserba (toko serba ada) dalam bentuk tabung fleksibel. Gas yang terdapat dalam tabung fleksibel tersebut dikenal dengan gas jenis LPG (Liquid Petroleum Gas) dan dapat juga dipergunakan pada kendaraan dengan cara mengganti tabung atau replace.

Energi alaternatif yang tersebar dan bertebaran di setiap lokasi atau tempat memungkinkan negara-negara di Asia dan negara lainnya memanfaatkan kondisi dan keadaan ini sebaik-baiknya menggunakan peralatan konverter kit dengan konsep tabung fleksibel. Jika kondisi dan keadaan infrastuktur sudah terbentuk dengan sendirinya maka hanya tinggal mengembangkan peningkatan kapasitas persediaan gasnya saja dan peralatan konverter kit itu sendiri yang menggunakan konsep tabung fleksibel (replace).

Apakah kita harus selalu mengikuti peraturan atau regulasi yang dibentuk oleh negara lain sementara kondisi dan kebijakan energi harus kita pertahankan mati-matian karena menyangkut kesejahteraan rakyat Indonesia???? Apakah motif dibelakang regulasi negara lain mengenai gas pada kendaraan yang diadposi dan harus diterapkan di Indonesia???

Program pemerintah mengenai konversi bahan bakar gas pada kendaraan tidak akan berjalan jika bahan bakar gas yang dipergunakan adalah CNG dengan tekanan tinggi (200 bar atau +/- 2800 psi). Pembangunan infrastrukturnya saja sudah tidak mungin dilakukan karena satu stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) memerlukan dana kurang lebih 25 miliar untuk membeli alat kompressornya saja. Secara keseluruhan pembangunan SPBG natural gas atau CNG akan menghabiskan dana 50 miliar berikut kepemilikan tanah, pipa-pipa dari sumber gas dan dispensernya. Selain itu tekanan gas yang didapat dari sumber gas yang dialirkan melalui pipa-pipa yang panjang berbeda-beda dan akan sangat mengganggu saat pengisian natural gas (CNG) pada kendaraan.

Yang paling memungkinkan untuk menjalankan program konversi BBM ke BBG adalah dengan menggunakan bahan bakar gas LPG atau Vigas yang dapat ditemukan di SPBU. Sayangnya penggunaan bahan bakar gas ini pada kendaraan tidak didukung sepenuhnya. Sementara di negara Pakistan, India dan negara lainnya sudah beralih perlahan-lahan ke bahan bakar gas LPG karena susahnya mendapatkan tekanan gas CNG yang tinggi tadi. Apalagi di negara-negara benua Eropa dan Amerika, penggunaan bahan bakar gas CNG sudah dilarang pada kendaraan berbadan kecil dan disarankan menggunakan bahan bakar gas CNG pada kendaraan berbadan besar seperti bus dan truck. Sedangkan untuk kendaraan berbadan kecil atau sedan menggunakan bahan bakar gas dengan jenis gas LPG atau Vigas atau di Eropa dengan Autogas.

Untuk dapat menggunakan tabung fleksibel yang berisi gas LPG diperlukan pengamanan pertama dan sangat penting yaitu kemasan atau Cover tabung gas itu sendiri. Kemasan atau cover tersebut harus lulus uji yang terdiri dari :
  1. 1. Uji kedap sehingga tidak akan ada gas yang keluar dan masuk dalam kabin kendaraan jika ada kebocoran. Sistem kedap ini adalah fungsi pertama untuk mendukung keamanan dan keselamatan.
  2. 2. Uji vibrasi yang dilengkapi oleh bantalan kedudukan tabung sehingga getaran, goyangan maupun guncangan tidak akan menggangu aliran gas dan menghindari kebocoran
  3. 3. Uji impact atau crashing adalah uji yang dilakukan pada kemasan agar melindungi tabung dari hantaman, tabrakan atau tubrukan. Kemasan tidak sepenuhnya dapat melindungi hantaman tetapi paling tidak meredam hantaman yang dapat langsung mengenai tabung.
  4. 4. Uji aksi membuang gas adalah fungsi keamanan dan keselamatan untuk membuang gas jika ada kebocoran kecil dalam kemasan. Aksi membuang gas dapat terjadi jika sensor gas yang terdapat dalam kemasan mendeteksi adanya gas dalam kemasan akibat kebocoran gas dan pompa akan melakukan aksi hisap untuk membuang gas keudara bebas keluar kabin kendaraan.
  5. 5. Uji menutup gas adalah fungsi yang dilakukan oleh solenoid shut off valve agar gas tidak akan keluar dari tabung jika kunci kontak tidak on dan tidak ada putaran mesin. Hal ini diperuntukan agar gas tidak akan keluar dari tabung jika kendaraan dalam keadaan berhenti, terjadi tabrakan hingga mesin mati atau dimatikan dari sistem control.
Fungsi lain yang juga sangat penting adalah sistem katup yang bentuknya seperti regulator yang berbeda dari yang mungkin dapat ditemukan dipasaran. Sistem katup untuk mengeluarkan gas dari tabung juga harus lulus uji vibrasiyang terdiri dari getaran, guncangan dan goyangan juga harus tahan dari hantaman.

Tabung dan semua komponen yang berhubungan dengan keamanan dan keselamatan berada dalam kemasan sebagai wadah tampung dari gas dengan pengamannya. Disinilah perbedaan peralatan konverter kit menggunakan tabung fix dan menggunakan tabung fleksibel.

Pada peralatan konverter kit menggunakan tabung fix hanya terlihat tabung permanen yang diikat oleh breaket. Pipa-pipanya tidak lentur dan keras sehingga vibrasi akan menguragi sistem keamanan dan keselamatan. Masih menggunakan sistem klem sehingga masih ditakutkan adanya kebocoran gas dipipa-pipa.

Gambar : Tabung Fix LPG (VIgas) dan CNG

Pada peralatan konverter kit menggunakan tabung fleksibel hanya terlihat kemasan atau cover yang didalamnya ada tabung fleksibel 3kg atau 14kg. Jika gas tidak digunakan sama sekali maka kemasan dapat berguna sebagai bagasi dengan penutupnya. Tabung dapat dilepas dan ditempatkan diluar kabin kendaraan.
Gambar : Kemasan atau cover tabung fleksibel 3kg atau 14kg
Pipa-pipa menggunakan bahan yang lentur tetapi memiliki daya ketahanan yang tinggi yang berhubungan dengan tekanan. Instalasi dan pemasangan peralatan konverter kit dirancang menggunakan ulir dan bukan dengan sistem klem. Selain itu terdapat fungsi keamanan dan keselamatan tambahan menggunakan tabung fleksibel yang mana bahan bakar gas yang digunakan mempunyai bau yang juga sudah diberikan didalam tabung sebagai alat deteksi kebocoran.

Selain kemasan atau cover tabung gas dan sistem katup yang aman terdapat juga komponen small tube untuk memanaskan gas LPG sebelum masuk kedalam ruang bakar. Sistem control yang dibangun dengan menggunakan microcontroller akan mengatur besaran bahan bakar gas. Pada panel control terdapat juga switch untuk merubah secara langsung penggunaan bahan bakar BBM saja atau BBG saja yang mana jika BBG dalam tabung sudah mendekati habis akan terjadi pencampuran antara BBM dan BBG. Microcontroller akan mengatur pencampuran BBM dan BBG hingga gas dalam tabung menjadi kosong karena konsep yang dipergunakan adalah dengan sistem mengganti tabung atau replace dan bukan mengisi tabung atau refill. Dengan menggunakan komponen small tube dan microcontroller maka BBM dan BBG akan bercampur dari BBM dengan prosentase 30% hingga 100% dan BBG dengan prosentase 40% hingga 0% atau kosong secara otomatis.

Keberadaan small tube dan microcontroller akan menambah fungsi keamanan dan keselamatan dalam mengemudi kendaraaan. Mesin kendaraan tidak akan mati atau berhenti berfungsi karena bahan bakar gas habis atau tekanannya menjadi rendah tetapi mesin kendaraan akan tetap berfungsi karena akan terjadi pencampuran kedua bahan bakar jika tekanan gas menjadi rendah atau kapasitas gas dalam tabung menjadi berkurang atau habis.

Disinilah letak perbedaan yang sangat prinsipil selain keberadaan kemasan dalam pengembangan peralatan konverter kit kreasi anak bangsa yang didukung oleh PUSINOV-LIPIdibawah KEMENRISTEK. Pada konverter kit yang beredar saat ini panel hanya dapat memilih penggunaan BBG saja atau BBM saja tanpa adanya pencampuran karena konsep peralatan konverter kit yang beredar saat ini berlandaskan sistem refill atau mengisi kembali gas kedalam tabung.

Semoga keberadaan peralatan konverter kit ini dapat membantu rakyat dalam kesusahan mencari BBM yang semakin langka dan mahal. Energi alaternatif ini juga sangat mendukung program pemanasan global yang mengakibatkan banjir dimana-mana saat ini. Kita bangun negara ini dengan keteguhan hati tanpa adanya intervensi negara lain dalam mengatur hajat hidup orang banyak. Dari rakyat untuk rakyat adalah moto dan simbol hidup dengan selalu mengingat sejarah bangsa ini. Jadilah bangsa yang besar untuk menentukan kemajuan bangsa sendiri. Amin….

(Dipl.-Ing. A. Hakim Pane)

Tinggalkan sebuah Komentar

Tanggapan Seputar 4 Artikel Dan Pameran Yang Berlangsung

Dari empat artikel di Blog yang kami tayangkan baru-baru ini untuk mendukung 2 pameran yang kami selenggarakan di Indo Automotive dan di PRJ, ternyata pada blog kami banyak sekali pertanyaan seputar penggunaan bahan bakar gas (BBG). Salah satu pertanyaan yang lumayan sering muncul dan lengkap kami pilah pilih seperti yang dapat dilihat dibawah ini….
Salam perkenalan
Saya sudah baca situs anda di internet soal konversi BBM ke Gas dan tertarik untuk penerapannya di roda dua.

Yang ingin saya tanyakan :
1. Di website Bapak, selalu untuk roda empat, dan untuk roda 2 nya saya tidak temukan Kit maupun literaturnya. Apa sudah ada untuk aplikasinya di roda dua pak. 
2. Selain dari website Bapak, saya juga membaca web lain sejenis, dan membuat peralatan sederhana dan mungkin dari sisi safety saja sedikit kalah dari produk Bapak, bisakah bapak beri pencerahan dimana saya bisa dapatkan pernak-pernik sistem gas ini, apa Bapak juga menyediakan semacam neple, injektor, dll secara terpisah dari Kit yang ada. 
3. Saya sedang membutuhkan konverter kit yang dipasang di unit forklift, dimana kami ingin mengkonversikan dari sumber tenaga diesel menjadi LPG. Apakah hal ini bisa dilakukan? 
4. GasKit untuk tabung 3kg cukup manis, kira-kira berapa harganya ya pak dan bisa saya dapatkan dimana. 
5. Dan masih banyak lagi pertanyaan yang menurut kami lebih keteknis pelaksanaan permintaan pemasangan konverter kit?
Demikian pertanyaan saya, terima kasih sebelumnya atas kesediaan Bapak untuk menjawab dan maju terus kreasi anak bangsa juga Go Green Go
Salam,
= = = = = = = = = = = = =
Ulasan kami ada dibawah ini sebagai masukan dan bahan diskusi pada kesempatan yang akan datang :
Salam kenal juga bapak-bapak…..
Mengenai konverter kit untuk kendaraan roda dua…bukan kami tidak membahasnya melainkan untuk penerapannya dimotor atau kendaraan roda dua belum kami bahas….hal ini disebabkan oleh sistem karburator yang masih mendominasi pada produksi kendaraan roda dua.
Mengenai adanya web lain yang membahas konverter kit yang lebih sederhana dan lebih murah dimotor itu benar adanya dan dapat kami pastikan konverter kit tersebut menggunakan sistem konvesional yang didukung sistem mekanikal (pressure regulator bensin yang dimodifikasi) (lihat gambar dibawah ini).
Kami dapat pastikan masih banyak kendala dalam menggunakan sistem konverter kit ini dimotor. Efisiensi, performance dan emisi gas buangnya akan tidak optimal dan tidak akan memenuhi standar. Konverter kit seperti ini memang dapat berfungsi seperti konverter kit yang diperkenalkan pada tahun 1980-an yang mana sangat minim sekali. Seperti kita ketahui sistem konvensional ini pernah dipasang kendaraan angkutan taxi dengan BBG CNG 5 tahun yang lau, hal ini menyebabkan kendaraan taxi banyak yang rusak.
Selain itu ada kendala yang paling krusial yang tidak pernah dibahas oleh teman-teman kita diweb yaitu cepat menjadi dinginnya bahan bakar gas (BBG) dimotor. Hal ini disebabkan oleh sangat pendeknya pipa ke mesin dan penggunaan regulator sistem keran. Cepat menjadi dinginnya BBG LPG akan mengganggu pembakaran BBG LPG didalam mesin dan sistem regulator dengan adanya dingin akan menutup aliran BBG pada sistem distribusi.
Jadi konverter kit kami dimotor sudah ada hanya saja dipasang pada motor yang menggunakan sistem EFI, seperti halnya konverter kit yang kami bangun pada sistem mobil EFI
Oleh karena itu untuk konverter kit dimotor, kami akan buatkan seperti ini : sistem karburator dimotor menggunakan bahan bakar bensin, kami rubah dahulu dengan menggunakan sistem EFI. Hal ini kami canangkan juga sesuai kebijakan atau program pemerintah nantinya dalam hal kenaikan “pajak pada emisi gas buang yang tinggi polusi dan carbon”.
Caranya seperti yang sudah kami utarakan diblog (tapi kali ini lebih detail ya…) yaitu dengan hanya penambahan elektronik control unit (ECU), injector, sensor MAP dan pompa bensin pada motor sementara sistem karburatornya masih menempel dimesin motor. Hal ini diperlukan agar sistem throttle (mengatur banyaknya udara untuk pencampuran) disistem EFI tetap ada nantinya. Jadi biayanya untuk pemasangan system EFI akan menjadi tidak mahal dan juga pemakai motor nantinya dapat juga menggunakan sistem karburator jika diinginkan.
Setelah sistem EFI terpasang dimotor barulah dipasang sistem konverter kit dengan generasi barunya. Jika motor terpasang konverter kit dengan sistem EFI maka dipastikan efisiensi, performance dan emisi gas buang akan baik.serta penggunaan BBG akan optimal. Jika tidak maka konverter kit dengan harga 500rb akan percuma terpasang (jgn lupa tadi masalah dingin).
Oh iya kami tambahkan juga pada sistem konverter kit ini untuk dimotor dengan penambahan sistem pemanas BBG sehingga masalah dingin tidak akan terjadi yang akan mengganggu sistem pembakaran diruang bakar mesin.
Jadi ada dua opsi untuk kendaraan dimotor…Jika masyarakat tidak mau menggunakan BBG tetapi ingin menggunakan sistem EFI (tahap pertama) dan ini akan membuat sistem karburator dimotor MIO misalnya yang boros akan menjadi irit dengan gas buang yang baik (seperti sistem EFI di MIO produk yang baru menggunakan EFI divonis lebih irit). Jika masyarakat ingin menggunakan BBG maka dari sistem EFI yang sudah ada hanya tinggal dipasangkan sistem konverter kit yang benar (dengan sistem EFI) (tahap kedua). Atau dipasangkan konverter kit dimotor sekaligus jika masyarakat menginginkan penggunaan bahan bakar gas (BBG) dimotor tanpa harus atau dengan keharusan pemasangan injector dan pompanya.
Pada kesempatan ini perlu juga diulas bahwa penggunaan BBG dimotor sangat diperlukan modul ignition (pengapian) yang tergabung didalam ECU nantinya. Hal ini perlukan karena nilai oktan pada BBG LPG berkisar antara 98-110. Sementara timing ignition yang dibangun pada motor berkisar antara oktan 88-92. Produser otomotif melakukan hal ini (setting ignition pada nilai oktan tertentu) mengingat dimensi mesin satu silinder yang kecil pada motor sehingga setting ignition dan kompresinya tidak terlalu tinggi. Setting iginition seperti itu akan membuat motor akan lebih awet dan mesin menjadi tidak terlalu panas. Jika motor mempergunakan bensin premium dengan nilai oktan 88 maka kondisi mesin motor akan tidak bermasalah dan jika menggunakan bensin pertamax dengan nilai oktan 95 juga tidak membuat mesin menjadi bermasalah dan awet.
Tetapi pada penggunaan BBG LPG dengan nilai oktan 98-110 akan membuat kendaraan motor bermasalah. Hal ini dapat ditemukan juga kenapa konverter kit BBG CNG konvensional yang dipasang 5 tahun yang lalu di kendaraan taxi dicopot dan dimasukkan kedalam gudang??? Karena sistem ignitionnya tidak disesuaikan pada nilai oktan yang dapat dipastikan pada BBG CNG dengan nilai 120. Dikarenakan setting ignition mobil rata-rata berada pada nilai oktan 95 (seperti Yaris misalnya, manual book) maka setting pada nilai oktan 95 berada sangat jauh jika dibandingkan nilai oktan 120. Konverter kit konvensional 5 tahun yang lalu di kendaraan taxi tidak menyediakan setting sistem ignitionnya sedangkan pada konverter kit BBG CNG generasi baru menyertakan perubahan sistem ignition pada nilai oktan 120.
Sesuai ulasan diatas maka dapat disimpulkan juga bahwa pada konverter kit LPG tidak ditemukan perubahan sistem ignition untuk penyesuain penggunaan bahan bakar gas (BBG) dengan nilai oktan yang tinggi. Hal ini dikarenakan nilai oktan BBG LPG berkisar 98-110 mendekati setting ignition mobil standar pada nilai oktan 95 dimobil. Jadi pada konverter kit mobil yang beredar didunia saat ini hanya ada sistem perubahan EFI dan tidak diperlukan sistem ignitionnya. Tapi kami menyediakan sistem ignition modul agar penggunaan bahan bakar gas LPG akan menjadi lebih optimal (efisiensi, performance dan emisi gas buang).
Pada motor tidak dapat disamakan seperti pada sistem mobil. Sistem ignition harus dirubah sedemikian rupa secara elektronik agar sistem iginition dapat disesuaikan dengan bahan bakar gasnya (BBG) dengan nilai oktan BBG LPG berkisar antara 98-110. Efisiensi, performance dan emisi akan menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu sistem konverter kit harus dibuatkan secara elektronik dan bukan secara mekanik agar setiap perubahan penggunaan bahan bakar gas (BBG) dan BBM (peremium atau pertamax / standar pabrikan) dapat dilakukan dengan mudah. Kendaraan akan berubah menjadi Bi-Fuel system.
Demikain juga dengan perubahan pada sistem EFI-nya atau perubahan bahan bakar-nya, apakah menggunakan BBM bensin (premium atau pertamax) dan BBG LPG dapat dilakukan dengan hanya menekan tombol dengan mudah.
Oh iya untuk mendukung sistem keamanan dan keselamatan–nya serta efisiensi penggunaan BBG LPG maka sistem semi EFI dengan ECU-nya dirancang agar pada saat bahan bakar gas (BBG LPG) akan habis atau sudah habis harus terjadi pencampuran kedua bahan bakar dengan jumlah atau banyaknya kedua bahan bakar yang disesuaikan dengan prosentaase didalam microcontroller. Jadi sesuai azas keamanan dan keselamatan penggunaan BBG dalam tabung fleksibel maka motor tidak akan bermasalah saat motor melaju atau berhenti tiba-tiba diatas rel kereta api. Selain itu sesuai azas penghematan dan efisiensi maka BBG LPG harus habis dengan cara pencampuran BBG dan BBM, jadi penggunaan BBG LPG dalam tabung fleksibel akan diperhitungkan dengan baik dan sangat efisien. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan menggunakan konverter kit cara semi EFI dan bukan secara mekanik.
Untuk spare part pernak pernik konverter kit dapat dibeli secara terpisah dan harganya dapat menyusul sesuai permintaan.
Untuk pertanyaan nomor 3 (tiga) sedang kami rencanakan untuk membangun peralatan konverter kit bahan bakar minyak solar (BBM solar) menggunakan BBG LPG. Untuk BBM solar memang sangat diperlukan sekali bidang khusus yaitu bagian mesin karena ada perubahan pada mesin jika konverter kit dipasang. 
Dan salah satu cara mengkonversi BBM solar ke bahan bakar gas (BBG LPG) adalah dengan membangun terlebih dahulu sistem pengapian (ignition sistem) yang tidak ada pada mesin diesel, dengan demikian pembakaran bahan bakar gas (BBG) dapat terjadi dalam ruang bakar mesin diesel. Gambar dibawah ini adalah sistematika penambahan sistem ignition pada mesin diesel.
Gambar ini kami ambil dari salah satu produser konverter kit diesel ke BBG dan memang harganya sangat mahal sekali saat ini (impor) dibandingkan dengan konverter kit BBM besin, yang harganya berkisar antara Rp. 25jt hingga 80jt (jika dikurskan ke Rupiah). Mahalnya konverter kit ini juga dikarenakan adanya perubahan pada mesin diesel itu sendiri (ignition sistem) menggunakan bahan bakar solar (famili sentan) sehingga famili bahan bakar ber-oktan seperti pada jenis bahan bakar BBG LPG dapat dipergunakan pada mesin diesel tersebut.
Kami akan membangun sistem konversi BBM solar ke BBG LPG karena sudah ada permintaan dari BTS Nokia dan Bulog yang tersebar diseluruh Indonesia. Dalam waktu dekat konverter kit ini akan hadir dengan keunggulan harganya yang murah dan sistem perubahan mesin yang sangat simple yang dapat diterapkan pada semua mesin diesel serta koordinasi atau manajemen proyek perubahan mesin diesel sehingga perubahan pada satu jenis mesin dapat terlaksana dengan mudah dan menyeluruh.
Untuk kemasan tabung fleksibel 3kg seharusnya diterapkan pada sistem konverter kit sehingga azas keamanan dan keselamatan dapat diterapkan pada penggunaan BBG LPG dimotor dan bukan hanya BBG LPG dapat berfungsi dimotor dengan harga murah.
Kemasan yang dapat melindungi tabung 3kg dimotor dan dirumah tangga untuk memasak dapat bapak-bapak lihat di pameran PRJ di Hall B2, no. 31 stand LIPI ya….harganya dapat bapak tanyakan pada rekan-rekan kami disana. Kami juga menjalin kemitraan dalam bentuk reseller, distributor dan agent di 33 provinsi.
Demikian ya ulasan kami dan mudah-mudahan ulasan ini dapat membantu bapak-bapak dalam menentukan mana yang terbaik dan menjadi literature khusus dalam penggunaan bahan bakar gas (BBG LPG) yang menjadi topik paling seksi saat ini. Bukan karena subsidi BBM yang membengkak atau kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dalam waktu dekat ini melainkan sudah menjadi keharusan suatu negara dalam menentukan kebijakannya menggunakan bahan bakar gas (BBG) mengingat sudah menjadi wajib hukumnya sesuai periode dan generasi dalam penggunaan bahan bakar gas (BBG) saat ini di Indonesia dan dunia. Selain itu hal yang mutlak dalam mendukung permasalahan pemanasan global yang mengakibatkan banjir diseluruh dunia…..Masyarakat harus sadar akan hal ini jika ingin adanya keberlangsungan penggunaan energi yang berkelanjutan dan melindungi dunia atas semakin memburuknya perubahan iklim dunia…..Ini fakta dan kita harus ikut serta mendukungnya untuk anak cucu kita dimasa yang akan datang….
Salam
Dipl. – Ing. A. Hakim Pane

Comments (1)

Kemasan Tabung Fleksibel 3kg di Rumah Tangga

 

Woooow!!!!……sudah ada ya kemasan pelindung tabung LPG fleksibel 3kg yang katanya suka meledak….
Ini Infonya…..dan masih banyak lagi jika telusuri di Internet……

Ngeri ya lihat informasi gambar diatas….
Apa yang sebenarnya terjadi dengan ledakan tabung LPG 3kg yang sering disebut dengan tabung melon????
Ledakan terjadi akibat penggunaan tabung gas LPG 3kg karena adanya kebocoran gas yang diakibatkan oleh :
1. tabung yang rusak
2. valve atau katup tabung yang rusak
3. pipa atau selang yang bocor
4. kompor gas yang rusak
5. Regulator yang rusak
Menurut data dari BSN yang menjaga SNI dari sertifikasinya terhadap ledakan ternyata yang paling besar ledakan terjadi sesuai urutannya diakibatkan selang, katup, regulator dan terakhir tabung (lihat tabel dibawah).
 
Dapat dilihat diatas bahwa akibat bocornya gas dari komponen penggunaan bahan bakar gas LPG dirumah tangga atau apatement akan mengakibatkan ledakan yang dapat merugikan keluarga dan harta benda.
Bocornya gas LPG dari tabung LPG 3kg akan mengakibatkan gas keluar dan tersebar dalam ruangan. Jika tidak ada ventilasi ruangan yang membuat gas dapat keluar ruangan maka akan terjadi pencampuran gas dan udara. Jika konsentrasi dan jumlah gas dan udara dalam ruangan menjadi sama maka dengan adanya percikan api akan menyebabkan ledakan yang sangat dashyat. Hal ini akan membahayakan nyawa, harta benda dan lingkungan sekitarnya.
Pertanyaan berikutnya adalah apakah tabung dapat meledak jika diberikan percikan api didalam tabung???
Pertanyaan ini akan dijawab dengan jawaban tidak akan terjadi ledakan. Mengapa ledakan tidak terjadi dalam kasus ini??? Hal ini disebabkan oleh tidak adanya udara atau oksigen dalam tabung 3kg. Contoh sederhana sekali adalah ledakan sempurna dalam mesin kendaraan bermotor akan terjadi jika campuran bahan bakar dan udara sama besarnya. Pelaku otomotif menamakan hal pencampuran  ini dengan istilah Lambda = 1 atau AFR = 14,7. Contoh lainnya adalah space shuttle yang mengorbit ke ruang angkasa membawa tabung oksigen sebelah kiri dan gas hidrogen sebelah kanan agar terjadi ledakan sempurna untuk mendorong space shuttle ke ruang angkasa yang hampa udara. Contoh lainnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini, bahwa setiap kejadian ledakan dirumah tangga, tabung 3kg tetap utuh dengan warna yang berubah menjadi hitam karena api disekitarnya dan tabung bukan pecah berkeping-keping.
 
Kesimpulan dari uraian diatas adalah ledakan akibat penggunaan tabung 3kg akan terjadi jika ada pencampuran gas LPG dan udara (oksigen) dalam ruangan bukan si tabung LPG 3kg meledak dengan sendirinya jika ada percikan api. Kesimpulan berikutnya adalah hindari gas LPG keluar atau bocor sehingga gas LPG tersebut pekat dan jenuh dalam ruangan serta bercampur dengan udara atau oksigen.
Bagaimana caranya mengindari bocornya gas LPG keluar tabung dan berkumpul didalam ruangan???
Caranya adalah dengan menggunakan kemasan yang melindungi tabung LPG 3kg, katup tabung dan regulator yang menjadi sistem satu kesatuan dalam penggunaan gas LPG menggunakan tabung LPG 3kg. Kemasan akan menjadi tabung kedua setelah tabung gas LPG itu sendiri. Kemasan harus kedap sehingga gas LPG yang bocor dari sistem tabung LPG 3kg dapat dihindari.
Dengan adanya kemasan tabung 3kg yang kedap maka kebocoran gas LPG dari tabung LPG 3kg yang mengakibatkan ledakan dapat dihindari. Selain itu kemasan harus dilengkapi dengan sensor elektronik sehingga jika dalam kemasan terdapat kebocoran gas LPG akan dapat dideteksi dini dengan membunyikan alarm dan melakukan aksi membuang gas LPG keluar ruangan (udara bebas) melalui outlet buang gas LPG.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini features dari kemasan yang kami namakan GASKIT (Hasil Inkubasi Inovasi Teknologi – Inkubator Bisnis & Teknologi LIPI).
Dengan tahapan yang mudah dalam pemasangan (lihat gambar dibawah ini).
 Diharapkan dengan adanya kemasan tabung LPG 3kg tidak akan terjadi ledakan lagi dimasa yang akan datang. Tabung 3kg akan menjadi aman dipergunakan.
Dipl. – Ing. A. Hakim Pane

Tinggalkan sebuah Komentar

Produk Konverter Kit Indonesia, Kreasi Anak Negeri Di Media

 
1. lpg 3kg atau 12kg dimobil 
1. Awal prototype (penelitian) produk konverter kit kreasi anak negeri :
Video nomor 1 (satu) adalah video yang pertama kali di shooting dan di upload di Youtube pada tanggal 24 Februari tahun 2011 (Uploaded on Feb 24, 2011). Hal ini menandakan bahwa konverter kit sudah dimulai pada tahun 2011 setahun sebelum permasalahan konverter kit pada tahun 2012 diributkan akibat subsidi BBM yang menjadi perbincangan dimedia masa hingga berakhir pada keputusan paripurna DPR dengan kebijakan tidak naiknya harga BBM pada akhir bulan Maret 2012. Jadi konverter kit  kreasi anak negeri ini bukan ujuk-ujuk karena ada program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
 

 
2. lpg 3kg atau 12kg kebandung a
2. Test jalan konverter kit kreasi anak negeri :
Pada video kedua ini konverter kit dikembangkan lagi dan dicoba ke Bandung pulang-pergi dengan menggunakan bahan bakar gas (BBG) tabung 12kg. Jarak tempuh yang berhasil diperoleh adalah 240 km. Tidak ada masalah dengan kecepatan (performance dan effisiensi) penggunaan BBG.


3. lpg 3kg atau 12kg Jalan Tor Jor

3. Pengembangan modul Ignition konverter kit kreasi anak negeri :
Pada video ketiga ini konverter kit dikembangkan lagi dengan menambahkan modul ignition pada sistem konverter kit. Performance dan effisiensi lebih baik lagi dan didapatkan perbandingan bahan bakar gas (BBG) terhadap jarak : 1 : 12.



4. lpg 3kg atau 12kg Dukungan Pemerintah (Kementerian Perindustrian)

4. Dukungan Pemerintah melalui Dirjen IKM Kementerian Perindustrian :
Sebagai puncak perkenalan konverter kit kreasi anak negeri ini, sebelum paripurna DPR mengenai kebijakan kenaikan harga BBM, produk ini didukung penuh oleh Dirjen IKM Kementerian Perindustrian (Industri Kecil Menengah), Ibu Dirjen Euis Saedah bersama pemangku kepentingan industri yang diwakili oleh salah satu Direktur Kadin, Bpk. Sutrisno.


5. lpg 3kg atau 12kg di Metro TV

5. Dukungan Media Elektronik Metro TV :
Sosialisasi terus dilakukan dengan bantuan dari media elektronik Metro TV untuk memperkenalkan konverter kit kreasi anak negeri ini. Partner yang ikut serta di tayangan di Metro TV adalah salah satu anggota KIKO – Indonesia (Koperasi Industri Komponen Otomotif) – Indonesia. Kami berdua awalnya saling mendukung keberadaan kami, KIKO – koperasi baru lahir dan konverter kit kreasi anak negeri juga perlu dukungan rakyat Indonesia. Sayangnya komitmen kami tidak sesuai dan tidak berlanjut kejenjang produksi dan komersialisasi produk ini. Yang jelas koperasi KIKO demikian juga konverter kit sempat dikenal oleh khalayak ramai.

6. lpg 3kg atau 12kg di Metro TV Kabar Hari Ini

6. Dukungan Media Elektronik Metro TV dalam Kabar hari ini :
Sosialisasi ini dilanjutkan pada saat shooting pada media diatas. Informasi detail disampaikan dan kami sangat berterima kasih dengan dukungan pihak Metro TV.

7. lpg 3kg atau 12kg di TV One


7. Dukungan Media Elektronik TV One :
Tidak ketinggalan pihak TV One juga mendukung produk kami, konverter kit kreasi anak negeri dan seperti yang sudah diulas diatas pihak dari koperasi KIKO yang diwakili oleh salah satu anggotanya ikut bersama-sama mensosialisasikan produk ini. Kami berterima kasih dengan adanya dukungan dari TV One.

8. lpg 3kg atau 12kg di UI (Universitas Indonesia) Depok terbaru

8. Dukungan Media Elektronik Metro TV, DPR dan Pengamat Kebijakan Publik:
Sosialisasi berlanjut dengan adanya tayangan di Metro TV yang dihadiri dengan salah satu anggota DPR, komisi VII (Energi) dari partai Golkar Bpk. Satya Yudha, dan pengamat kebijakan publik Bpk. Agus Pambagio. Sebenarnya acara ini sudah diprogramkan bersama dengan wamen ESDM, almarhum Bpk. Widjajono Partowidagdo untuk mendiskusikan program Indonesia bebas subsidi BBM pada tahun 2015 dengan menggunakan teknologi alternatif selain menggunakan BBM. 

Belum lagi dukungan dari media cetak dan media internet.
So…..

Dukungan dari :
1. Media Elektronik
2. Media Cetak
3. Media Internet
4. Pemerintah terutama Kementerian  Perindustrian
5. DPR (Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia)
6. Pengamat Kebijakan Publik

Begitu banyak dukungan yang sudah anda lihat…..Apakah anda dan rakyat mendukung produk kreasi anak negeri ini??? Lahir dari rakyat Indonesia, dari negara Indonesia menggunakan hasil alam Indonesia. Apa lagi yang ditunggu dukung lah produk kreasi anak negeri ini dengan semangat perjuangan dan kebanggaan Indonesia.

Hayo dukung…Produk Kreasi Anak Negeri…!!!!!!!! 

Tinggalkan sebuah Komentar

Polemik Industri, Akademis dan Peran Pemerintah di Indonesia


Di zaman purba awalnya manusia berpindah-pindah untuk mencari kebutuhan pangannya dengan memetik hasil bumi, berburu dan menjadi nelayan. Kemudian manusia tinggal menetap, membangun rumah dan mengolah tanah dengan bertani dan berkebun serta beternak untuk mempertahankan hidupnya. Untuk memudahkan hidup mereka maka dikembangkan peralatan pemetik hasil bumi, berburu, menangkap ikan, bertani, berkebun, menambang, bahkan peralatan untuk berperang serta alat-alat rumah tangga.
Para tukang dan juru muncul sebagai sumber penghasil peralatan dan barang-barang untuk kebutuhan hidup yang baru. Dari situ mulailah berkembang kerajinan dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang.
Pertambangan besi dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak bumi dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada pembuatan dan perdagangan barang secara besar-besaran dan massal pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil dan kereta api, lalu industri baja dan galangan kapal, pabrik mobil. Terjadilah Revolusi Industri.
Dengan menetapnya manusia pada suatu wilayah tertentu dan membentuk komunitas untuk bertahan hidup yang memerlukan ketrampilan dan peralatan maka kebutuhan akan pendidikan pada awalnya lahir dalam kelompok manusia tertentu. Pendidikan berkembang terus dengan tingkat pendidikan tertinggi yang dinamakan universitas.
Universitas adalah suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian, yang memberikan gelar akademik dalam berbagai bidang. Kata universitas berasal dari bahasa Latin universitas magistrorum et scholarium, yang berarti “komunitas guru dan akademisi. Universitas Barat pertama adalah sebuah akademi yang didirikan pada tahun 387 SM oleh filsuf Yunani Plato, di mana para siswanya diajarkan filsafat, matematika, dan olah raga. Universitas terdiri atas sejumlah fakultas yang menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. Sebuah universitas menyediakan juga pendidikan sarjana dan pascasarjana.
Manusia yang tadinya hidup berkomunitas, berkelompok dan akhirnya berbangsa dengan wilayah negaranya sangat membutuhkan pemerintahan untuk mengatur tata kehidupan yang baik. Selanjutnya lahirlah pemerintah yang merupakan organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu. Sistem pemerintahan yang terdapat didunia terdiri dari beberapa jenis yaitu pemerintahan yang dipegang oleh satu orang, beberapa orang dan semua orang. Sistem pemerintahan yang terakhir biasanya dinamakan pemerintahan dengan sistem demokrasi.
Peran ketiga komponen yaitu Industri, Universitas dan Pemerintah (the tree musketeer)
Mari kita bahas ketiga komponen diatas yang berkembang secara evolusi dan revolusi pada tatanan dan fungsinya serta keterkaitannya yang sangat erat dengan kehidupan rakyatnya diwilayahnya yang dinamakan negara. Bahkan saat ini negara dapat diindentifikasi dari pengelompokannya seperti negara maju, negara kaya, negara makmur, negara berkembang dan negara miskin.
Pertanyaannya adalah apakah ada negara dengan tiga pengelompokan sekaligus (negera maju, kaya dan makmur)? Jawabannya ada, yang mana negara tersebut mempunyai industri dan universitas yang baik, sumber daya alam yang melimpah dan kesejahteraan serta kemakmuran untuk rakyatnya dari kemajuan dan kekayaan negara tersebut. Bagaimana dengan negara kita Indonesia?
Negara kita Indonesia dapat dikatakan tidak kaya dan juga tidak miskin, demikian juga dapat dikatakan bukan negara maju dan bukan negara berkembang. Yang pasti negara kita dapat dikatakan atau didefinisikan sebagai negara tidak makmur.
Negara Indonesia tidak dapat dikatakan negara kaya karena negara kita tidak dapat mengolah kekayaan alamnya dengan baik untuk kemakmuran rakyatnya. Demikian juga bukan negara maju karena perkembangan industri dalam negerinya tidak didukung oleh universitas dan pemerintah dengan baik. Demikian juga sebaliknya bahwa universitas tidak didukung oleh industri dalam negeri dan pemerintah. Seharusnya kedua komponen terpenting yaitu universitas dan industri dalam negeri harus didukung oleh pemerintah untuk dapat mengolah kekayaan alam ini sehingga kemakmuran rakyat termasuk pemerintah dapat terwujud dengan baik. Pemerintah dan dewan terhormat yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum, undang-undang serta anggarannya yang didapat dari pajak rakyatnya sendiri.
Sangat polemik di Indonesia jika universitas sebagai suatu institusi pendidikan tinggi dan penelitian hanya menghasilkan gelar dan tidak memberikan sesuatu kepada industri sebagai tulang punggung penghasil barang-barang kebutuhan manusia. Demikian juga dengan industri yang tadinya mengadakan pola pendidikan magang untuk menjadikan pengrajin dan tukang yang baik, hanya menggelar lapangan kerja sebagai buruh kasar yang tidak trampil dan tidak berdedikasi tinggi untuk pengembangan, penelitian dan penciptaan.
Pemerintah sebagai pemegang regulasi bahkan memperkental dan memperjelas masalah ini dengan kebijakan-kebijakan yang tidak sejalan dengan perkembangan industri dan universitas. Misalnya mempermudah impor dibandingkan ekspor, industri hulu yang tidak berpihak, industri hilir yang dipersulit, memperbanyak mall dibandingkan industri atau universitas sebagai tempat penelitian dan lain sebagainya. Semuanya melahirkan kebijakan yang berpihak pada kepentingan perorangan atau kelompok bukan kepentingan rakyat dan nasional.
Seharusnya ketiga komponen ini saling mendukung dengan regulasi yang dibuat bersama dengan baik untuk kesejahteraan anak cucu sebagai rakyat penerus yang makmur dan sejahtera. Kita namakan ketiga komponen ini sebagai “the three musketeers”.




Kita lupakan semua permasalahan dan kita carikan solusi agar tatanan “the three musketeers” dapat bersatu kembali dan menjadi kuat. Tidak usah muluk-muluk untuk membangun sistem yang benar dan kita mulai saja dari universitas sehingga universitas digemari, disenangi, diminati dan tidak hanya selalu diberi julukan sebagai tempat mendapatkan gelar saja tanpa keahlian yang baik membangun bangsa.
Menurut pengamatan yang terjadi dinegara maju bahwa fakultas di universitas yang diminati adalah fakultas yang mampu memberikan tugas dengan jumlah yang banyak bagi mahasiswanya. Yang dimaksud tugas adalah tugas akhir mahasiswa yang mewakili tema utama dari industri dalam negerinya untuk kepentingan rakyatnya dan juga rakyat dunia.
Pada papan pengumuman disetiap fakultas dinegara Jerman terdapat banyak daftar atau list tugas akhir yang ditawarkan, apakah itu studien arbeit (tugas akhir tahap awal) atau diplom arbeit (tugas akhir tahap diplom). Beberapa tugas akhir yang banyak tersebut dapat berupa turunan dari tema utama yang berasal dari professor bidang tertentu atau pihak industri. Kemudian tema utama tersebut diberikan kepada calon doktor yang berminat. Dengan membina beberapa mahasiswa dalam tugas akhirnya maka secara tidak langsung tema utama untuk mendapatkan doktor bagi calon doktor dapat diraih dengan baik. Calon doktor dapat dibina dengan anggarannya oleh industri atau oleh universitas.
Jika calon doktor dengan kerja desertasinya selama 5 tahun dibantu oleh universitas maka calon doktor harus merangkap kerja sebagai asisten dosen atau professor. Jika dibantu oleh industri maka calon doktor harus menyelesaikan desertasinya selama 3 tahun. Kedua model desertasi tersebut dibiayai oleh pemerintah dan industri. Sangat erat dan solid hubungan kerjasama ketiga komponen tersebut. Fakultas yang diminati, kaya dan makmur adalah fakultas yang memiliki banyak sekali list turunan tugas akhir dipapan pengumuman.
Bagaimana dengan universitas dinegara kita yang lebih dahulu hadir dibandingkan industrinya? Demikian juga dengan sistem kerjasama yang tidak dibina secara the three musketeer antara industri, universitas dan pemerintah. Mari kita lihat bagaimana negara Jepang, Korea dan negara lainnya bertekad untuk mempersiapkan diri dengan mengirimkan mahasiswanya ke negara maju seperti negara dieropa dan amerika, untuk belajar bahkan meniru teknologi. Kembali dari negara maju tersebut mereka langsung membangun industri yang disinergikan dengan universitas dalam negerinya yang didukung oleh pemerintahnya seratus persen.
Cara seperti ini juga dilakukan oleh pemerintah Indonesia tetapi bedanya pemerintah Indonesia setengah hati dan bahkan saat ini tidak ada hati untuk mendukung sepenuhnya universitas dan industri. Industri berbau kapitalis dilancarkan usahanya dibandingkan usaha industri bangsa sendiri termasuk kreasi anak bangsa.
Mari kita mulai dari universitas yang bisa mengembangkan tema utama sebagai tugas akhir dengan jumlah yang banyak bagi mahasiswa yang mewakili produk tepat guna bagi rakyat Indonesia. Produk tepat guna yang nantinya dapat diberikan kepada industri untuk diproduksi masal.
Sebenarnya banyak sekali produk yang diperlukan rakyat Indonesia sebagai suatu tema yang seharusnya lebih lanjut satu per satu permasalahannya diteliti oleh mahasiswa Indonesia. Seperti halnya mengenai energi yang sekarang ini menjadi permasalahan yang tidak kunjung reda di Indoensia tercinta ini.
Coba bayangkan informasi dimedia dalam sehari menguraikan satu permasalahan dengan jelas. Dimulai pemberitaan bahwa amerika dan eropa akan mengembargo iran dalam waktu dekat, kemudian harga minyak dunia akan naik karena hal tersebut, beralih ke kelangkaan LPG tabung 3kg, susahnya memasak karena tabung 3kg tidak ada dipasaran dan terakhir briket batubara dapat dibuat dan dijual dengan harga murah sebagai pengganti bahan bakar LPG tabung 3kg.
Tema besar sudah dapat yaitu energi. Kemudian energi tersebut diturunkan lagi menjadi jenis energi sesuai fungsi dan terakhir adalah peralatan untuk kebutuhan menggunakan energinya. Coba kita jadikan hal ini menjadi beberapa tugas akhir bagi mahasiswa maka akan terjadi 20 lebih turunan yang dapat dijadikan tugas akhir yang saling berkaitan. Tugas akhir yang berguna bagi mahasiswa, rakyat dan negara dengan kebijakan dari pemerintah yang berpihak pada rakyat dan negaranya. Hanya saja bagaimana tugas akhir ini dikemas oleh dosen dan pembimbing yang kreatif serta didukung oleh pemerintah dengan kebijakan dan anggarannya. Tinggal industri nantinya yang akan memperbanyak produk tersebut menjadi produk masal.
Dari industri sesuai perkembangan pasar, nantinya akan kembali menawarkan pada mahasiswa untuk mengembangkan dan meneliti produk tersebut menjadi produk yang handal dan berteknologi tinggi walaupun misalnya produk tersebut hanya untuk memasak dengan energinya yang dapat ditemukan di negeri Indonesia yang tercinta ini.
Dengan dimulainya tema besar dari problematika rakyat Indonesia yang ditangkap oleh pihak universitas maka pengembangan, penelitian dan penciptaan dapat dirumuskan dengan baik menjadi turunan tema dengan jumlah yang banyak untuk tugas akhir mahasiswa (hilangkan budaya tugas akhir yang diciptakan sendiri oleh mahasiswa untuk menghilangkan budaya duplikasi tugas akhir mahasiswa tanpa menghasilkan kreatifitas dan kemandirian). Pemerintah bersama industri bersama-sama memantau dan memonitor serta membantu dengan anggaran bagi penelitian dan pengembangan di universitas.
Insan di universtas juga yang nantinya akan menjadi pemimpin di pemerintah dan industri agar pengembangan, penelitian dan penciptaan selalu berjalan baik dan berkelanjutan. Dengan demikian produksi yang berasal dari permasalahan rakyat dan negara Indonesia dapat dipecahkan dan diproduksi sendiri oleh bangsanya. Diharapkan penyerapan tenaga kerja tanpa melalui jalur universitas akan dapat dinikmati juga oleh rakyat Indonesia dengan industrinya yang tangguh yang didukung pemerintah yang bersih.
Universitas yang tangguh dan industri yang mapan akan menghasilkan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat melalui produk-produk dalam negeri yang berasal dari permasalahan bangsa sendiri dan bukan impor dengan menguntungkan negara luar. 
 (Dipl. – Ing. A Hakim Pane)

Tinggalkan sebuah Komentar